Karena aku lahir di dunia ini untuk kamu, dan aku gak akan pernah rela kamu nikah dan hidup dengan laki-laki lain.
❤❤❤
NO COPAS NO BULLY
❤❤❤
Sedangkan Verrel dan Natasyah... Mereka akhirnya benar-benar mengetahui rahasia besar Alief dan Emellyana. Alief tidak jadi menghapus ingatan mereka berdua. Lagipula mereka janji tidak akan mengatakan apapun tentang kejadian hari ini dengan siapa pun juga.
Lagian siapa yang akan percaya dengan cerita mereka tentang Putra Dewa juga Putri Iblis yang mengguncangkan dunia, yang ada mungkin mereka disangka gila lalu segera didaftarkan sebagai pasien di rumah sakit jiwa.
"Huufh! Sebaiknya aku segera tidur," Alief memejamkan matanya.
Memikirkan hari yang sangat berat hari ini, benar-benar sulit bagi Alief.
❤❤❤
Esok harinya Emellyana bangun lebih dulu daripada Alief. Tubuhnya seakan remuk karena habis maraton, dia kelelahan. Emellyana memandang sekelilingnya dalam keadaan sedikit pusing.
Dia belum menyadari kalau dirinya sudah di apartemen bersama Alief.
"~Ngg.., kenapa kepalaku sakit sekali~," Emellyana bangkit dari tidurnya. Duduk di pinggiran kingsize tersebut.
"Aduuhh..."
Emellyana menoleh ke balkon apartemen tersebut, melihat pemandangan yang selalu dilihatnya setiap hari.
Loh ini kan? Ini kan kamar Ali? Kenapa aku...?
Emellyana kaget, dalam rasanya yang masih kaget dia menoleh ke samping dan melihat Alief yang masih terlelap tidur. Dia tertidur sangat manis sekali.
"Aliii...??" batin Emellyana kembali nyeri karena mengingat kebohongan Alief selama ini. Rasanya ingin kabur lagi, rasanya ingin pergi dari sini lagi.
Emellyana meremas selimut itu dengan gemetar lalu menghempasnya dan turun dari tempat tidur. Suara gerakan dari tubuh Emellyana membuat Alief tersadar, dan pria itu ikutan turun dari tempat tidur saat langkah kaki Emellyana melanjutkan ke pintu kamar.
"Sayang kamu mau kemana?"
Alief menarik tangan kiri Emellyana lalu memutar badannya agar berhadapan dengan Alief. "Kamu mau ninggalin aku lagi?"
Untuk semenit Emellyana hanya diam tanpa kata, hingga akhirnya Alief tidak tahan lalu memeluk istrinya.
"Jangan pergi, kita omongin dulu ini berdua, biarin aku jelasin semuanya dari awal, please..."
Emellyana tidak merespon, dia tidak membalas pelukan Alief. Dia hanya diam tanpa kata. Lalu entah sejak kapan air mata itu mengalir begitu saja. Air mata kesedihan Emellyana.
"Hiks...hiks...kenapa...hiks...kenapa Li..hiks."
Alief semakin mempererat pelukannya. Setelah itu dia menatap wajah Emellyana yang sendu dan menghapus air matanya.
"Jangan nangis sayang, karena aku udah janji sama Radit juga diri aku sendiri, aku gak akan bikin kamu nangis, walaupun cuma sedetik."
Emellyana menggigit bibirnya berusaha sebisa mungkin agar air mata itu tidak menetes. Dia menggeleng lalu menundukkan wajahnya, "Jelasin..hiks..jelasin yang aku gak tahu..."
Emellyana kembali mendongak menatap Alief dalam deraian air mata. Dia melihat mata hitam itu. Sangat tajam dan penuh tanda tanya.
"Baik! Akan ku katakan semuanya, dengerin aku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasy---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...