Kamu sangat pantes dan seribu kali lebih pantes dibanding cewek diluaran sana.
NO COPAS NO BULLY
❤❤❤
Alief tersenyum dengan berseragam putih abu-abunya dia berkata, "Nanti sore Ali mau ngenalin seseorang sama Papa dan Mama."
Burhan dan Irina saling melirik bingung, "Ngenalin maksudnya?" akhirnya Irina mau bertanya juga.
Alief tersenyum sumringah lalu berdiri dari kursinya, tak lupa tas nya diletakkan dipundaknya.
"Sore aja bahasnya, Ali pergi dulu," Ali2 mendekati Irina dan mengecup pipinya, "Emmuah! Sayang Mama."
Irina menatap bingung putranya yang begitu berbeda. "Bahagia bener."
"Harus dong!" jawab Alief berlalu pergi. "Ali duluan Pa..."
Burhan hanya menjawab singkat, "Iya nak." Lalu dia teringat akan hal yang penting, "Oh iya! Jatah bensin sama jajanmu minggu ini Papa transfer."
Alief yang sudah sedikit menjauh lalu menoleh dan tersenyum, "Atur aja Pa," teriak Alief.
Alief sadar uang saku dari orang tuanya selalu berlebih kadang dompetnya semakin tebal maklum saja dalam seminggu saja Alief masih tersisa ratusan juta rupiah didompetnya. Gak jarang dia jadi sering dimintai traktir kawan se-gang nya. Tajirnya terlalu. Jadi wajar Alief tidak begitu peduli jika orang tuanya lupa sehari atau dua hari memberikannya uang saku.
"Huuuhf! Cepatan dong siang! Aku gak sabaran nih ketemu Emelly," gumam Alief bahagia duduk didalam jok mobilnya.
❤❤❤
Pagi ini cuacanya memang cerah berbeda dengan cuaca malam kemarin yang turun hujan dan dingin. Langkah kaki Alief menyusuri koridor sekolahnya. Dia tahu mau ke mana, tertuju pada kelasnya. Teriakan-teriakan siswi berseragam putih dan rok abu-abu itu seperti musik mengalir keras ditelinga Alief hingga dia menuju kelasnya.
"Aaakkhhh!! Bang Alief!!" teriak histeris salah satu adik kelas XI.
"Kak Alliiiiieeff!! Lihat sini kak!"
"Kak Aliieefff mau dong digoda kakak!!!"
"Kak Alliiiiieeff tembak aku kak!!!"
"Huuuufz!" Alief hanya tersenyum kecut lalu melangkah cepat. "Nyesel deh tadi gua gak pake earphone. Budek deh nih kuping!" umpat Alief dihatinya.
"Aliiiii ciiee.. yang baru putus!! Godai aku juga dong kak!" teriak salah satu siswa kelas XII tersebut di pintu kelasnya.
"Alief mau dong daftar!" teriak yang lainnya.
"Gua aja Li, gua udah naksir lama sama lu!" pekik yang lainnya gak mau kalah.
"Alief kasih tahu Id-linenya dooongg?"
"Lii pulang sekolah nebeng yaa!"
Entah suara-suara apalagi yang terdengar ditelinga pemuda bernama lengkap Alief Osvaldo Morgand tersebut.
Alief yang tidak peduli segera saja melangkah masuk ke kelasnya yang teman-temannya sedang memandang geli ke arah Alief.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasy---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...