[END✅]
[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA, VOTE DAN COMEN, THK]
NO PLAGIAT, NO PLAGIAT KARYA.
Takdir selalu mempermainkan!!!, Jika hanya mempertemukan untuk di pisahkan kedua kalinya kenapa harus mempertemukan kembali, ini sungguh menyakitkan. Meny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Ai,tunggu dulu kita bisa bicarain ini baik baik.” Teriak Diki namun tidak di hiraukannya oleh Lia, gadis itu terus berlari hingga sampai ke tengah jalan dan tiba tiba mobil melaju kencang dari arah yang berlawanan, akhirnya kecelakaan tidak bisa dihindarkan lagi.
Bruk
Tubuh Lia terpental beberapa centi, suara bantingan terdengar cukup keras dan mobil yang menabraknya pun menambra pohon.
“AIRIN!!!.” Pekik Diki ia pun langsung menghampiri Lia, orang orang disekitar yang menyaksikan kejadian itu berlarian kearah sana begitupun dengan Sabrina dan Refin beserta teman teman yang lainpun ikurt segera berlarian.refin yang mengetahui siapa orang yang mengalami kecelakaan langsung menghampiri Lia.
“LIAAAA, kenapa semua diam aja cepat telpon ambulance!!!.” Kacau, itulah yang kini dirasakan Refn, meskipun Lia telah melakukan kesalahan namun gadis itu tetap seorang yang pernah menjadi spesial dihidupnya. Semua yang mendengar ucapan Refin langsung bergegas menolong Lia dan ada juga yang menelpon ambulance.
Air mata terus keluar dari mata Diki dan Refin. Sabrina yang melihat itu berjongkok mendekati Refin lalu tangannya terulur untuk merangkul tubuh Refin, menenangkan cowok itu. Sabrina belum tahu hubungan antara Refin dan Lia, mengapa Refin sampai sesedih ini melihat Lia. Meskipun Lia telah menyakiti hatinya, Sabrina sudah mengikhlaskan semuanya toh ini semua juga sudah terjadi.
****
“SUSTER!!!, DOKTER!!!.” Pekik Diki saat sudah sampai di rumah sakit. Dokter yang mendengar itu langsung menghampiri mereka bersama suster. “Dok, cepat tolong sepupu saya!.” Bentaknya, para perawat pun langsung mendorong brankar menuju keruang ICU.
Diki mondar mandir didepan ruang Lia tadi saat perjalanan menuju rumah sakit ia sudah menelpon kedua orang tua Lia, menunggu kabar baik yang akan di lontarkan oleh dokter. Refin juga sudah duduk mematung di kursi tunggu bersama Sabrina.Beberapa menit kemudian orang tua Lia datang bersama dengan orang tua Diki.
“Bagaiman keadaan Ai, Diki?.” Tanya mamanya Lia dengan cemas, Diki menggelengkan kepalanya lemas. “Diki, coba ceritain semuanya ke tante, nak.” Pinta Nilam, mamanya Lia. Diki pun mulai menceritakan semuanya dari awal hingga Lia tertabrak mobil. Dan juga menceritkan tentang Lia yang telah meneror Sabrina demi mendapatkan Refin kembali.
Setelah selesai Diki menceritakan semuanya kini Nilam menghampiri Sabrina yang sedang menenangkn Refin. “Fin, jangan sedih lagi ya aku yakin Lia akan selamat.” Ucapnya menenangkan Refin. Refin pun langsung memeluk Sabrina erat melepaskan kesedihannya kepada Sabrina.
“Ini semua salah aku, Na. Aku yang udah mulai semua ini.” Lirihnya, Sabrina memukul mukul punggung Refin menenangkannya. “Ssstt, ini bukan salah siapa siapa Fin, ini terjadi karena takdir percaya sama aku Fin.” Ucapnya menenangkan dan menambah erat pelukan mereka.