22. Saham turun.

6 5 4
                                    

Jangan lupa vote sama coment nya ya kalo ada typo lewati aja gapapa.

Terimakasih ❤️




Selama membaca~

Elsa terpaku di balkon kamarnya, ia menaikkan satu kakinya di kursi menatap gelapnya malam yang di temani oleh ribuan bintang-bintang di langit.

Ia menghela napasnya pelan, rasa sesak masih menjalari dadanya. Elsa bahkan seperti orang bodoh ia tidak mengetahui titik permasalahan keluarganya.

***

Sebuah gedung yang menjulang tinggi, Wedding company. Itulah dia gedung yang memiliki sejarah melegenda dan penuh perjuangan.

Yuna Istri dari bahas itu berjala memasuki gedung, ia tampil feminim dan terlihat seperti seorang gadis baru menginjak remaja.

"Pa, hari ini ada meeting?" Tanya Yuna pada Suaminya itu. Bagas pun mengangguk dan tersenyum tulus.

"Iya kayaknya aku bakalan meeting lama benget" ujar bagas sambil berjalan beriringan dengan Yuna.

"Nanti kamu makan siangnya sendiri aja ya"

"Iya" Yuna tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Yuna dan Bagas menuju ruangannya masing-masing, Bagas yang berjalan lurus berbeda dengan Yuna, ia berbelok kiri untuk menuju ruangannya.

Bagas mendudukkan diri di kursi kebesarannya, ia bersiap untuk menandatangani berkas yang baru.

"Permisi pak Bagas, ada yang perlu saya sampaikan!" Karyawan muda itu sepertinya sedang dalam masalah, keringat dingin yang berceceran di dahi dan lehernya. Membuat Bagas mengerutkan dahinya.

"Kenapa ada apa kamu?" Tanya Bagas bingung.

"Sepertinya ada masalah dalam perusahaan bapak sekarang" karyawan itu tidak tenang dan gelisah di hadapan Bagas.

"Maksud kamu apa?"

"Saham dari wedding company ini mengalami turun drastis, padahal tidak ada pihak perusahaan lain yang melakukan ini"

"Apa? Bagaimana bisa?" Bagas meninggikan suaranya, "dari data-data yang saya cek tadi, sepertinya ada seseorang yang melakukan ini, sepertinya perusahaan kita sedang di permainkan" kata karyawan muda itu.

"Berapa persen?" Bagas mulai panik dan ia mengambil laptop dan mulai mencari data-data tentang perusahaannya.

"Mungkin jika di katakan, 90% wedding company ini mengalami penurunan" karyawan yang bernama Edy itu menunduk takut.

"Mungkin perusahaan kita sedang di berontak oleh seseorang yang tidak di kenal"

"Sekarang kamu suruh karyawan yang lainnya untuk mengecek saham dan data-data yang telah hilang"

Dan akhirnya, karyawan itu melenggang pergi.

***

Ting

Notifikasi masuk.

Dion yang sedang asik dengan korannya kini ia beralih menatap ponsel di atas meja. Ia mengerutkan keningnya tidak ada tanda-tanda notifikasi masuk dari perusahaan miliknya, di Australia.

RAHASIA [ Selow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang