Part 9 [Conscience]

2.3K 246 139
                                    

I will make the decision that my conscience dictates.

NO COPAS NO BULLY

❤❤❤

"Gimana?" senyum Irina mengembang, pipinya tampak bulat sangking bahagianya. "Mama sama Papa udah sepakat resmiin pertunangan kamu sama Ellynna minggu depan pas ulang tahun kamu, setuju gak?"

"Apa?" belum hilang kaget Alief beberapa menit yang lalu kini dia dikagetkan dengan ide gila Mamanya meresmikan hubungannya dengan Ellynna saat acara ulang tahunnya yang ke delapan belas tahun. "Tu..tunggu Ma! Maksud Mama apa nyuruh Ali tunangan gitu sama Ellynna? Gak! Gak! Gak! Ali gak mau!"

"Loh kenapa gak mau?" Irina tampak bingung dengan sikap putranya tersebut. "Sekolah kamu bentar lagi selesai, setelah lulus emang kamu gak mau nikah sama Ellynna?"

"Ma!" sentak Alief sedikit marah. "Pokoknya Ali gak mau tunangan sama Ellynna, titik! Dan jangan adain party-party apapun di rumah ini, Ali gak ingin ulang tahun Ali dirayain kek kemaren."

"Tapi Li kenapa? Mama bingung? Kenapa kamu gak mau tunangan sama Llynna? Mama pikir kamu setuju dengan ide Mama sama Papa? Ada apa sih?"

Alief turun dari king sizenya masih berseragam putih abu-abu, "Ma Ali mo mandi gerah, abis tuh Ali mau tidur. Mama bisa kan tinggalin Ali."

"Tapi sayang kasih tahu dulu kenapa kamu gak mau tunangan sama Llynna?"

Alief tidak mengidahkan pertanyaan Irina dia berlalu masuk ke kamar mandi.

"Sayaaaanggg?? Alliiiiieeff?"

BLAAMM!

Pintu kamar mandi tertutup dengan kerasnya. Alief ingin menunjukkan kalau dia benar-benar tidak menyukai ide Mamanya tersebut.

TOK!!

TOK!!

TOK!!

Suara ketukan tersebut berasal dari pintu luar kamar mandi, "Sayang, abis mandi Mama tunggu dibawah ya? Mama masih mau ngomong nak!"

"Gak Ma!! Ali mo tidurr abis mandi!!" teriak Alief tidak peduli. "Mama turun aja! Ali capek Ma!"

Irina tidak lagi memaksakan keinginan tahunya, dia memilih turun meninggalkan anak satu-satunya tersebut.

"Ya sudah deh terserah!" ujar Mama pasrah.

Air shower itu membasahi kepalanya, Alief terus saja berpikir tentang Emellyana dan Ellynna.

Bagaimanapun juga pada akhirnya Alief tidak bisa membohongi hatinya dia memilih gadis itu Emellyana. Gua harus cari cara mutusin Ellynna, Harus! Gua gak mau tunangan sama dia apalagi sampe nikah! Gak!

I will make the decision that my conscience dictates.

Suara rintik air shower itu seakan menjawab percintaan Alief, Emellyana dan Ellynna akan berlalu sangat rumit.

❤❤❤

Malam harinya Alief menghubungi Ellynna melalui video call seperti biasanya, dia sudah janjian dengan gadis itu sejak sore untuk mengajaknya makan malam berdua di cafe. Alief sudah rapi dengan pakaian santainya dibalut dengan jaket juga celana panjang.

KITA YANG BEDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang