Ashido Mina selalu merasa dirinya adalah pengamat yang baik. Dia bisa membaca mood dalam ruangan atau suasana hati teman-temannya. Bagi si gadis, ekspresi tiap manusia yang unik itu bisa menjadi batu loncatan untuk mengenal mereka lebih dalam.
Itu sebabnya, dia mungkin salah satu dari sedikit orang yang bisa melihat perbedaan pada Todoroki hari ini.
"Todoroki-kun kelihatan ceria hari ini! Apa ada sesuatu yang terjadi, ya?"
Begitu kalimat barusan terucap pada Uraraka, Yaoyorozu, dan Hagakure di lounge room asrama, mereka hanya melongo.
"Ceria?" ulang Yaoyorozu. Anak itu melempar pandangan ke Todoroki. Yang duduk manis di sudut lain ruang tengah asrama mereka.
Wajahnya datar.
"Itu kamu bilang ceria?"
"Iya! Lihat, auranya berbeda!"
Tidak lama, anak berambut dwiwarna itu tersentak. Tidak menyadari mata para siswi mengikutinya. Tangan meraih ponsel di saku. Notifikasi getar dari sana yang membuat dia terbangun dari lamunan.
Dia membuka ponsel, membaca apapun yang ada di layar, lalu—
Tertawa.
Bukan, bukan hanya tersenyum.
Dia tertawa.
Tentu bukan tawa besar yang membuat perut berguncang. Ini Todoroki yang dibicarakan. Dia hanya terkekeh lembut. Namun tetap saja, itu sudah lebih dari standar biasa sang anak.
Itulah kenapa para siswi terheran-heran.
"Heheh, kau benar Mina-chan," celetuk Uraraka. "Jarang aku melihatnya begitu. Kira-kira, dia dapat pesan dari siapa ya?"
"Itu sudah jelas, kan? Ochako-chan!" malah Hagakure yang menyahut.
Gadis itu—sepertinya—berkacak pinggang. Sulit mengatakan mengingat dia tembus pandang. Namun, sepertinya semua bisa membayangkan senyum yang menyelinap ke wajahnya. Dia memajukan tubuh. Kemudian berbisik.
"Dengan senyum seperti itu pasti karena dihubungi pacarnya!"
"EEEH?!"
Mata anak-anak perempuan di sana langsung melebar. Untung suara mereka tidak cukup keras untuk menarik perhatian yang lain.
"Ah, yang benar saja," ucap Uraraka. "Aku tidak lihat Todoroki dekat dengan salah satu dari kita."
"Oh, oh! Mungkin dari kelas lain! Bukankah dia sering pergi ke asrama kelas 1-C??" Mina ikut menambahkan.
"Bisa saja," gumam Yaoyorozu. "Anak seperti Todoroki pasti terkenal, kan?"
Keempat anak melempar pandangan penasaran ke Pangeran Es kelas mereka itu.
Yang disebut sama sekali tidak sadar. Malah sibuk mengulum senyum melihat layar ponselnya.
***
Group Chat Those Who Know
Fertilizer
image.attached
image.attached
image.attached
image.attached
image.attached
image.attached
image.attachedFertilizer
Mochi appreciation hour!!! :]Glorified Translator
Kau punya terlalu banyak foto MochiFertilizer
Kalau menurutmu ini banyak. Kau harus lihat ponsel ShinsouMindfreak
Kapan kau membuka ponselku??
KAMU SEDANG MEMBACA
Normal ; The Manuscripts
Fanfic! ATTENTION ! Buku ini berisi kumpulan spin-off dari ceritaku yang lain berjudul 'Normal (A BNHA Fanfiction)'. Sebaiknya membaca yang itu dulu sebelum kalian membaca ini. Karena banyak hal di sini yang mungkin sulit dipahami tanpa membaca itu dulu...