27. Jangan sekarang.

8 3 15
                                    

Hai jangan lupa vote sama coment nya ya,
Kalo ada typo maklumi aja
Jadi disini aku mau bilang kalau di cerita ini agak sedikit ke 16+ hehe. Kenapa aku bilang 16+ ya karena belum ke intinya wkwkwk. Pokoknya gitu deh, jadi kalo ada ketidaknyamanan boleh di skip aja, ya kalo mau bacanya boleh-boleh aja. Hahaha.




Selamat membaca~

"Dea kamu kemana nak..." Pria itu mondar-mandir di teras rumahnya, wajahnya pucat mendapatkan anaknya tanpa kabar.

Lalu dion teringat sesuatu, dia mengingat Bagas. Siapa tau Bagas tau dimana anaknya.

Dion melirik arlojinya, ini sudah pukul enam pagi, tetapi anaknya belum pulang juga. Bahkan Gio yang mencari adiknya itu belum pulang.

"Halo Bagas"

"Kenapa tumben telepon gue?"

Jawab Bagas di sana.

"Di sana ada anak gue, Dea? Anak gue dari semalem belum pulang. Gue curiga kalo Aldo-astaga jangan suudzon "

Kata Dion khawatir dan cemas, dia terus saja mondar-mandir tanpa henti.

"Apa? Anak Lo gak pulang, anak gue juga gak pulang dari tadi malem"

Perlahan kecurigaan mereka benar-benar terpatok pada Aldo. Benar-benar pada Aldo.

"Anak Lo juga gak pulang?"

"Iya, anak gue Arion, Elsa juga hilang dari kemarin"

"Sialan pasti pengecut itu yang udah nyulik anak-anak kita"

"Gue bakalan cari tau sendiri"

"Jangan gegabah dulu Lo harus cari bukti dulu-"

Dion menekan tombol merah itu lalu ia berlari menuju mobilnya.

***

Brak!

"Lepasin gue anjing!!"

"Bos kayaknya bocah-bocah itu keras kepala banget" Pria bongsor itu menatap bos besarnya.

Dari jauh, cowok berbaju abu-abu memasuki gedung tua itu dengan santai. Memakai masker dan celana jeans panjang.

"Gimana?" Tanya cowok itu dengan datar. "Aman kita sudah dapet anak-anak itu" pria berbadan bongsor itu menatap anak muda di depannya dengan sara bangga dan percaya diri.

"Bagus jangan kasi dia lolos" kata cowok itu.

"Gio kapan kamu sampai di sini?" Aldo datang dengan jaket hitam khas seperti mafia. "Baru aja" kata Gio datar.

"LEPASIN GUE!!" Arion memberontak tidak karuan, wajahnya yang di tutup karung itu membuatnya sumpek dan panas.

"Heh bocah ribut banget Lo. Temen Lo gak ada suara sama sekali jangan-jangan dia mati lagi" ucap pria berbaju Doplang itu. "LEPASIN GUE! ANJING!!" Teriak Arion lagi.

"Dea Lo gak papa kan?" Tanya Arion, suaranya serak dan hanya terdengar suara bisikan dari Arion, dea pun merespons dengan cepat. "Gue gak papa, tali di tangan gue lagi dikit copot" dan Arion mengangguk.

RAHASIA [ Selow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang