S E M B I L A N B E L A S

37 25 0
                                        

“ Yes I do be your girlfriend

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yes I do be your girlfriend.” Enam kata itu membuat semua senang dan begitupula dengan Refin yang senang dan spontan memeluk Sabrina, sabrinapun membalas pelukan Refin.

Thank’s you so much, baby, aku janji akan selalu ada untukmu.” Ucapnya dengan mantap semua yang menyaksikan itu menyorakan mereka.

“ Cieee, kalau udah berdua serasa dunia milik berdua ya, yang lain mah numpang.” Sorak Karin yang sudah ada didekatnya.

“ Iya, kita Cuma numpang bisa apa.” Ucap Redan dengan nada dibuat sedih, di susul dengan sebuah tangan yang mendarat di kepalanya, siapa lagi kalau bukan Dimas.

“ Ho’oh.” Sambung Dimas.

“ Ye Bambang kalau sependapat ngapain lo mukul pala gue.” Balas Redan memukul kepala Dimas. Dan terjadilah aksi balas membalas, yang melihat mereka berdua hanya memutar mata jengah dan malas.hingga akhirnya Diki memisahkan mereka.

“ Heh!!, apa apaan sih temen lagi seneng bukannya dirayain ini malah berantem.” Tegur Diki dan mereka pun menghentikan aksi nya itu, dan nyengir tanpa dosa yang ia umbarkan.

“ Fin, ayok traktir kita di cafe deket sekolah yang ada spot foto bagus itu.” Ajak Costa dan diangguki oleh keempat lainnya.

“ Iya nanti, pulang sekolah kalau sekarang sama aja gue ajak cewek gue bolos.” Jawabnya, mendapat senyuman dari Sabrina, gadis itu tidak menyangka Refin akan berubah seperti ini demi dirinya, jika biasanya langsung gas kalau diajak bolos sekarang beda lagi ceritanya.

“ Lupa gue kalau temen gue kan udah ngak jomblo lagi ya.” Ucap Dimas, semuanya hanya menatapnya malas dan berlalu pergi.

“ Na, kamu duluan aja ya sama Karin, aku ke toilet bentar.” Pamit  Refin melepaskan rangkulannya pada Sabrina.

“ Iya, jangan bolos ya nanti ngak ngerti pelajaran aku juga yang repot.” Balasnya, Refin menganggukkan kepalanya tidak lupa mengacak lembut rambut Sabrina. “ Ih, berantakan kamu udah hampir seratus kali mengacak rambut aku.” Kesalnya sedangkan Refin hanya tertawa melihat dan segera pergi.

“ Lo hutang penjelasan sama gue, apapun itu gue akan dukung lo kok.” Ucap Karin saat semuanya telah pergi dan menyisakan mereka berdua.

“ Nanti aja gue ceritain kalau bisa kapan kapan aja deh, hahah.” Karin hanya memanyunkan mulutnya kesal dengan jawaban Sabrina.

“ Canda Rin, nih gue mau cerita.” Seketika raut muka Karin menjadi ceria kembali. “ Nah jadi gini, kemarin tu gue ke taman untuk nenangin diri mangkanya gue ngak mau ikut lo ke kantin karena ya udah ngak mood untuk maka. Terus pas asik asiknya melamun tiba tiba Refin datang bawa seping mie, tapi dia ngak ngasih gue memang gila tuh anak, terus tak lama gue tanya lah kenapa ngak beliin gue mie juga eh dia malah jawab kalau gue udah punya cewek gue beliin lo gitu.” Jedanya untuk mengambil nafas.

Hilang dan Pergi (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang