Aku rasa pada akhirnya kamu juga akan pergi
NO COPAS NO BULLY
❤❤❤
Perempuan itu semakin melayang saat dipuji Alief. "Tapi maaf kamu bukan tipe ku."
Tiba-tiba saja senyum wanita itu memudar dan dia berlalu pergi dengan kekesalan.
"Dasar sombong! Cari sana cewek yang mau sama cowok sombong kek lu!"
Dengan wajah kesal perempuan itu berlalu pergi begitu saja dari hadapan Alief. Sedangkan Alief hanya tersenyum sinis tanpa peduli pada omelan wanita malam tersebut.
TUK!!
Suara gelas yang dihentakkan Alief di meja masih terdengar nyaring ditelinganya. Alief sudah menghabiskan satu botol minuman sampanyenya.
Dan dia mabuk berat. Keseimbangan Alief hilang lalu tubuhnya hampir jatuh ke lantai.
Buk!
Entah sejak kapan seseorang sudah menangkup tubuh Alief, "Gila lu bro! Berat banget si lu Li!" Radit semakin mendumel tidak jelas.
Puk!
Puk!
Puk!
Beberapa kali Verrel berusaha menyadarkan Alief menepuk pipinya. Tapi hasilnya tetap sia-sia.
"Percuma dia udah mabok," ujar Samuel. "Lebih baik bawa ke gedung tua aja dulu."
"Ya terus bantuin bego! Berat nih." omel Radit kepada dua temannya itu.
"Iya-iya," Verrel membantu Radit membopong tubuh Alief hingga ke dalam mobil.
❤❤❤
Jam sudah menunjukkan pukul enam pagi, seperti biasa Emellyana sudah membereskan segala pekerjaan rumah tangga di rumahnya yang sederhana itu. Tapi ada yang mengusik pikirannya dari kemarin malam.
"Ali apa dia baik-baik saja? Apa dia dimarahin Mamanya?" Emellyana bertanya dalam hati sambil melihat dirinya dalam cermin. "Apa ini benar Ali? Aku takut hubungan ini hanya sia-sia. Aku takut pada akhirnya kamu menyadari kalo aku memang gak pantes untuk kamu."
Selagi Emellyana bersedih dan bertanya pada dirinya sendiri dicermin. Ana ibunya memanggilnya entah dari mana.
"Emellyyyy!!" teriak Ana dari luar kamar Emellyana. Dengan tergesa-gesa Emellyana menuju teriakan suara tersebut.
"I..i..iyaa Ibuu."
Emellyana melihat Ana dengan pakaian kerjanya tampak rapi. Duduk di meja makan menyicipi sarapan paginya.
"Duduk!" titah Ana tegas.
Emellyana menurut, dia duduk dalam ketakutan disamping Ibunya. Ana tidak memandang Emellyana sama sekali. Dia tidak menyadari kejadian yang dilakukan Alief dengannya hari itu.
"Ibu akan memukulmu lebih sakit dari yang kemaren kalo kamu telat lagi pulang ke rumah, ingat itu!" bentak Ana tanpa ampun.
"I.. I..ya Bu," jawab Emellyana gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasi---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...