Punya istri dua itu harus adil walaupun kamu merasa tidak sanggup untuk adil. Jangan sampai karena sikap kamu ini kamu kehilangan dua istri.
❤❤❤
NO COPAS NO BULLY
❤❤❤
Pagi-pagi sekali Alief sudah mendapatkan teror dari Mama dan Ellynna. Ponsel Alief tidak mau berhenti bergetar, tentu saja Alief sengaja tidak ingin menerima panggilan tersebut. Hampir dua puluh kali dan Emellyana mulai cemas.
Setelah mereka sarapan pagi Emellyana meminta Alief menerima panggilan tersebut.
"Sayang angkat aja telvonnya, kenapa sih kamu diamin?"
"Biarin aja!" jawab Alief tidak peduli. "Paling juga mama mau marah-marah karena semalam aku pulang gak bilang dia sama Llynna."
"Wajarkan Llynna marah, itu kan malam pertama kalian, aku merasa bersalah sama dia," wajah Emellyana berubah murung.
Alief meremas jari-jari Emellyana, "Kamu gak salah sayang, aku yang mau pulang ke sini, lagian aku udah janji kan bakal pulang."
"Tapi tetep aja aku--"
"Udah gak usah di bahas aku mau ke kantor, kalo ngomongin mereka gak bakal selesai sampe besok pagi. Aku buru-buru sayang hari ini ada meeting penting satu jam lagi. Kamu mau ikut?"
Emellyana gak salah dengarkah, "Ikut? Kamu yakin?"
Alief mengangguk, "Iya sayang, mau ikut gak?"
"Buat apa sih Li aku di sana? nanti ganggu kamu kerja, aku di sini aja. Seperti biasa aku di sini nungguin kamu pulang," Emellyana merapikan kerah kemeja dan dasi Alief.
"Ya udahlah kalo kamu gak mau, aku berangkat kerja dulu sayang."
Cup!
Alief mengecup lama kening Emellyana.
"Mmm.. Li.., aku boleh nanya?" Emellyana merasa takut-takut bertanya kali ini.
Dahi Alief berkerut bingung, "Sayang kalo mau tanya, tanya aja, kenapa harus formal gitu?"
"Nanti pulang kamu langsung ke sini atau ke tempat Llynna?" Emellyana tampak ragu dan hati-hati sedangkan Alief sadar akan apa yang di maksud istrinya.
"Emang tadi aku belum bilang ya? Pulang kerja aku mau ke tempat istri aku, yang di sini, cuma ke sini, gak ada tempat lain, paham?" Alief menangkup ke dua pipi Emellyana.
Untuk sesaat Emellyana tersenyum, dia merasa Alief tidak berubah. Alief mendahuluinya dari pada Ellynna.
"Terus ke tempat Llynnanya?"
Wajah Alief kembali tidak enak di lihat, "Entah, mungkin lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan udah sayang jangan bahas dia. Aku gak suka! Udah ya, Udah selesai kan? Gak ada lagi yang mau di tanya? Aku boleh pergi gak nih?"
Emellyana mengangguk dan tersenyum, "Boleh, pergi sana."
Setelah Alief pergi Emellyana membereskan meja makan. Mencuci piring dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Dia melakukannya sendiri karena Bi Inah belum kembali sejak di suruh liburan dari kemarin.
Emellyana yang sedang mengepel ruang depan dikagetkan dengan suara pintu bell.
TING
TONG
TING
TONG
"Siapa ya?" batin Emellyana bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasía---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...