Minah tidak suka jika dirinya dipanggil dengan sebutan Nah, Inah. Ia sering mempertanyakan kenapa ada huruf 'h' diakhir namanya yang cantik? Jadi ada satu hal dimana Minah tidak ingin menyebutkan namanya lengkap beserta kepanjangannya Suparti.Ini terjadi ketika 4 tahun yang lalu. Dirinya yang menduduki kelas 1 SMA. Hari itu ia dan sang mamah mengantri untuk dipanggil. Salah satu syarat pendaftaran sekolah menengah ke atas.
"Minah Supp-ra-"
"Saya!" Minah mencoba berteriak dan keluar dari desakan. Banyak sekali orang yang kesusahan karena nama kepanjangannya yang begitu istimewa. Ia sering disebut Minah Supermen, Spidermen, atau Supratno. Itu adalah jejak kebenciannya terhadap namanya sendiri.
Maka jangan heran jika kalian tidak menemukan lagi nama Minah dalam sepenggal ceritanya ini. Karena Minah akan mengubah namanya menjadi Mina, mulai saat ini.
**
"Sa, bibi engga punya duit." Mina mengatakannya dengan lemah gemulai. Membuat lawan bicaranya Alsa tergelak geli melihatnya.
"Terus? Ya kerja lah! Bibi kan dah gede."
"Bibi belum gede Sa. Bibi engga bisa rawat diri sendiri. Kamu suka liat kan? Pakaian dalam lemari bibi gimana? Atau cara nyuci bibi?" Mina beralasan. Kalau ia tidak malak kepada Alsa. Maka dirinya tidak bisa jajan.
"Ih, bibi engga malu apa? Terang terangan minta uang ke anak kecil yang bahkan masih minta uang sama ibunya?" seru Alsa.
"Kita engga ada bedanya. Kita sama sama anak yang minta uang ke ibu kan? Kalau kamu engga kasih uang ke bibi. Ehm, bibi kasih tau ke ibumu kalau kamu suka liatin cowo waktu-mphhh." Alsa membekap mulut Mina cepat. Ia langsung merogoh sakunya dan memberikan uang 5 ribu rupiah kepada bibinya.
"Jangan bilang! Awas kalau dibilangin!" Alsa melotot sebagai ancaman. Mina hanya tersenyum melepas kepergian anak itu ke sekolahnya. Sekali kali Mina melambaikan tangannya kearah Alsa yang masih melotot pada dirinya.
Setelah Alsa hilang dari pandangannya. Mina menyimpan uang itu ke dalam sakunya. Lalu menyalakan mesin motor untuk segera kembali ke rumah.
Selama hidup menjadi pengangguran ini. Pekerjaannya yaitu menjadi ojek pribadi Alsa. Alsa adalah anak dari kakaknya yang pertama bernama Ajeng. Lalu ia memiliki kakak kedua bernama Ezar. Kedua kakaknya sudah menikah. Tapi untuk Kak Ezar sendiri. Ia sedikit mengalami kesulitan selama pernikahan ini. Yaitu, istrinya tidak mau pindah dari rumah ibunya. Sedangkan Ezar juga tidak bisa tinggal dirumah keluarga istrinya karena jaraknya terlalu jauh dengan tempatnya bekerja. Dan mengakibatkan mereka sekarang ini sedang merenggang.
Mina tidak sengaja melihat kafe yang sepertinya menjual minuman baru yang sepertinya pas dikantong celananya. Ia langsung menepikan motornya.
Mina mendorong pintu untuk masuk ke dalam kafe. Ia langsung memesan dan melihat lihat menu terlebih dahulu. Setelah dirasa ia menemukan apa yang ingin dirinya minum. Mina langsung memesan dan menunggu sebentar pesanannya. Selama mereka menyiapkan pesanannya. Mina menyogok saku celananya yang ternyata kosong. Ia merogoh saku jaketnya dan hanya selembar uang 5 ribu rupiah. Sisanya uang 5 ribu rupiah hilang. Sedangkan harga minumannya 10 ribu. Bagaimana ini?
"Aih! Duitnya kemana?! Perasaan tadi udah masuk saku! Atau, belum?" Mina mengingat kejadiannya beberapa menit yang lalu. Seolah memutar otak, Mina kehabisan ide saat ini.
Cashbon bisa engga ya?
Jaminan ape?! Harga diri?
Mana gue engga bawa apa apa lagi!
Kunci motor? Terus gue balik gimana?
Kondisinya memang Mina tidak sedang bepergian. Ia hanya berniat mengantar Alsa karena itu kebiasaannya. Ia tidak bawa hape! Tidak bawa dompet karena tidak punya duit! Sekarang uangnya hilang mana hasil palak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idih Pak Bos
RomanceMinah Suparti adalah orang pertama yang membenci namanya sendiri. Karena nama ibaratkan keberuntungan seseorang. Namanya cantik, alhamdulillah wajahnya jadi ikutan cantik. Minah hanya pengangguran dan beban dikeluarganya. Suatu ketika ia bertemu keb...