Tinggalkan jejak anda walaupun hanya berupa vote dan coment, terimakasih ❤️
•
•
•
Selamat membaca~Aldo menatap keluar jendela apartemen yang baru ia sewa, tidak mudah melupakan seseorang yang membuatnya sakit hati bertahun-tahun.
Pria berkepala tiga itu masih tergolong muda, memiliki wajah seperti anak-anak remaja di zaman sekarang.
"Gue bakal hancurin hidup kalian satu persatu" Gumam Aldo.
***
Bagas memutuskan untuk bertemu dengan Dion, walaupun terpaksa namun ini adalah yang terbaik.
"Mau apa?" Tanya pria itu, "gue pikir Lo kena teror sama kaya gue" ucap bagas langsung.
Lalu dion mengerutkan dahinya, "dari mana Lo tau?" Tanya Dion, pria berwajah muda itu menatap Bagas dengan tajam.
"Gue ngerasa ada yang aneh, dia bilang. 'lo harus ikut ke empat sahabat lo' yang dia maksud itu, Marvin sama Yoga terus para istrinya?" Bagas tidak mengerti situasi apa ini.
"Apa?" Dion menatap Bagas, "gue juga dapet teror kaya gitu" Sama-sama terkejut dan tidak menyangka.
"Jadi siapa yang udah ngelakuin ini?" Dion frustasi.
Prok!
Prok!
Prok!
Bagas dan Dion sama-sama menoleh dan menatap siapa yang sudah bertepuk tangan dengan pelan.
Ternyata seorang pria muda mendekati meja Dion dan Bagas.
Bagas berdiri dari duduknya, lalu ia memicingkan matanya tidak dengan Dion pria itu hanya melihat kebelakang tanpa berdiri.
"Masih nggak kenal sama gue?" Tanya pria itu. Bagas semakin bingung di buatnya.
"Gue Aldo adik kelas waktu kuliah, masih nggak inget?" Lalu Bagas memalingkan wajahnya dan memijit pelipisnya.
"Mau apa Lo?" Dion yang duduk menjadi ikut berdiri. "Gue kesini buat ngirim kalian ke neraka"
Perkataan Aldo tadi membuat Bagas geram dan tangannya gatal ingin memukul wajah Aldo.
"Lo yang seharusnya ke neraka. sialan!" Bagas yang sudah siap-siap untuk memberikan satu Bogeman untuk Aldo namun di tahan oleh Dion. "Lo apa-apaan hah?!"
"Disini tempat umum!" Amarah Bagas manjadi turun karena Dion, "satu lagi, kalian harus menjaga anak-anak Kalian jangan sampai lengah" Aldo tersenyum menyerangi.
Lalu pria lajang itu pergi meninggalkan Bagas yang emosi di dalam kafe.
Dion diam-diam menatap Bagas, entah kenapa perasaannya menjadi tidak karuan. Perasaan Dion menjadi tidak enak, karena ia telah menuduh Bagas yang sudah membunuh istrinya, bahkan ia menuduh almarhum Yoga.
***
"Lo serius bill?" Tanya Elsa, gadis itu sedang duduk di kasur Queen size milik elsa. Elsa yang sudah kepo dan agak mencondongkan badannya sedikit.
"Iya sa, awalnya gue ragu kalo dia bukan Jeje, tapi gue beraniin diri buat ngomong sama dia" Billa si gadis pemilik kulit seputih salju itu sedang memangku boneka berukuran sedang.
"Tapi, perasaan kepo gue semakin menjadi-jadi. Gue percaya kalo dia itu Jeje yang gue temuin di sungai Han" ucap Billa.
Yang di katakan Billa benar, bila sempat ragu dan tidak percaya kalo jaehan itu adalah Jeje-nya. Selama ini ia menahannya, namun sebuah bukti kejelasan membuktikan bahwa Jeje adalah Jaehan.
Menurut Billa bukti yang jelas adalah waktu jaehan sedang menelepon dengan seseorang dan mengatakan dirinya itu Jeje.
Billa semakin yakin Jeje itu adalah jaehan.
"Tapi Lo gak salah kan?" Elsa bertanya berkali-kali sejak tadi memastikan supaya Billa tidak salah.
"Iya sa, gue gak salah kalo dia itu Jeje, anak kecil yang gue temuin waktu di sungai Han" ucap Billa, gadis itu memakai baju rajut berwarna merah dan celana jeans panjang.
"Waduhh, terus sekarang gimana lanjut apa nggak?" Senyum jahil Elsa ia tunjukkan kepada Billa. Sang empu hanya tersenyum malu.
"Iya gue juga gak nyangka kalo jaehan adalah Jeje" Billa menggantung kalimatnya.
"Usaha nggak pernah mengkhianati hasil" Billa tersenyum simpul, wajahnya menunjukkan sebuah kebahagiaan.
Elsa menidurkan dirinya di kasur miliknya, gadis itu hanya menggunakan celana pendek dan baju kaos oblong berwarna putih.
"Gue gak tau masalah Lo, tapi gue bakalan bantu Lo sa" Billa yang hendak membuka pembicaraannya namun ia tahan. Karena menurutnya itu sangat sensitif.
Bukannya Billa tidak mau membantu, tapi ia tidak tau dimana letak permasalahan keluarga Elsa.
.
.
.
.
Bersambung....
.
.
.
.Hai, ini lumayan pendek ceritanya dan sedikit tidak jelas, nggak papa deh.
Jangan lupa vote dan coment ya
See you next part ❤️
Terimakasih ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA [ Selow Update ]
Teen Fiction"Tahukah kamu tentang rahasia? Iya, rahasia yang di sembunyikan selama bertahun-tahun hingga puluhan tahun lamanya. Tapi di suatu hari nanti pasti akan terbongkar juga, karena rahasia itu bersifat sementara bukan permanen" "Jika ini adalah mimpi, to...