Aku jatuh cinta padamu saat kita bersama, lalu jatuh cinta lebih dalam lagi saat kita terpisah.
❤❤❤
NO COPAS NO BULLY
❤❤❤
Alief merogoh saku celananya dan melihat dilayar Iphone. Tertulis Radit.
Alief tidak bisa menolak panggilan itu dia menerimanya, "Hallo Dit?"
"Lu Di mana? Kata anak-anak lu ke sini tapi mana lu kok gak datang?" suara Radit bersatu dengan berisiknya ratusan suara. Alief yakin acara sudah dimulai.
"Iya Dit, nanti gua ke sana, tapi gua masih ada urusan, mungkin gua telat."
"Urusan apaan sih? Pernikahan lu atau apa?"
Alief bingung harus berkata dia tidak bisa berpikir jernih, "Ntar aja gua cerita, udah ya Dit! Gua gak tahan berisik banget mereka, udah ya! Have fun ya! Bye!"
"Eh tapi Li, woi Li!"
Dia mematikan Iphonenya secara sepihak menyimpannya kembali disaku celananya. Alief menatap secarik kertas yang ditulis Emellyana lalu mengambilnya dan melesat keluar dari rumah Emellyana.
Sebelum dia masuk ke dalam mobilnya Alief melihat sekeliling rumah itu sekali lagi. Juga disekitar rumah Emellyana. Berharap ada seseorang yang bisa memberitahukan ke mana Ana membawa Emellyana. Tapi nihil disekitar rumah Emellyana tidak berpenghuni bagai kuburan.
"Shit!" maki Alief. "Kemana aku harus mencari Emelly? Bandung itu luas?"
Alief yang tidak dibekali alamat Emellyana nekat pergi ke Bandung sendiri melupakan sahabatnya yang menunggu dia dimarkas gedung tua.
Setelah satu jam melakukan perjalanan, Alief baru menyadari kesalahannya saat Samuel menghubunginya via WA."Astaga aku lupa!" ucap Alief sambil melihat kaget ke arah Iphonenya.
Alief menerima panggilan video call tersebut, "Sam gua lagi di jalan, lu duluan aja ke Bandung! Sorry gua harus matiin visi lu."
"Eh tung__!" teriak Verrel yang melihat Alief dari layar handphone Samuel.
Alief menghempaskan Iphonenya kesembarang arah. Dia tahu setelah ini sahabatnya pasti marah besar dengannya tapi mau gimana lagi. Alief sedang gila karena memikirkan keberadaan Emellyana.
"Maaf semua, tapi aku benar-benar gak bermaksud ngacuhin kalian, aku harus cari Emelly Sekarang!" Alief mengucap sesal dihatinya.
Alief mencari Emellyana dalam kepanikan, dia pikir Bandung tidak seluas itu tapi nyatanya Bandung benar-benar sangat luas. Dan sosok Emellyana tidak ditemukan Alief di manapun. Hampir tiga jam mencari ke mana saja. Bertanya ke siapa pun tapi hasilnya nihil.
"Ini gila! Aku harus cari Emelly di mana? Aku gak tahu dia di mana! Alamatnya juga gak ada! Aku tanya juga gak ada yang pernah lihat Emelly! Ya ampun aku harus gimana Eme?"
Alief meradang emosi. Menahan amarah dan kebodohan pada dirinya.
"Sial! Sial! sial!" makinya tidak tertahankan. Masih didalam mobil.
Sedangkan ditempat lain masih di Bandung dikediaman Radit. Pemuda itu tampak kesal sambil melihat ke luar pekarangan rumah Orang tuanya. Semua dekorasi rumah itu tampak berkilau karena lampu warna warni, cahaya itu sesekali menerobos tepat ke wajah Radit yang kecewa dan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasy---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...