Pikiran yang terlalu cemas kadang membuat seseorang yakin. Firasat buruknya tidak pernah salah.
NO COPAS NO BULLY
"Semoga Ibu kamu gak mukulin kamu sayang."
❤❤❤
Jam menunjukkan pukul dua siang Alief sudah siap-siap keluar dari sekolahnya. Dia tidak peduli pada teriakan-teriakan penggemar dan Ellynna juga para sahabatnya.
"Woi Li lu mau kemana?" Radit tepat berjalan dibelakang Alief.
Alief melajukan langkahnya menyusuri koridor sekolah. "Gua buru-buru Dit, gua gak bisa cerita sekarang."
"Li ini masih jam sekolah masih setengah jam lagi," Radit sudah tepat dihadapannya menghalangi jalan Alief. "Lu kebiasaan keluar sekolah sebelum jam pulang, Lu mau mana emang?"
Alief menghentikan langkahnya memandang wajah Radit dengan tatapannya yang tajam, "Radit gua gak bisa cerita sekarang, tolong lu jangan tanya-tanya dulu, misi!"
"Ta--tapi Li, woi! Alief!" Radit berusaha menghentikan Alief tapi sia-sia cowok itu berlalu hingga ke parkiran mobil.
Radit menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, "Cabut lagi tuh bocah, bodo ah! Pusing gua ngurusin tuh bocah!"
Suara mesin mobil Alief terdengar jelas ditelinganya. Dia tahu tujuannya ke mana? Dari semalam Alief gelisah karena Emellyana, Alief yakin terjadi sesuatu sama Emellyana.
Pikiran yang terlalu cemas kadang membuat seseorang yakin. Firasat buruknya tidak pernah salah.
Setelah dua puluh lima menit mobil Alief terparkir mulus di sekolah Emellyana. Dia menunggu gadis itu keluar dari kelasnya. Di pintu mobilnya berdiri.
Lima belas menit berlalu...
Semua siswi SMA Putri kartini telah berhamburan keluar. Berbandong-bondong, Tapi Alief tidak menemukan Emellyana. Gadis itu tidak kunjung menampakkan batang hidungnya.
"Emelly mana si kamu? Keluar dong sayang?"
Dua puluh menit berlalu...
Alief tidak bisa menunggu lagi, ini terlalu lama, lalu dia berlari terburu-buru menuju kelas Emellyana tapi sebelum sampai ke kelasnya Alief dikaget oleh kemunculan Barbie dan teman-temannya.
"Eh ada si ganteng?" tutur Clara jujur.
"Alief kamu nyari Emelly?" Barbie sudah berdiri sok malu-malu dihadapan Alief.
"Kalian lihat dia?" Alief bertanya tanpa basa-basi.
"Emelly lagi," manyun Nina tidak senang.
Barbie menyenggol lengan Nina dengan kasar. "Jaga sikap lu bodoh!"
Mata Nina mendelik tidak suka, "Aww! Apa sih?"
Alief melihat mereka dengan tidak sabar, "Jadi Emelly ada di mana?"
Barbie memandang wajah Alief serius, "Emelly gak masuk hari ini, gak tau kemana, dia gak ngabarin apa-apa. Orang tuanya juga gak ngabarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasy---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...