19. Arion Cemburu?

15 6 19
                                    

Hai, aku update lagi, jangan lupa tinggalkan jejak mu ya, terimakasih ❤️




Selamat membaca.

Sinar matahari mulai memasuki celah gorden yang sedikit terbuka, hingga menampakkan seorang gadis yang sedang menyisir rambutnya.

Ting...

Suara notifikasi masuk.

Elsa dengan cepat meraih ponselnya yang berada di atas kasur Queen size-nya. Ia menyalakan benda pipih itu hingga muncul nama seseorang disana.

Gio.
Udah siap belum?
06.25

Tunggu bentar ya
06.25

Oke, cepetan. Gue udah cape nunggunya.
06.26

Sabar ih, lagi dikit
06.26
Read

Elsa bangkit dari duduknya di depan meja rias, ia keluar dan menuruni tangga.

"Non Elsa sarapan dulu!" Teriak bi santhi, wanita paruh baya itu melambai-lambaikan tangannya.

"Enggak dulu bi, Elsa udah telat!" Teriaknya dari luar. Bi santhi hanya menggelengkan kepalanya.

"Tumben non Elsa buru-buru" pak mamat datang dengan baju lusuhnya, pria itu mengenakan baju kotor karena habis membersihkan kebun milik papanya.

Elsa berlari menuju gerbang rumahnya, ia melihat gio yang sedang duduk di atas motornya.

"Lama banget dandannya" cibir gio asal, lalu cowok bersurai putih abu-abu itu memberikan sebuah helm berwarna abu-abu.

"Lo kali yang Dateng kecepatan" celetuk Elsa sembari memasang helmnya di kepala. "Mungkin kali ya" gio tertawa kecil.

"Yaudah naik" suruh Gio, elsa hanya menurut dan langsung naik ke motor milik gio.

"Pegangan" pintanya, "iya-iya udah" Elsa hanya memegang bahu Gio, "pegangan tuh disini" gio menarik kedua tangan Elsa, ia melingkarkan tangan Elsa di pinggang kurusnya.

Elsa hanya diam tak bergerak.

Lalu motor gio melaju dengan cepat meninggalkan rumah besar Elsa.

"Argh!" Cowok bersurai hitam itu memukul setir mobilnya, ia merasa jengkel karena Gio selalu mendekati Elsa. "Awas aja Lo" ucapnya.

Arion hanya bisa melihat drama romantis tadi, ia tidak mau ikut campur urus mereka berdua. Tapi, ia tidak bisa membiarkan hatinya menjadi jauh lebih sakit.

Ia menarik napasnya dalam-dalam, lalu Arion menancapkan gasnya kencang tanpa memperdulikan dirinya sendiri.

***

Cowok tinggi itu sedang duduk di rooftop sekolah, menatap langit biru yang luas tidak ada ujungnya.

Ia sangat merindukan gadisnya, tapi ia juga merindukan mama dan papanya yang berada di Korea Selatan.

Dert... Dert...!!

Ponsel milik jaehan bergetar di saku celana abu-abunya, ia segera merogoh dan menggeser tombol merah itu, lalu ia mendekatkan benda pipih itu di daun telinganya.

RAHASIA [ Selow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang