Mempunyai satu hubungan saja itu sulit apalagi dua.
No copas no bully
"I...i..buu..."
Emellyana tahu ada kobaran api kemarahan didiri Ibunya. Tapi kali ini sepertinya lebih besar dari sebelumnya. Emellyana ketakutan, tubuhnya gemetaran, dia meremas rok putihnya mencoba bersikap tenang. "Ke..kenapa Ibu di pintu?"
Wajah Ana mengerikan, seperti kesetanan dia menarik Emellyana yang masih berdiri kaku dihalaman rumahnya.
"Dasar anak penipu!" teriak Ana mencengkeram lengan Emellyana kuat-kuat.
"Hiks... I..Ibu ampuun..," mohon Emellyana sambil menahan sakit akibat cengkeraman kuat Ana.
"Berani kamu bohongin Ibu!" dengan mata yang membulat lebar Ana menyeret Emellyana hingga ke dalam rumahnya.
Emellyana yang ketakutan hanya menggeleng pasrah, "Hiks...gak Bu...hiks.. Ampuuun Buu."
"Diam kamu!" maki Ana menghempaskan tubuh Emellyana ke lantai tersebut.
"Aaakkkhh," Emellyana jatuh ke lantai tersebut. Sambil menahan sakit dia menunduk tidak berani melihat Ibunya yang mengamuk.
PLAK!
Satu tamparan melayang ke pipi chubby tersebut, "Sejak kapan kau diantar cowok itu?" tanya Ana.
"Aakkhh,," Emellyana menerima begitu saja tamparan Ana. "Hiks... cowok..?"
PLAK!
Tamparan dipipi yang satunya lagi.
"Apa hubungan kau dengan laki-laki kaya itu hah?"
"Hiks... Ampun Bu..hiks...Emelly gak bermaksud bohongin Ibu.. Hiks... Emelly takut Ibu marah..hiks..."
"Kau...," geram Ana. Tubuhnya bergetar hebat dan dia mulai memukul Emellyana secara brutal.
PAK! PUK! PAK!
"Aaakkhh!"
"Ibu..sakiit...hiks..,Ibu... Maaf...,hiks...Ampun Ibuuu."
"Kenapa kau langgar omongan Ibu hah?" murka Ana dengan tatapan bag Iblis. "Kenapa kau bohongi Ibu? Apa yang sudah kalian lakukan, hah?"
PAK! PUK! PAK!
Ana memukul terus-menerus tangan Emellyana sampai biru lebam.
"Aaakkhh! Ibu sakiit..hiks..., Ibu sakit..hiks."
"Diam!" pekik Ana tidak peduli.
PAK!
Ana kembali memukul punggung Emellyana.
"Oohh! Ini! Ini kaki yang melangkah ke tempat senonoh dengan cowok itu! Iya?"
Emellyana menggeleng dalam isak tangisnya yang pilu, "Hiks.. Gak Bu..hiks...Emelly gak ketempat aneh-aneh..hiks..."
Mata Ana membulat memandang putrinya, "BOHONG!!"
Ana yang tidak lagi peduli pada penjelasan Emellyana lalu pergi ke dapur dan semenit kemudian kembali dengan menenteng gagang sapu yang hendak dipukulnya dikaki Emellyana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasy---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...