T I G A P U L U H S A T U

95 47 130
                                    

Karin tersenyum bahagia saat semuanya masuk melihatnya, meskipun tatapan yang mereka berikan berbeda beda tapi rasa bahagia tetap muncul dari hatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karin tersenyum bahagia saat semuanya masuk melihatnya, meskipun tatapan yang mereka berikan berbeda beda tapi rasa bahagia tetap muncul dari hatinya.

Mata Karin tertuju pada Costa yang
membawa gitar, "lho Ta mau nyanyiin gue? Bawa bawa gitar segala?." Tanya Karin di iringi lelehan kecil, Karin tidak lagi duduk ia sudah berbaring.

Costa mengangguk mantap, "iyalah lo minta gue nyanyi seratus lagu tanpa jeda kan?." Karin tertawa pelan menanggapi Costa.

"Masih inget lo dengan apa yang gue minta." Karin manggut manggut, "ya udah lo nyanyiin gue tapi satu lagu aja, gue ngak mood denger lagu tapi demi menghargai lo aja, kwkwkw." Costa membulatkan matanya malas, "canda gue, Ta." Sambungnya, Costa tahu Karin bercanda tapi ia melakukan begitu supaya mendapat tanggapan dari Karin.

Perlahan ia duduk di depan Karin, memangku gitar dan mulai memetik satu persatu senar gitar. Costa ingin menyanyikan lagu kenangan terindah dari Samsons.

Costa mulai memetik senar gitar memulai bait pertama.

Aku yang lemah tanpamu
Aku yang rentan karena
Cinta yang t'lah hilang darimu
Yang mampu menyanjungku.......

Karin mendengarnya dengan seksama, Diki menatap Karin dengan raut sendu mengingat bagaiman kemarin kemarin kisah tentang mereka di mulai, saat menolehkan kepala mata Karin langsung di sambut tatapan sendu dari Diki.

Selama mata terbuka
Sampai jantung tak berdetak
Selama itu pun aku mampu untuk mengenangmu
Darimu (darimu), kutemukan hidupku
Bagiku (bagiku), kaulah cinta sejati
Yeah, huu, huu (darimu)
(Bagiku, engkaulah cinta sejati).

Tepat bait ini air mata Sabrina keluar Refin melihat Sabrina menangis merangkul pundaknya dari samping.

"Kamu tenang saja aku akan tetap bersama kamu sampai hanya takdir yang memisahkan kita." Bisik Refin tepat di telinga Sabrina, Sabrina menatap Refin mata mereka saling beradu dengan cepat mereka memalingkan wajah takut ada yang lihat.

Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
'Kan kujadikan kau kenangan
Yang terindah dalam hidupku
Namun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupmu
Yang t'lah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah

Oo-hoo, oo-hoo
Oo-hoo.

Nyanyian pun berakhir, semua yang menyaksikan bertepuk tangan begitu pula dengan Karin yang berbaring sebenarnya ingin sekali duduk tapi malas rasanya.

Diki menatap Karin dengan senang, akhirnya Karin kelihatan bahagia, ia juga ikut bahagia dan tersenyum kearah Karin.

"Nah gitu dong turutin permintaan gue, walaupun satu ngak papa kan gue juga yang minta, heheh." Ucap Karin.

Hilang dan Pergi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang