Part 7 [ Coercion]

2.2K 269 153
                                    

Mimpi bertemu malaikat dengan sayap putihnya

NO COPAS NO BULLY

❤❤❤

"Duh gimana nih? Kalo gak aku kasih tahu nanti pulang sekolah aku bisa dikerjai Barbie sama kawan-kawannya, tapi kalo ketahuan aku juga bisa dimarahin Bu Intan," batin Emellyana bingung.

"Eh aneh! Bengong aja mana jawaban punya lu," mata Barbie melotot penuh amarah.

Emellyana panik, jantungnya berirama cepat, dia ketakutan. "Gimana nih..., Emelly takuuut."

"Kalo lu gak ngasih tahu, pulang sekolah gua pukulin lu sampe...bo..nyok, mau lu" bisik Barbie sambil memperlihatkan mimik bibirnya yang dibuat-buat.

Mau tidak mau Emellyana memberitahukan jawaban soal miliknya. Tapi sebelum itu terjadi Ibu Intan sudah duluan menghentikan perbuatan Emellyana.

"Barbie! Emelly! Ngapain kalian berdua bisik-bisik hah! Udah selesai belum soal kalian?" Suara Bu Intan lantang membuat nyali Barbie ciut.

"Belum Bu," jawab Barbie jutek.

"Kalau gitu kerjakan dan jangan berisik!" teriak Bu Intan memperingatkan.

Tapi bukan Barbie namanya kalau tidak berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan. Selagi Bu Intan lagi lengah Barbie langsung menarik tangan Emellyana, "Mana jawaban lu, aneh?"

Cengkeraman Barbie lumayan kuat, akhirnya Emellyana memberitahukan jawaban miliknya. Bu guru juga tidak melihat mereka.

Saat Emellyana ingin memberikan jawaban saat itulah kelas tepat dibelakang dan didepan mereka menjadi riuh. Maklum saja sekolah khusus putri itu kalau sudah teriak yang terdengar hanya teriakan histeris.

"Iihh... Ganteng banget!!" teriakan keras itu terdengar sampai di kelas Emellyana.

"Lihat siniii dong!! Aaakkkhh!!!"

"Iiihhh siapa sih! Siapa sih!"

"Haaayyy calon pacar!!" teriak lainnya. "Gila! Senyumnya.., meleleh adek bang!!"

"Aaakkkhh!!"

Barbie and the gang yang mendengar suara itu merasa heran.

"Bu itu heboh apaan?" tanya Clara.

"Bu kelas sebelah gak ada guru ya? Kami gak konsen nih Bu!" ujar Luna.

"Ya bu.. Ya.. Bu..., bener Bu.., berisik Bu..," teriak murid yang lain bersamaan.

"Ya sudah Ibu ke kelas sebelah, kalian awas nyontek."

"Baik Bu," Senyum mereka senang.

Selagi Bu Intan ke kelas sebelah mencari tahu apa yang membuat murid-murid berteriak tidak jelas saat itulah murid di kelas Emellyana melakukan aksinya menyalin jawaban si pintar sekaligus si aneh Emellyana sedangkan murid yang lainnya mengintip di jendela melihat dan terlihat meloncat-loncat kegirangan tidak jelas. Berhimpit-himpitan, menumpuk seperti melihat orang penting saja.

KITA YANG BEDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang