Seminggu telah berlalu sejak kejadian dimana Ani ingin membalas kan dan ingin memiliki apa yang di miliki oleh Sabrina. Kini saatnya bagi Ani melaksanakan rencananya itu, menjatuhkan hingga Sabrina di benci oleh semua teman sekelas dan membuat orang yang sedang mencintainya secara diam diam menjadi benci dan bahkan tidak mau melihatnya lagi, juga membuat Karin sahabatnya menjadi tidak pernah mempercayai nya lagi dan meninggalkannya sendiri. Itu rencana yang akan ia lakukan, satu persatu ia bereskan bersama dengan Riska teman yang sejak lama memang sudah dekat dengannya dan dengan misi juga tujuan sama dengannya sejak awal." An, kita mulai yang mana dulu?." Kini mereka sudah berada disebuah Cafe, berdua menyusun rencana yang akan ia laksanakan besok saat sudah di sekolah.
" Gimana kalau kita mulai dari membuat semua murid ceweknya perlahan lahan percaya dengan apa yang kita omongin itu selalu bersangkut paut dengan Sabrina kecuali Karin karena ia tidak mudah percaya, dan gue udah punya rencana bagus buat Karin." Jelasnya sambil mengeluarkan smirknya, Riska juga tersenyum penuh dengan kemenangan mereka sangat yakin kalau rencana mereka pasti berhasil, untuk menjatuhkan Sabrina.
" Bagus juga rencana lo, mulai besok kita beraksi eiittss tapi gimana kita mulainya sih?." Tanya Riska bingung pasalnya kalau mereka memfitnah mereka ngak mungkin berhasil tanpa ada nya bukti, kalau mereka bergunjing tentang Sabrina yang selalu gonta ganti cowok setiap harinya itu mungkin juga nggak berhasil, mereka semua tahu Sabrina itu orangnya friendly dan tidak mudah baper dengan apa yang di keluarkan dari mulut cowok, jangankan gonta ganti dia dekat sama cowok juga pilih pilih, nyaman dia berteman akan mudah ia dekat tetapi kalau tidak dia biasa biasa saja.
" Lo, masalah gituaan aja masih lo pikirin, gue udah punya rencana bagus buat ngejatuhin tuh bocah, mengasung mereka yang mudah untuk gue kuasai itu sangatlah mudah lo nanti tinggal lakuin apa yang gue suruh juga udah beres kali." Hari ini Ani sangat bahagia karena sebetar lagi ia akan melaksanakan semua rencananya satu persatu dan Sabrina akan jatuh.
****
Dilain tempat dan waktu yang sama Sabrina sedang asyik bercanda garing dengan seorang cowok melalui virtual, siapa lagi kalau bukan Yudha temannya Karin yang sengaja mencomblangi temannya itu pada Sabrina.Sebenarnya ia tidak menyukai Yudha karena ada beberapa hal yang membuatnya tidak bisa memberikan isi hatinya pada cowok itu. Pertama mereka tidak pernah bertemu secara langsung telpon juga tidak pernah, terus saat di lihat profilnya eh bukan foto dia kan, kedua dia itu beban menurut Sabrina, sebenarnya dia peka dengan cowok yang satu ini tapi dia memilih untuk berpura pura saja, dan yang terakhir dia cowok yang garing ngak mudah untuk di bawa bercanda sekalinya bercanda pasti garing. Ngak nyambung terus ni ya yang dibahas juga ngak ada yang penting, yang ditanya pasti itu itu aja setiap mereka mengawli pembicaraan seperti saat ini.
Yudha : Udah makan, Na?.
Pertanyaan yang selalu Yudha lontarkan padahal apa pentingnya bagi cowok itu menanyakan hal seperti itu, kalau pun belum juga ngak akan di antar makanan kerumah Sabrina dan kalaupun sudah paling dia akan jawab 'oh' gitu aja kan sungguh ngak penting.
Daripada dikira sombong mending ia membalas pesannya itu yang terkadang itu hanya menghabiskan kuotanya saja, mending ia habiskan untuk scrol media sosial lainnya.
Sabrina : Udah
Yudha : Oh, yaudah tidur sana besok kan masih sekolah
'Apa apaan dia ini nyuruh nyuruh orang tidur orang tua gue aja fine fine aja kalau gue tidur tengah malem lah dia yang bukan siapa siapanya gue kok main nyuruh nyuruh aja aneh, lama kesal gue.' Batin Sabrina, karena sudah bosan dengan Yudha ia memilih untuk tidak membalas pesan dari dia kalau di ladeni malah ngelunjak, mending buka yang lain aja.
Dilain tempat Yudha yang pesannya hanya di baca merasa kesal, ya yang salah juga siapa ngapain juga ngatur ngatur orang padahal status nya bukan siapa siapa.
" Capek juga kalau harus ngasih kode sama orang yang selalu ngak pekaan dengan uapan gue." Monolognya sendiri, bingung itu lah yang ia rasakan.
" Apa gue ketemu dia aja kali ya, dia kan pengen tau dengan gue dan di saat itu gue tembak dia." Sambungnya lagi, ia sudah seperti orang gila saja yang ngomong sendiri, tersadar dengan ucapannya ada yang salah.
" Eh masak baru ketemu gue tembak dia ntar kalo dia nya ,ati gue masuk penjara mending gue nyatain aja perasaan gue ke dia." Yaelah sama aja kali pikiran Yudha ini mungkin sudah ngeleg karena terlalu memikirkan Sabrina, segitu sukanya dia pada gadis itu.
" Tapi sebelumya gue tanya Karin dulu, dia yang lebih tau segalanya." Ia meraih handphonenya dan langsung membuka room chat nya dengan Karin.
Laknat : Rin kapan waktu lo kosong kalau udah kosong bawa Sabina ketemuan sama gue ya,Rin.
Rinrin : Kayaknya ngak ada, Sabrina sibuk.
Laknat : Bantuin dong, Rin.
Rinrin : Ngak bisa, nat laknat, Sabrina tiap hari sibuk, gue aja sering ditinggalin.
Laknat : Yaudah kalau lo ngak mau bantuin gue juga ngak papa ntar gue bisa kerumahnya kalau ngak langsung kesolah kan gampang.
Rinrin : Terserah lo, gue ada urusan gue pamit dulu.
Tak ada lagi percakapan antara mereka, Karin yang sibuk dengan dunianya dan Yudha yang bingung.
Follow me🥳🥳✨✨
See you next part 😘😘😘
Jangan lupa tinggalin jejak 🥳🥳🥳
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang dan Pergi (Revisi)
Novela Juvenil[END✅] [JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, VOTE DAN COMEN, THK] NO PLAGIAT, NO PLAGIAT KARYA. Takdir selalu mempermainkan!!!, Jika hanya mempertemukan untuk di pisahkan kedua kalinya kenapa harus mempertemukan kembali, ini sungguh menyakitkan. Meny...