30. Di culik lagi.

9 3 6
                                    

Jangan lupa vote sama coment nya ya, kalo ada typo maklumi aja ya. Terimakasih ❤️




Selamat membaca~

Gadis itu membuka matanya lebar-lebar. Tangannya yang diikat erat kebelakang, kakinya juga diikuti. Mulut di tempeli lakban.

"Sial, gue gak bisa gerak" gerutu Elsa dari dalam hati, dia mencoba melepaskan ikatan tali namun tidak bisa. "Gimana caranya gue bangunin Arion, kaki sama tangan di iket" Elsa menggerutu di dalam hati.

"Makanya kalo di bilang jangan kabur ya jangan ngeyel" Aldo datang dengan bodyguard nya, Elsa terperanjat kaget.

Dia menoleh kearah Arion yang masih pingsan, berharap lelaki itu cepat-cepat sadar. "Masih mau kabur lagi?" Aldo mendekati Elsa, menyentuh dagu Elsa dengan telunjuknya. Elsa memalingkan wajahnya kasar dia juga tidak mau menatap wajah Aldo yang penuh dosa itu.

Rambut Elsa menutupi wajahnya, dia menunduk dan bergumam. "Gimana gue bisa jawab, mulut gue aja Lo lakban. Masih nunggu jawaban gue dasar orang nggak ada otak" gerutunya kesal di dalam hati.

Arion menggeleng-gelengkan kepalanya, rambutnya yang sudah panjang menutupi sebagian matanya. Mulutnya di lakban juga. "Orang ini lagi"

"Akh!"

"Gak usah narik juga kali, biasain aja" Aldo mencabut lakban di mulut Elsa dengan kasar, kira-kira ada tiga atau empat kumis tipisnya tercabut.

"Kasian"

"Kamu hubungi mereka semua"

Aldo berbicara kepada orang yang berada di pojok sana, pakaian serba hitam dan wajah tertutupi oleh masker dan Hoodie.

***

"Jae, ini jam berapa Elsa sama Arion belum pulang juga" Billa mondar-mandir sejak tadi dan tidak berhenti. Dia masih berada di rumah Elsa.

"Bentar lagi pasti juga pulang kok" jawab jaehan tenang. "Ini udah larut malam jae, aku gak tenang"

Billa mencoba menelepon Elsa, tapi ponselnya berada di atas nakas. Beralih ke Arion ponsel cowok itu mati dan tidak bisa di hubungi.

Dertt

Dertt

"Hape kamu bunyi tuh!"

Billa melihat ponselnya, sebuah nomor tidak di kenal muncul membuat Billa mengerutkan dahinya. "Siapa?" Tanya Jaehan, kemudian jaehan berdiri menghampiri gadisnya.

"Halo"

"Hahahaha"

"Ih psikopat anjing" Billa refleks mengatakan itu karena suara tawa seperti psikopat di dalam ponselku.

"Kamu nyari temen kamu?"

"Iya emangnya kenapa, masalah buat Lo?" Billa kesal dibuatnya, gadis itu sangat hobi ngegas-ngegas. Bahkan sama pacarnya juga ngegas-ngegas.

"Jika kamu ingin mencari kedua teman kamu itu, maka datanglah ke gedung tua di pinggir sungai" ucap seseorang itu, dengan suara berat.

RAHASIA [ Selow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang