[END✅]
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, VOTE DAN COMEN, THK]
NO PLAGIAT, NO PLAGIAT KARYA.
Takdir selalu mempermainkan!!!, Jika hanya mempertemukan untuk di pisahkan kedua kalinya kenapa harus mempertemukan kembali, ini sungguh menyakitkan. Meny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“ Aish, kok lama lama nih bocah ngeselin ya, udah gitu kalau dia tahu sesuatu ngak ngasih tahu, terus ngasih saran juga pas banget sesuai dengan apa yang gue pikirkan cenayang dia kali ya, udah ah capek gue mandi aja dulu, ntar pergi ke depan beli bakso.” Molognya sendiri, lalu dengan gesit Sabrina mulai beranjak dan pergi ke kamar mandi, melaksanakan ritualnya. Karena tidak mau memikirkan hal yang tak sepatutnya seorang princess memikirkannya. Wkwk.
Tiga puluh lima menit kemudian baru lah dia keluar, waktu yang singkat menurut Sabrina biasanya ia mau sampai satu jam lamanya. Selesai memakai baju dan berdandan sedikit ia hanya memakai pelembab dan di baluti dengan bedak baby juga sedikit polesan lip balm, sederhana namun bisa membuatnya tambah anggun.
Semuanya beres ia langsung keluar kamar dan menuruni satu persatu anak tangga hingga sampai di tangga terakhir ia melihat mamanya yang sedang menonton televisi bersama Kinan. Ia segera menghapiri mamanya dan adiknya itu.
“ Ma, Na, mau beli bakso mau nitip ngak?.”
“ Mau kak, belin yah.” Yang di tanya siapa yang jawab siapa, bukan sang mama yang menjawab melainkan Kinan adik paling laknat yang pernah ia temui.
“ Yaudah ntar gue beliin tanpa gue tanya juga lo pasti mau.” Jawabnya dan Kinan hanya terkekeh saja mendengar ucapan sang kakak, kakaknya ini tahu betul apa yang ia inginkan tapi ia tidak pernah tau apa yang dinginkan oleh Sabrina. “ Mama, mau ngak biar sekalian aja nih?.” Sambungnya lagi.
“ Ngak deh Na, mama pengen sate deket orang jualan bakso aja deh Na, nih uangnya.” Ucap sang mama lalu memberi uang dua puluh ribu kepada Sabrina.
“ Yaudah Na, pergi dulu, Assalamualaikum.” Lalu ia pergi meningalkan kedua perempuan yang sedang asik menonton serial Si Gundul.
“ Waalaikumsalam.”
**** Sesampainya ia di tempat penjual bakso ia langsung memesan dua bungkus bakso, untungnya hari ini tidak begitu ramai jadi ia cepat mendapatkan baksonya. Setelah mendapatkan pesenannya ia beranjak menuju kedai sebelahnya yang menjual sate, di tempat penjual sate pelanggannya lumayan ramai.
“ Bang, satenya satu bungkus ya.” Pintanya pada penjual sate dan diangguki oleh sanh penjual.
Daripada berdiri didekat abang tukang sate mending ia duduk di kursi belakangnya yang kebetulan kosong, saat hendak mendudukkan bokongnya ia dikejutkan dengan tepukan seseorang pada pundaknya.
“ Hoiyya, lo beli sate ngak ngajak gue padahal gue pengen banget makan sate.” Otomatis Sabrina sedikit terjengkal kebelakang selain terkejut ia juga kesal karena di kagetkan sepperti itu, ia langsung berbalik dan menghadap ke asal suara itu.
“ Astaga!!, lo sehari aja ngak gangguin gue bisa ngak sih?, ngak di sekolah, di kelas, di sini juga ketemu sama lo, eneg gue lihat muka lo tahu ngak.” Kali ini Sabrina memang sudah sangat kesal sekali, karena setiap kali ketemu makhluk didepannya ini pasti puncak kesabarannya langsung habis.
