Isyana POV
Semua berita dan artikel sudah dimuat tapi belum kunjung ada jawaban hingga pagi ini. Cadar yang ada di tangan ku juga masih belum ku pakai. "Ani,"panggil Nayla membuatku segera menghapus titik air mata yang gugur.
"Kamu nangis Nak,"tanya Nayla ku angguki. "Umma sudah mau seminggu tapi belum juga ada kabar,"ucapku tersenyum kecil. "Ngga papa sayang. Nanti kita cari lagi ya. Kamu jangan sedih terus. Nanti sakit loh,"ucap Nayla mengusap kepala ku lembut hanya ku angguki.
Sembari mengambil cadar dari tangan ku, Nayla memakaikan cadar di wajah ku perlahan. Sangat ya tidak cocok menurut ku. Coba saja kalo ada Fajar di sini pasti dia yang paling semangat melihat ku dengan cadar yang ku pakai. "Whoa cantiknya Dek,"ucap Kania heboh sekali sembari membawa stick mayoret.
"Iyalah adeknya Gigi Hadid ini,"ucapku terkekeh pelan. "Heh bisanya tuh nah,"ucap Kania tergelak. "Bisa dong,"ucap mengedipkan sebelah mata ku menggoda. "Sudah sudah. Ayo nanti terlambat loh,"ucap Nayla menengahi sembari mengajak ku keluar.
Seolah seperti putri raja saja. Bahkan dari teras rumah sudah ramai dengan santriwati yang berkumpul riuh. "Wey ho mau demo kah ini,"ucapku. "Ck kebiasaan Ning Isyana,"ucap Najwa membuatku terkekeh. "Kita berangkat maka kita harus menang,"ucapku memberi semangat.
Menunggu semua santriwati naik ke bis aku memilih berdiri di mobil pick up bersama Najwa dan Dina. Juga jangan lupa kalo di mobil yang telah dihias sedemikian rupa juga terdapat sound system yang bisa disambungkan dengan perangkat Bluetooth. Sembari menunggu rombongan santriwan yang akan dipimpin Gus Ilyas, ku pilih satu musik dari playlist yang telah ku siapkan.
Melupakan sejenak kesedihan ku juga berharap melalui festival ini bisa ku temukan Fajar meskipun itu sangat kecil kemungkinan nya.
Feel magic in the air
Allez, Allez, AllezSuasana yang tadinya sepi kembali riuh dengan musik yang terputar. Belum lagi bendera lambang pesantren berpadu dengan bendera merah putih. "Allahu riuh nya santriwati,"ucap salah seorang santri yang tengah mengabadikan momen. "Serasa mau suporter bola kita ini,"ucap Gus Ilyas terkekeh membuatku mengembangkan senyum.
Jika aku tak bisa mengembalikan Fajar mereka, setidaknya bisa ku kembalikan semangat mereka. Nayla tampak menitikkan air matanya namun ku balas dengan lambaian tangan semangat. Lagian mana ada juga yang pergi dengan lagu piala dunia. Bahkan sekolah negeri saja menggunakan lagu Desert. Ada juga yang menggunakan lagu Korea.
Whoa hebat An. Sampai mereka menyapa kami menyatakan salam perkenalan. "Iya selamat datang rombongan Yayasan pondok pesantren Ar Rahman dalam festival santri..,"
"PP AR RAHMAN PASSWORD NYA,"ucapku menggema mengalahkan keriuhan mengundang rasa ingin tau semua hadirin yang sudah datang.
"BISMILLAH ALLAHU AKBAR,"
"PP AR RAHMAN MANA SUARA ANTUM, "ucapku kembali mengundang sorak sorai. Berbeda dengan Kania yang sudah menatapku penuh rasa heboh. Nayla dan Usman menatapku dengan perasaan haru nyaris memutus semangat ku menjadi duka.
"MENANG JALAN NINJA KU,"
Sontak semua perwakilan yang datang turut bertepuk tangan mendengar semangat kami. Ngga sia sia kan aku mikir semalaman. "Mantap Ning. Mantap pokoknya,"ucap Najwa. "Iyolah kalo aku yang mimpin harus rame. Kalo ngga rame pulang aku,"ucapku jenaka.
"SEKTE MANA NINJA ANTUM,"ucapku menutup orasi perkenalan singkat menarik minat para penonton. "AR RAHMAN JUDULNYA, ISLAM JALAN KU, ALLAH CINTAKU, RASUL PEMBIMBING KU,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekawira Danadyaksa~Completed
RomanceMenikah dengan perjodohan bukan hal yang bagus ralat lebih tepatnya hanya pihak laki-laki yang sudah lebih dulu mencintai pihak perempuan. Bak kata pepatah menikah dengan orang yang mencintai dengan tulus, begitu Isyana diperlakukan istimewa seolah...