Bab 4 : Kebodohan

227 21 0
                                    

"Selamat pagi Isyana,"ucap Leony sengaja membuat ceremonial menyambut ku. Kabar akhirnya aku sudah resmi dilamar tersiar dalam semalam gara-gara teman satu letting Fajar yang post di insta story pribadi mereka.

"Habis dilamar ngga ada manis manisnya,"ucap Leony. "Heh cara mu itu ngajak mati,"ucapku cemberut menatap nya. "Apa baguskah?,"tanya Leony dengan PD nya. "Bagus sekali ya sampai langsung acc Fajar,"ucapku mengingat kejadian semalam.

Flashback On

Raut wajah Fajar tak memberi aturan perubahan apapun. "Kalo saya jawab ngga,"tanya Fajar. "Ya bagus,"ucapku sumringah mendengar pernyataan nya.
. "Aku sudah tau alasan nya. Kamu hanya menunda waktu saja,"ucap Fajar mengajak ku kembali. "Hah?,"ucapku bingung sembari mengikuti nya.

"Kamu mau siapapun yang mendatangi mu akan kamu katakan saja seperti itu padahal kamu belum bisa ikhlas untuk masa lalu mu. Dan itu hanya untuk menunda nya saja kan,"ucap Fajar.

"Maksudnya,"tanyaku. "Hanya orang yang masih bersih yang bisa lolos instansi sekolah dinas sebelum kamu masuk di instansi sekarang,"ucap Fajar membuatku merutuki alasan bodoh yang diberikan Leony. "Aku serius,"ucapku masih bersikukuh. "Trus saya percaya?,"tanya Fajar tersenyum geli.

"Wah Pak saya ngga bohong loh,"ucap ku. "Mau kamu bohong atau jujur saya ngga masalah,"ucap Fajar santai saat mengejar nya menunggu lift. "Saya jujur loh Pak,"ucapku. "Apa bukti nya,"ucap Fajar membuatku mencep. Tunggu kamu besok Leon. Mati kamu kasih alasan menjebak.

Flashback Off

"Itu tandanya dia sudah yakin. Dah lah nikah aja. Enak kok sumpah,"ucap Leony terkekeh, ku abaikan sembari berlalu masuk ke dalam lift. Mana mau nikah rasa rasanya susah betul juga. "Isyana,"ucap seorang laki-laki yang ku tau rekan kerja ku sendiri.

Aku tau rekan kerja beda divisi hanya saja aku ngga kenal secara pribadi. "Err iya,"ucapku agak heran. "Bu Natasya bilang kamu cuti,"ucapnya membuatku mengernyitkan kening heran. "Sejak kapan aku cuti,"tanyaku. "Loh bukan nya kamu mau ngurus nikah dengan polisi,"tanyanya.

"Iya memang masih dalam proses cuma kan ngga mungkin tinggalin kerjaan di kantor,"ucapku. "Ngga papa Isyana. Saya tau kok kamu rajin. Hanya saja dengan tanggal pernikahan yang sudah dekat bukan lebih baik cuti,"ucap Natasya membuatku mengernyit. "Tanggal?,"tanyaku heran. "Tanggal 23 nanti kan. Ngga papa cuti aja. Nanti bisa di handle yang lain,"ucap Natasya membuatku tak habis pikir.

Tanggal 23 nah sekarang tanggal 20. "Maaf sebelumnya Bu. Ibu tau dari mana ya,"tanyaku. "Loh ini kan nama calon suami mu kan,"ucap Natasya menunjukkan undangan berpita emas di genggaman Natasya. Bener memang nama ku sama nama Fajar. Gila kayaknya aku semalam terlalu ngga niat sampai ngga dengerin apa-apa lagi.

"Saya tau kamu memang masih mau melajang Isyana. Tapi kamu jangan lupa, kita adalah insan yang di wajib kan menikah. Saya yakin IPTU Fajar orang yang baik untuk kamu,"ucap Natasya memberi pengertian hanya ku angguki sembari menarik kaki berputar arah.

Ibu zheyenk ❤ is calling...

"Halo Bu,"ucapku.

"An kamu ke kantor kah?,"tanya Gita di seberang.

"Iya kan Bu. Ini kan hari kerja,"ucapku.

"Kamu ini piye toh Nduk. Mbak Nayla sama Ibu tungguin kamu. Tak kira pergi ke butik malah pergi kerja. Pimpinan mu bukannya sudah di kasih undangan,"

"Udah Bu. Cuma Ani ngga tau kalo tanggal nya tinggal 3 hari lagi,"ucapku jujur.

"Lah kamu semalam ngapain? Bukan nya sudah di bilang. Hari ini fitting baju, lusa siraman dan segala macem. Kamu sendiri yang bilang ngga usah terlalu ribet,"ucap Gita membuatku mengetuk jidat ku. Aku akui memang setuju tapi ngga ku dengar setelahnya.

Ekawira Danadyaksa~Completed Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang