D U A

140 68 115
                                    

Sore ini Sabrina sedang termenung sendiri di balkon rumah nya, dan tiba-tiba ponselnya berdering menandakan bahwa sebuah notifikasi masuk hal itu membuat lamunannya buyar, ia pun segera menyambar ponselnya yang terletak di meja dekat ia berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sore ini Sabrina sedang termenung sendiri di balkon rumah nya, dan tiba-tiba ponselnya berdering menandakan bahwa sebuah notifikasi masuk hal itu membuat lamunannya buyar, ia pun segera menyambar ponselnya yang terletak di meja dekat ia berdiri.

Dia terkejut dengan sebuah notifikasi yang masuk dan dengan nama yang tertera di sana.

"Refin". Gumamnya, sejenak ia berfikir kenapa tumben sekali cowok itu mengirimnya pesan padahal sekarang kan hari libur dan tugas pun juga tidak ada, juga materi yang kemarin cowok itu tanyakan juga sudah Sabrina jelaskan melalui video yang akan ia buat lantas untuk apa Refin mengirimkan pesan lagi. Tak ingin berfikir panjang ia pun segera membuka room chat dia dengan Refin segera ia balas.

Refin Saputra : Na, gue mau nanya.

Sabrina : Mau nanya apa Fin?.

Refin Saputra : Gini Lo sibuk ngak hari ini?

Sabrina : Nggak Fin, emang kenapa ya Fin?.

Refin Saputra : Nggak papa, jadi gini, kan yang kemaren itu kita ada tugas dari sense yang bikin percakapan melalui tik tok itu lho, dan tujuan gue mau minta tolong sama lo untuk ajarin gue gimana cara nya, boleh ya Na.

Sabrina : Oooo, yang itu Fin bukannya itu tugas udah lama nggak sih.

Refin Saputra : Heheheh, iya itu tugas memang sudah lama sih, yang kemarin-kemarin gue kan lupa selain lupa gue juga nggak ngerti cara buatnya, terus nih ya kemaren sense minta itu tugas segera dikirim, gue bingung mau minta tolong sama siapa yaa jadi gue kepikiran deh sama lo, boleh ya tolongin gue yayayaaya.

Sabrina membaca pesan Refin sambil tersenyum heran, "ya ampun ini si Refin bawel baget ya, kemaren aja sok cool gitu gayanya eh sekarang malah kek ibu-ibu kosan yang minta tagihan uang bulanan. Sabrina yang membaca itu pun terkekeh sendiri," gumam Sabrina.

Dilain tempat Refin menunggu balasan dari Sabrina ia cemas sekaligus senang karena respond gadis itu baik dan tak begitu cuek ya walaupun gadis itu dikenal cuek sama semua cowok, ia juga cemas karena pesan nya sudah lima menit hanya di baca tanpa ada balasan, ia sabar menunggu melihat room chat nya dengan Sabrina dan yah penantiannya tidak sia-sia tak lama kemudian Sabrina membalas chat nya.

Sabrina : Hahaha oke Fin, gue bantuin, tapi dimana kita buatnya.?

Dengan sigap Refin langsung membalas chat dari Sabrina tanpa babibu lagi dan tanpa pkir panjang lagi akan jawabannya itu.

Refin Saputra : Besok, dirumah gue, dan pulang sama gue.

Sabrina : Oke, Fin.

Refin Saputra : Oke, Na. Gue pamit dulu ya mau mandi soalnya belum mandi hehehe

Sabrina : Ya Fin, pantasan daritadi bau  ternyata orang yang chat sama gue belum mandi.

Refin Saputra : Hahahah bisa ae lo bambang

Sabrina hanya membacanya saja tanpa ada niatan membalas sebab ia tidak tau mau balas apa,sambil terkekeh ia pun bangkit dari tempat ia duduk tadi dan pergi kekasur merebahkan tubuhnya yang terasa pegal dan letih iu, tidak butuh waktu lama ia pun sudah terlelap dengan pulasnya.

****
Jam sudah menunjukkan 18.00 Sabrina baru terbangun dari tidurnya, dengan segera ia bangkit dari kasur buru-buru menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Lima belas menit ia membersihkan tubuh serta ber siap-siap, kini ia sudah berada di dapur, membantu sang mama menyiapkan makan malam hari ini, setelah semua siap ia beranjak dari dapur menuju kamarnya untuk melaksanakan sholat Maghrib.

Sekarang seluruh anggota keluarga sudah berada di meja makan, dirasa semua nya sudah lengkap barulah mereka menyantap makanan masing-masing, selama makan tidak ada satu suara pun yang ada hanya suara dentingan sendok yang beradu. Selesai sudah mereka makan kini barlah ada suara yang memechkan keheningan tadi.

"Na, gimana dengan sekolah mu, apakah baik baik saja?" tanya Edo, papanya Sabrina.

"Hmmm, alhamdlillah pa, semua lancar sesuai dengan yang aku harapin pa," jawabnya, Edo hanya mengangguk kan kepalanya, paham akan jawaban sang anak. Edo beralih lagi pada Kinan, Kinan ini adiknya Sabrina umur mereka bertaut tiga tahun saja.

"Kalau kamu bagaimana dengan sekolah mu Kinan." Kinan yang merasa dirinya terpanggil spontan melihat kearah sang papa.

"Alhamdulillah, baik pa besok juga ada perlombaan disekolah aku," balasnya dengan senyum yang merekah.

"Ooh ya, kalau boleh papa tau apa perlombaan nya, kamu juga ikut?" tanya Edo dengan penasaran dan membuat Kinan semakin gencar untuk menceritakannya. Hingga tak terasa mereka menghabiskan waktu malam ini dengan mendegarkan cerita dari Kinan. Dan tak terasa waktu semakin berlalu, mereka sekeluarga masih tetap duduk dimeja makan, hingga jam di dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Udah jam sepuluh, kalian pada tidur gih besok kan sekolah nanti telat bangunnya," putus Wina menyudahi karena mengingat hari sudah malam dan kalau terus di lanjutin mau sampai subuh juga nanti belum tentu selesau.

Mereka pun menuruti kata kata mamanya dan beranjak dari tempatnya semula menuju kamar mereka masing-masing tanpa ada bantahan yang terucap dari mereka.

















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Yahh pendek lagi, kapan kapan deh author kasih yang panjang deh, karena author sibuk dan bentar lagi mau UKK, doain author ya.

Jangan lupa tinggalin jejak ya😊😘😘
See you next part😘🥳

Hilang dan Pergi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang