“Kamu masih suka menonton, Dek?” ucap pria itu bertanya.
Tiara yang mendengar ucapan pria itu langsung melirik tajam padanya, kemudian berkata, “Maksudnya apa menonton?”.
Pria itu terdiam seolah sedang memikirkan sesuatu, kemudian dia tersenyum sinis menatap tiara.
Tiara yang menerima tatapan itu, semakin merasa bingung apa yang di maksud pria itu. Tadi dia bersikap dingin dan acuh, sekarang malah bertanya tentang hal yang tidak ia mengerti.
“Sepertinya aku harus bertanya lebih jauh, apa dulu kita pernah akrab.” gumam tiara pelan namun masih bisa terdengar oleh pria itu.
Di samping keheningan Tiara dan Mas Jan, di pekarangan rumah 2 orang wanita itu tengah asyik berbincang-bincang tentang tanaman mereka, dan mereka pun tidak memperdulikan dengan apa yang sedang di lakukan atau di bicarakan oleh anak-anaknya.
“Mas, aku bertanya loh maksudnya menonton apa?” tanya Tiara.
“Aku juga bertanya, kamu belum menjawab,” ucap pria itu dengan wajah sedingin es.
“Aku kan tidak mengerti maksudmu!” ucap Tiara ketus lalu memalingkan wajahnya.
“Ya sudah, tidak usah di jawab,”
“Menyebalkan!!” ucap tiara memalingkan wajah lagi, namun pria itu tetap acuh tak merespons ucapan tiara.
Melihat Tiara yang melamun, pria itu lali menggendong bayinya dan berdiri tepat di samping tiara. Pria ikut memandang apa yang di lihat oleh Tiara kemudian melihat ke arah tiara “Sudah 4 tahun lebih, kamu masih tetap sama tapi aku sudah berbeda. Andai waktu bisa ku putar kembali, aku ingin kembali bersamamu, aku pun ingin bertanya apa alasanmu dahulu menjauhiku. Namun, semua itu tidak dapat mengubah segalanya.” ucap pria itu dalam hati.
Tiara masih mematung tak menghiraukan seseorang yang sedari tadi ada di sampingnya, dia hanya bergelut dengan ingatannya mencoba mengingat tentang pria ini, siapa dia, kapan dan di mana aku mengenalnya.
“Apakah dahulu Tiara akrab denganmu, Mas” tanya Tiara membuyarkan lamunan pria itu.
“Aku tak tahu.” jawab pria itu.
“Lalu,”
“Lalu apa?.” jawab pria itu pergi dan mengacuhkan Tiara lagi.
Tiara tak ingin berbicara lagi, ia hanya memandang punggung pria itu saja.
“Ada apa dengannya? sungguh di luar nalar sikapnya,” gerutu Tiara dalam hati.
Pria itu menghampiri bu syamsiah, ia hendak mengajaknya untuk pulang karena sudah terlalu lama dan pria itu juga harus pergi bekerja.
“Bunda, aku pamit pulang ya,” ucap pria itu.
"Loh Jan kok buru-buru sih,” balas Bu Dania.
“Iya Bunda, aku harus pergi bekerja,” jelas pria itu.
“Oh iya, ya sudah, kalau Putri jangan dulu pulang ya, main sama tante Tiara lagi ya,” pinta Bu Dania, kemudian Bu Dania melihat Tiara, “iya kan ra, kamu pasti jadi punya kegiatan kan kalau ada Putri, biar gak tidur terus,” ucap Bu Dania di susul dengan suara tawa dari 2 orang wanita itu.
“Ih Bunda, aku mau mandi dahulu,” jawab Tiara sambil mengerucutkan bibirnya, dia pun masuk tanpa berpamitan pada semuanya.
“Anak itu, semenjak pulang dari Pondok ia lebih sering bermalas-malasan. Alasannya aku kan di Pondok jarang tidur,” jelas Bu Dania pada kedua orang di depannya.
Pria itu memandangi pintu yang yang telah di lewati Tiara, ia bergumam “Kamu bisa terus berlari sejauh apa yang kamu mau, tapi aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi.”
bersambung...______________________________________
Hai hai hai, jumpa lagi nih jangan lupa kasih bintang ya sama komennya 🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiara, Aku Memilihmu
Romance"Assalamu'alaikum," ucap pria itu dari arah pagar dengan tersenyum dan juga melambaikan tangannya. "Siapa dia?" pikir Tiara. "Waalaikum salam," jawab Bu Dania dan Bu Syamsiah "Loh kok ke sini juga kamu?" Ucap Bu Syamsiah membalas senyumannya. ...