Isyana POV
Di antara semua orang yang duduk di kamar ICU, aku paling merasa bodoh. Air mataku tak bisa berhenti sejak Fajar membawa ku kemari. Ku tatap wajah Gita di dalam sana tengah berjuang karena anak paling bodoh nya ini. "An udah malem istirahat dulu yuk,"ucap Nayla ku gelengkan.
"Nanti kamu sakit loh sayang,"buruk Nayla kembali ku gelengkan. "Dek kalo adek malah begini Ibu bakal suka? Kita istirahat ya,"ucap Kania. "Ngga aku mau tunggu Ibu,"ucapku sesenggukan. "An. Kamu ngga mau istirahat baru doakan Ibu? Doa lebih berguna dari sekedar meratap di sini loh,"ucap Fajar membuatku semakin bodoh.
Benar Ustadzah Naura waktu itu. Sosok gadis seperti itu ada. Bahkan sebelum menikah apalagi setelah aku mengenal Aileen di situ semua kebodohan ku di mulai.
"Seorang Ibu yang bangun dari tidurnya bukan bertanya bagaimana hari ini tapi apa kabar putri ku. Terutama buat teman-teman yang sudah menikah. Ya Allah beri putri ku yang jauh berkah Mu. Ridhoi jalannya ya Allah agar mendapat barokah dari suaminya.
Itu sosok seorang Ibu. Meskipun putrinya sudah bukan lagi kewajiban nya menjaganya tapi di dalam hatinya terbesit kuat bahwa putrinya akan baik-baik saja. Lalu apa yang dilakukan anaknya ketika menikah?
Banyak dari mereka justru lupa siapa yang melahirkan mereka? Siapa yang mengandung selama 9 bulan? Bahkan tak jarang telfon nya dari Ibu tidak sebanding dengan telfon dari suami nya. Nauzubillah.
Sekarang jaman nya sudah berganti bukan lagi meninggalkan orang tua. Tapi enggan meninggalkan kekasih atau pacar. Begini kalo memang dia laki-laki sejati, dia tidak akan membuat anak lari dari orang tuanya. Kalo dia laki-laki baik bukan hanya memacari nya tapi langsung menikahi nya.
Ustadzah tapi kita masih muda?
Kalo memang masih muda ya sudah tahan dulu rasa cintamu. Pikirkan dulu apa yang kamu gapai, apa sudahkah membahagiakan kedua orang tua?Ustadzah tapi aku ngga bisa lupa? Atau bahasa anak milenial nya gagal move on padahal sudah banyak cara. Itu tandanya hati mu pernah kosong dari iman dan setan mengisi dengan rasa yang haram akhirnya susah dihapus.
Trus Ustadzah gimana cara hapus nya? Dengan cara kita kembali pada Allah. Ingat pasangan yang baik untuk kita adalah yang membawa kita pada Allah. Yang akan menjaga dengan memuliakan pasangan dengan tidak membiarkan pasangan jatuh ke jurang maksiat.
Kapan terakhir kali seusai sholat bibir ku terkatup meminta pada Allah untuk orang tua? Kapan terakhir kali aku mencium pipi mereka meminta restu dalam setiap kegiatan? Aku terlalu sibuk dengan satu urusan itu saja. Memang kedua orang tua ku ngga sesabar Nayla dan Usman. Tapi kalo ngga sabar, mana mungkin anak nakal nya tumbuh besar.
Bahkan saat aku menangis merasa salah di pangkuan Nayla kemarin bukan nya menjudge justru bersyukur akhirnya Allah membukakan pintu hidayah untuk ku. "Dek udah malam. Pergi istirahat,"ucap Satya membujuk ku perlahan. "Tapi Ibu Mas,"tanyaku menatapnya sembari berlelehan air mata membuatnya menarik ku dalam rengkuhan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekawira Danadyaksa~Completed
RomanceMenikah dengan perjodohan bukan hal yang bagus ralat lebih tepatnya hanya pihak laki-laki yang sudah lebih dulu mencintai pihak perempuan. Bak kata pepatah menikah dengan orang yang mencintai dengan tulus, begitu Isyana diperlakukan istimewa seolah...