Dabi hampir tersedak sup miso ketika ada orang asing memasuki dapur saat sarapan.
"Yo, Nikky, aku kembali—!!"
Wanita itu melompat mundur melihat Dabi, Tenko, dan Himiko yang duduk mengelilingi meja.
Dia menjerit.
"OH GOD! THERE'S THREE??!!!"
Tenko terkikik kecil dibalik tangannya. Dabi dan Himiko saling berpandangan. Setidaknya lega karena Tenko terlihat mengenali perempuan ini.
"Halo, Auntie Monika!" sapa Tenko. Tangan melambaikan sumpit yang dia pegang. "Kaa-san ada di gudang."
Perempuan pirang bernama Monika itu tersentak. Sepertinya masih syok.
"Uh, terimakasih lil' prince," ucapnya. Dia berpaling ke Dabi dan Himiko. "Dan kalian...?"
"Himiko Smithborn!" jawab si gadis cilik dengan ceria. Dia benar-benar menyukai nama barunya.
"Uh, em, Dabi Smithborn," ucap Dabi mengikuti.
"Cool, cool. Smithborn, huh..." mata wanita itu menyipit.
"Eh, Nikky tidak menculik kalian, kan?"
Dabi tersedak lagi. Betulan, kali ini.
Sementara dia terbatuk dan Tenko menepuk punggungnya, Himiko angkat bicara.
"Tidak, Miss! Kaa-san menyelamatkan kami! Lalu, sekarang aku dan Dabi-nii menjadi Smithborn juga!"
Dabi-nii.
Tubuh pemilik nama baru itu seperti membeku.
Aku harus membiasakan diri dengan panggilan itu.
"Ugh, Nikky, you goddamn softy..." desis Monika sembari mengurut kening.
"Oke, oke, aku akan ke Ibu kalian dulu. Maaf mengganggu sarapan kalian!"
Wanita itu segera pergi dari ambang pintu.
"Uh, jadi..." Dabi menoleh pada Tenko yang duduk disampingnya. "Itu siapa?"
"Itu Auntie Monika! Dia sebenarnya sering datang. Tapi beberapa hari ini dia pergi karena pekerjaan."
"Oh? Apa dia teman Kaa-san?" tanya Himiko.
"Ya!" ucap Tenko sembari terkikik.
"Mereka teman baik!"
***
"Nikky you bitch!!"
"OI! JAGA MULUTMU!"
"Apa kau berniat mengadopsi setiap kali aku pergi untuk misi?!"
"Menurutmu aku harus apa dumbass? Meninggalkan mereka di keluarga seperti itu?!"
"You and your fucking bleeding heart, Smithborn..."
"Shut it, Ashling. Kau pasti melakukan hal yang sama jika jadi aku."
"Jadi, tempat ini menjadi Nikky's Home for Wayward Children?"
"Diam, Monika."
***
"Dabi, Himiko, ini Monika Ashling. Kalian bisa memanggilnya Auntie Monika. Dia temanku."
"Teman baik!" ucap Monika menyeringai. Dia dengan santai merangkul Nikky yang hanya mengurut pangkal hidungnya.
"Oh yeah, dan Dabi—"
Anak yang dipanggil mengangkat kepala.
"Kau bilang kau ingin mengecat rambutmu?"
Mata biru Dabi mengerling. Dia menatap Nikky yang tersenyum kecil dengan tidak percaya. Kemudian, dia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Normal ; The Manuscripts
Fanfiction! ATTENTION ! Buku ini berisi kumpulan spin-off dari ceritaku yang lain berjudul 'Normal (A BNHA Fanfiction)'. Sebaiknya membaca yang itu dulu sebelum kalian membaca ini. Karena banyak hal di sini yang mungkin sulit dipahami tanpa membaca itu dulu...