T U J U H B E L A S

37 26 0
                                    

" Sendirian aja, ngak ke kantin?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Sendirian aja, ngak ke kantin?." Seketika ia menoleh kan kepalanya kesamping dan mendapati Refin yang sedang membawa sepiring mie goreng dan segelas jus jeruk.

" Elo, kok ngak makan di kantin kan seru rame." Balsnya dengan sedikit melirik Refin kemudian mengalihkan pandangannya kearah lain. Tidak ada jawaban dari Refin membuat Sabrina penasaran lalu melihat kesampingnya dan mendapati Refin yang sedang asik makan sendiri tanpa menawarinya, kejam memang.

" Lo, beli Cuma satu dan lo ngak nawarin gue gitu terus juga beliin gue." Gerutunya, bukannya menjawab pertanyaan Sabrina iamalah ketawa. " Ck! Malah ketawa lo." Sambungnya dan setelah itu tidak ada lagi suara yang ia keluarka.

" Bukan gue ngak mau beliin nih, tapi tunggu lo jadi pacar gue baru gue beliin." Jawabnya, Sabrina hanya menganggukan kepalanya ini ia yang sedang tidak konek atau ia punya kelain pada telinganya

" Yaudah buruan cari pacar terus beliin gue mie sebagai pajak nya." Benar kan Sabrina tidak konek, selamat kamu Refin karena yang diajak bicara lagi kurang Aqua jadi ngak konek deh.

" Udah dapet kok, tinggal nembak dia aja lagi." Balasnya dengan senyuman dan meneguk habis minuman yang ia beli tadi.

" Oh ya, kalau gitu langsung lo gas aja lah nanti di ambil orang." Sabrina polos atau gimana sih, peka ngak sih dengan yang dikatakan oleh Refin barusan.

" Iya ini mau gue tembak nanti pulang sekolah." Refin tetap santai mengucapkannya tanpa gugup atau cemas tapi sebenarnya jantungnya sudah deg deg serr, dan untungnya Sabrina tidak peka.

" Bagus deh kalau begit, good luck." Dibalas deheman oleh Refin.

" Udah ah, bentar lagi bel ayok ke kelas." Ajak Refin, mereka pun berdiri dari duduknya dan segera beranjak dari taman menuju kelasnya.
Setelah mereka berdua benar benar hilang dari taman, beberapa gerombolan cewek keluar dari persembunyiannya, menatap tak percaya dengan apa yang barusaja mereka liaht.

" Ini yang dikatakan laper?, laper perut atau laper caper." Sindirnya entah pada siapa dan menatap temannya yang lainnya, " Bisa dilihatkan udah tukang neror, halu pengen jadi kayak karakter di novel dan sekarang malah ngeganjen lagi." Sambungnya.

" Ngak nyangka gue dia begitu." Sambung Kiran tak kalah sengitnya.

" Udahlah, nanti bahas sekarang kita kekelas aja lah dulu bentar lagi bel." Usul Sheli.
Mereka berjalan menuju kelas, cukup jauh jaraknya dengan kelasnya membuat betis betis mereka pegel, salah siapa juga menguntit Sabrina sejauh itu ya kena deh akibatnya orang Sabrina udahh biasa kalau harus jalan jauh .Cukup lama berjalan akhirnya sampai juga dikelas tepat bel berbunyi.

****
Beberapa jam berkutat dengan pelajaran akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga, apalagi kalau bukan bel pulang, bel yang paling disuka oleh seluruh murid.
Bel pulang berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas dan dikelas kali ini hanya tinggal beberapa murid saja termasuk Sabrina dan kedelapan temannya yang lain.

Hilang dan Pergi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang