E X T R A P A R T

100 52 146
                                    

"Hallo semuanya kembali lagi bersama saya Tejo Trulala lala di radio FM, kali ini saya akan menyampaikan sebuah berita hot, ayok tebak apa berita hot nya."

"Yup betul berita kali ini adalaaahhh....ini berita yang paling di tunggu tunggu untuk kalangan remaja khususnya yang sudah menjadi alumni di sekolah menengah atas."

Sabrina sedang menyetir mobil menuju kampus, jangan tanyakan perasaannya saat Refin memutuskannya secara sepihak, sejak hari itu mereka tidak pernah lagi bertemu bahkan sekarang sudah hampir setahun kuliah, Sabrina pun akan memasuki semester dua.

Mereka lost kontak, sudah berulang kali Sabrina mencoba cari tahu keberadaan Refin tapi hasilnya nihil. Kehidupan Sabrina berubah sejak hari itu, ia menutup rapat kenangan kenangan bersama Refin biarkan itu menjadi masa lalu. Sebelum menuju kampus ia menyempatkan diri untuk ke makam Karin ini menjadi kebiasaannya, hanya Karin tempat dia mengadu keluh kesah meskipun pembicaraannya tidak berbalas tapi setelah bercerita tentang apa yang dialaminya ia menjadi lega, sambil memutar radio di mobil ia menyetir santai menuju makam.

"Yak inilah yang paling di tunggu nanti malam tepatnya malam ini jam delapan akan di adakan reuni gabungan se SMA Jakarta Selatan tempatnya di SMA Tunas Jaya, yea pasti senang dong dresscode bebas style remaja yang berbeda adalah pakai topeng, pasti bakalan seru nih."

Sabrina mematikan radio malas mendengar pengumuman tidak penting, baginya ini tidak penting tapi untuk kalangannya penting banget. Apalagi sekolahnya dulu yang menjadi tuan rumah, sekolah yang menjadi saksi bisu senang dan duka yang dialami Sabrina, semenjak lulus Sabrina tidak pernah lagi menginjakkan kaki di sekolah yang penuh dengan kenangan. Tidak kuat rasanya jika harus kembali menginjakkan kaki kesana dan mengingatnya semua masa masa itu.

Drrrtt... drrrtt... drrrtt

Dering ponselnya terdengar pasti Kiran yang menelpon siapa lagi kalau bukan dia, Kiran dari kemarin kemarin paling semangat jika reuni bakal diadakan. Dengan malas ia menepikan mobilnya, meraih handphone nya yang berada di dashboard.

"Ck!?, Ganggu aja." Decak Sabrina lalu menekan tombol hijau.

"Ha-." Ucapan Kiran di seberang sana terpotong dengan Sabrina menyergahnya terlebih dahulu.

"Gue udah tahu, dan gue ngak akan pergi." Kiran di seberang sana gelagapan.

"Tap-." Lagi dan lagi Sabrina menyergahnya lagi.

"Gue ngak bakal pergi tugas kampus belum pada kelar." Tolak Sabrina, saat Kiran ingin mengeluarkan pendapatnya Sabrina langsung menutup telponnya dengan cepat ia melajukan mobilnya lagi

****

Kiran di seberang sana kesal karena Sabrina dengan seenak jidatnya memutuskan teleponnya secara sepihak.

"Sabrina tambah hari tambah dingin kesel juga gue." Gerutu Kiran, Sheli yang berada di sana bersamanya memegang bahu Kiran menepuk nepuk pelan bahunya.

"Sabar....ini ujian, lo harus paham keadaan sudah berubah." Ucap Sheli menenangkan.

Sheli, Della, Diva, Kiran, Rena, memang satu universitas sama Sabrina namun mereka beda fakultas, Sabrina fakultas ilmu pengetahuan budaya dengan jurusan sastra dan bahasa Jepang, Sheli fakultas kedokteran dengan jurusan kedokteran, Della fakultas matematika dan ilmu pengetahuan dengan jurusan biologi, Diva fakultas ilmu komputer dengan jurusan informasi, Kiran fakultas hukum dengan jurusan ilmu hukum dan Rena fakultas psikologi dengan jurusan psikologi.

Sedangkan Diki, Dimas, Costa, Redan mereka juga satu universitas sama Sabrina tapi beda fakultas mereka bersepakat masuk fakultas yang sama dan ternyata mereka mendapatkannya, fakultas teknologi dengan jurusan teknik mesin.

Hilang dan Pergi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang