Sayang bangun dong! Emang gak bosen ya sayang tidur mulu?
NO COPAS NO BULLY
❤❤❤
"Dia anak Ana! Gimana bisa?"
Burhan berjalan sambil memikirkan bayang-bayang masa lalu. Kenangan delapan belas tahun yang lalu nyaris dilupakannya. Kalau bukan karena Irina mengandung anaknya mungkin dia sudah pergi bersama Ana.
Masih bisa didengar Burhan saat itu suara tangisan Ana yang pilu, pria tampan yang baru lulus Universitas terkenal di Inggris kembali ke Makassar dengan kejadian yang tidak pernah iya sangka sebelumnya.
Ana gadis mungil yang baru saja dua jam yang lalu lulus dari sekolah SMA-nya. Seharusnya bahagia tapi malah menangis sesenggukan dihadapan Burhan.
"Hiks...hiks... Kenapa kak Burhan diam aja? hiks..hiks..," teriak Ana tidak terima. Dikamar itu. Di hotel berbintang itu. Tubuh Ana tidak berdaya tanpa sehelai pakaian pun kecuali selimut yang menutupi tubuhnya. "Hiks... Jahat! Kak Burhan jahat!!"
❤❤❤
"Aaaaakkkhh!" Burhan berteriak marah. Lalu meluapkan dengan menghancurkan apa saja diruangan kerjanya didalam kantor Direktur tersebut.
Prang!
Dan...
Bugh!
Bugh!
Tangan Burhan mengepal meninju keras meja kerjanya.
"Bodoh lu Burhan! Seharusnya lu gak ninggalin Ana waktu itu! Masa depannya hancur! Dan semua salah lu! Lu salah Burhan! Lu yang bodoh!"
Bugh!
Sekali lagi tangan Burhan mengepal dan meninju meja tersebut. Mata Burhan memerah tubuhnya gemetar..., dia duduk tidak berdaya dikursi pesakitannya. Terus meracau menyebut nama itu, "Ana... Maafin aku," lirih Burhan.
❤❤❤
Di tempat lain Ana yang sudah seharian tidak bekerja di Cafe hanya memandang ke luar jendela rumahnya. Menatap jalan raya sambil meneteskan air mata kepedihan. Wajahnya kusut dan tidak bertenaga.
"Hiks... Emelly... Maafin Ibu nak hiks..., Ibu keras sama kamu itu semua demi kebaikan kamu...hiks..., Ibu gak mau kamu bernasib sama seperti Ibu..hiks. Ibu gak mau kamu dilecehkan..hiks.. Lalu ditinggalkan seperti Ibu..hiks.., pulanglah nak...hiks...Ibu rindu...hiks," sesenggukan Ana menangis menanti Emellyana kembali.
❤❤❤
Sedangkan Alief yang sejak kemarin menunggu Emellyana di rumah sakit terus saja memandang wajah gadis itu.
Hari sudah hampir gelap tapi Emellyana masih tidak sadarkan diri.
"Sayang bangun dong! Emang gak bosen ya sayang tidur mulu?" bisik Alief ditelinga Emellyana. "Buka matanya, sebentar aja."
Emellyana tidak merespon dia tetap diam tidak sadarkan diri.
"Kenapa jadi kek gini?" gumam Alief sedih. Alief mengusap pipi Emellyana lembut. "Andai aku bisa mulihkan kesadaran kamu sayang, dengan kekuatan aku."
Tiba-tiba Alief bangkit, dia berdiri dan memandang wajah Emellyana.
"Gak! Aku gak boleh putus asa! Aku harus coba! Coba sekali lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA YANG BEDA
Fantasi---NEW VERSION---- Harap sebelum baca d follow dulu, Aku mencintainya, Aku menyayanginya, sejak lama, sejak ratusan atau ribuan tahun yang lalu, tapi kami berbeda dan masalah selalu sama hingga sekarang... yang ku punya hanya keyakinan kami pasti be...