[END✅]
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, VOTE DAN COMEN, THK]
NO PLAGIAT, NO PLAGIAT KARYA.
Takdir selalu mempermainkan!!!, Jika hanya mempertemukan untuk di pisahkan kedua kalinya kenapa harus mempertemukan kembali, ini sungguh menyakitkan. Meny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karin tersenyum bahagia saat semuanya masuk melihatnya, meskipun tatapan yang mereka berikan berbeda beda tapi rasa bahagia tetap muncul dari hatinya.
Mata Karin tertuju pada Costa yang membawa gitar, "lho Ta mau nyanyiin gue? Bawa bawa gitar segala?." Tanya Karin di iringi lelehan kecil, Karin tidak lagi duduk ia sudah berbaring.
Costa mengangguk mantap, "iyalah lo minta gue nyanyi seratus lagu tanpa jeda kan?." Karin tertawa pelan menanggapi Costa.
"Masih inget lo dengan apa yang gue minta." Karin manggut manggut, "ya udah lo nyanyiin gue tapi satu lagu aja, gue ngak mood denger lagu tapi demi menghargai lo aja, kwkwkw." Costa membulatkan matanya malas, "canda gue, Ta." Sambungnya, Costa tahu Karin bercanda tapi ia melakukan begitu supaya mendapat tanggapan dari Karin.
Perlahan ia duduk di depan Karin, memangku gitar dan mulai memetik satu persatu senar gitar. Costa ingin menyanyikan lagu kenangan terindah dari Samsons.
Costa mulai memetik senar gitar memulai bait pertama.
Aku yang lemah tanpamu Aku yang rentan karena Cinta yang t'lah hilang darimu Yang mampu menyanjungku.......
Karin mendengarnya dengan seksama, Diki menatap Karin dengan raut sendu mengingat bagaiman kemarin kemarin kisah tentang mereka di mulai, saat menolehkan kepala mata Karin langsung di sambut tatapan sendu dari Diki.
Selama mata terbuka Sampai jantung tak berdetak Selama itu pun aku mampu untuk mengenangmu Darimu (darimu), kutemukan hidupku Bagiku (bagiku), kaulah cinta sejati Yeah, huu, huu (darimu) (Bagiku, engkaulah cinta sejati).
Tepat bait ini air mata Sabrina keluar Refin melihat Sabrina menangis merangkul pundaknya dari samping.
"Kamu tenang saja aku akan tetap bersama kamu sampai hanya takdir yang memisahkan kita." Bisik Refin tepat di telinga Sabrina, Sabrina menatap Refin mata mereka saling beradu dengan cepat mereka memalingkan wajah takut ada yang lihat.
Bila yang tertulis untukku Adalah yang terbaik untukmu 'Kan kujadikan kau kenangan Yang terindah dalam hidupku Namun takkan mudah bagiku Meninggalkan jejak hidupmu Yang t'lah terukir abadi Sebagai kenangan yang terindah
Oo-hoo, oo-hoo Oo-hoo.
Nyanyian pun berakhir, semua yang menyaksikan bertepuk tangan begitu pula dengan Karin yang berbaring sebenarnya ingin sekali duduk tapi malas rasanya.
Diki menatap Karin dengan senang, akhirnya Karin kelihatan bahagia, ia juga ikut bahagia dan tersenyum kearah Karin.
"Nah gitu dong turutin permintaan gue, walaupun satu ngak papa kan gue juga yang minta, heheh." Ucap Karin.