Andai bisa. Aku ingin memeluknya sekarang juga.
NO COPAS NO BULLY
❤❤❤
Empat jam kemudian para murid khusus putri di sekolah SMA Putri Kartini melangkah kakinya keluar sekolah. Bag tahanan yang baru lepas dari penjara mobil, motor dan pejalan kaki yang masih berseragam sekolah lalu lalang tidak tentu seperti semut.
Mata Alief mencari yang dia mau, cewek yang ditemuinya kemarin. Alief keluar dari mobilnya, sedikit ragu mendekati sekolah itu. Dia takut cewek-cewek di sekolah ini lebih agresif dibanding sekolahnya.
"Ya ampun mana sih kamu Thalia, dari tadi yang keluar cabe-cabean semua," Alief membatin cemas. Dia takut kali ini tidak bertemu lagi dengan cewek itu.
"Mau nanya tapi aku gak tahu namanya siapa?"
Alief kelihatan tambah gusar dan cemas. Jadinya dia hanya berdiri disamping mobilnya yang lumayan mahal untuk anak sekolahan.
Semua mata anak perempuan sekolah itu memandang binar ke arah Alief. Untung cewek-cewek itu tidak berani mendekati Alief.
Hampir satu jam tapi Alief masih tidak menemukan yang dia cari. "Duh kok Thalia gak ada sih?" pikir Alief cemas.
"Apa dia gak sekolah? Atau dia sudah pulang dari tadi? Ya ampun, sudah panas-panasan berdiri kek orang bego! Masa' gak ketemu juga!"
Alief uring-uringan tidak jelas disamping mobilnya, dia putus asa. Alief menunduk menyadarkan punggungnya disisi pintu mobil.
"Huuuh! Thalia!" batin Alief sedih. "Sampe kapan kita harus pisah kek gini?"
Saat Alief membuka pintu mobilnya dalam keputus-asaan dia melihat dari pintu kaca mobil wajah wanitanya baru keluar dari gerbang sekolah. Sendirian.
Mata Alief melotot, senyumnya merekah, wajahnya berubah bahagia dan semangatnya bangkit lagi. Dengan cepat dia membanting pintu mobilnya sangat keras dan berlari mendekati Thalia.
Emellyana tidak pernah melihat kiri maupun kanan, tujuannya pasti menunggu angkot datang. Jadi dia berdiri disepanjang tepi jalan menunggu angkot yang lewat. Saat dia melamun sendiri entah sejak kapan sudah ada pria disebelahnya. Membuyarkan lamunannya.
"Hai!" sapa suara tersebut. Menatap Emellyana dengan napas yang capek sehabis berlari.
Emellyana mengerutkan alisnya karena bingung. Ada pria yang menyapanya? Masih mengenakan seragam sekolah? Sejak kapan ada orang yang mau bicara basa-basi dengan Emellyana?
Selama ini tidak ada satu orang pun yang mau bicara dengan Emellyana kecuali karena ada maunya. Mau apa dia dari aku?
Emellyana tidak menatap Alief sama sekali membuang mukanya, membuat Alief bingung.
Apa dia tidak mendengarkan sapaan aku?
"Hai, aku Alief," Alief menyodorkan tangannya ke arah Emellyana. Dengan kikuk berharap perempuan mungil itu menerima uluran tangannya.
Agak lama Alief menunggu lalu Emellyana menatapnya, mendongak dan Alief langsung melihat jelas mata hazel cokelat itu dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasi---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...