Manuscript 8 : Questing 1

162 22 3
                                    

Terinspirasi dari 'Fantasy AU' dari Ending 3 BNHA (Datte Atashi no Hiro)

Dan juga dari 'Another U.A. Quest'

***

Sebelum dimulai, kisah ini butuh konteks.

***

Dahulu kala, dunia dikuasai oleh Iblis Jahat. Untuk waktu yang lama dia menindas manusia dan bahkan merampok hak mereka. Memperbudak semua orang sesuai kehendaknya.

Akan tetapi, pada masa suram yang panjang ini, muncullah sekelompok orang yang ingin menghentikan tirani iblis-iblis itu. Orang-orang ini disebut Pahlawan. Mereka bekerja sama dan percaya bahwa mereka bisa mengalahkan pemimpin jahat para Iblis.

Diantara mereka, adalah seseorang yang disebut All Might. Yang paling kuat dan pemberani. Dialah yang berhasil menggulingkan pemimpin iblis dan mengembalikan kedamaian di dunia.

Namun, cerita ini bukan tentang dia.

Ini tentang Midoriya Izuku.

Anak yang ingin menjadi Pahlawan lebih dari apapun.

Maka dari itu, dia pergi dari rumahnya. Dengan tujuan untuk belajar di bawah arahan All Might, sang Pahlawan nomor satu itu sendiri.

Dia menempuh perjalanan jauh untuk bertemu dengan All Might. Pada akhirnya, dia sampai di sebuah desa yang asing.

Di sana, dia bertemu dengan Iida Tenya dan Uraraka Ochako. Seorang kesatria dan penyihir.

Mereka membawa berita buruk.

All Might menghilang.

Dan bukan hanya itu saja. Ada rumor bahwa sesuatu terjadi di daerah Tual yang menyebabkan para Pahlawan menghilang.

Iida, yang berasal dari keluarga kesatria, memutuskan untuk menyelidiki hal itu. Sementara Ochako dibayar untuk membantunya.

Dan tentu saja, Midoriya tidak akan tinggal diam, dia memutuskan untuk pergi ke Tual bersama mereka.

Di tengah perjalanan, mereka masuk di daerah kekuasaan Raja Endeavor.

Mereka bertemu Pangeran Todoroki Shouto. Yang memutuskan bergabung dengan perjalanan mereka.

Jadi, mereka berempat pergi bersama-sama.

Menuju Tual dan misteri apa yang ada di dalamnya.

***

Akan tetapi, kisah ini hanya membahas sepotong bagian dari perjalanan itu.

Kisah ini bercerita tentang petualang mereka berempat di sebuah desa misterius yang berkabut.

***

"Emm... Deku-kun, kita berjalan ke arah yang benar, kan?"

"Yah, kalau peta ini benar, seharusnya akan ada desa setelah kita keluar dari hutan."

"Syukurlah, kupikir kudaku mulai lelah."

"Bagus! Kita bisa membeli lebih banyak persedian di sana!"

Midoriya tersenyum. Beberapa bulan lalu, dia pikir dia akan menjalani petualangannya sendirian. Namun ternyata dia salah. Dia malah mendapat teman-teman baru sepanjang jalan.

Normal ; The ManuscriptsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang