episode 16

14 2 0
                                    

Part 3

     Setibanya Tiara di rumah, ia berjalan gontai merasakan lelah, haus, dan lapar. Tiara tersenyum melihat pintu rumahnya, seribu rencana yang akan ia lakukan jika masuk sudah tersusun di kepalanya.

“Assalamualaikum, Tiara pulang Bunda,” ucap Tiara membukakan pintu.

“Waalaikum salam, Dek,” jawab Bu Dania dari arah dapur.

     Tiara menghampiri Bu Dania, kemudian mengecup punggung tangannya, rasanya belum nyaman jika belum mencium tangan bundanya menurut Tiara.

“Kue buat siapa, Bun?”, tanya Tiara yang melihat Bu Dania sedang merias kue itu.

“Ini kue pesanan Bude Syamsiah,” ucap Bu Dania, Tiara hanya ber oh saja seolah ia tahu siapa yang di maksud. “itu loh, yang dua hari lalu ke sini,” jelas Bu Dania, ia tahu kalau anaknya sepertinya lupa.

“Kan Tiara gak tanya namanya Bun,” Ucap Tiara cengengesan.

“Ya sudah pergi ke kamarmu, sana ganti bajunya, sudah bau keringat kamu,” Bu Dania mendorong anaknya agar tak menggagu dirinya dengan segala celotehan Tiara, “eh, sudah sembahyang belum?” tanya Bu Dania.

“Belum Bun, ini baru mau,” Tiara langsung berlari takut Bu Dania mengomel lagi.

     Bu Dania menghela nafas dengan kelakuan putrinya itu.

“Sudah jam berapa ini, Dek,” Bu Dania bergumam, kemudian melanjutkan kembali merias kue.

     Selesai sudah Tiara melakukan rutinitas pulang sekolah, yaitu membersihkan diri dan beribadah. Tiara pun pergi ke dapur, perutnya keroncongan ia sangat merasa lapar. Sepanjang jalan Tiara bernyanyi sebuah lagu Isyana Sarasvati yang berjudul Tetap Dalam Jiwa.

   Tak pernah terbayang
   Akan jadi seperti ini pada akhirnya.
   Semua waktu yang pernah kita lewati
   Bersama nyata hilang dan sirna.
   Hitam putih berlalu
   Janji kita menunggu
   Tapi kita tak mampu.
   Seribu satu cara kita lewati tuk dapatkan semua
   Bila memang..

“Sudah, sudah, makan dulu, jangan nyanyi terus nanti keburu kenyang sama nyanyi,” ucap Bu Dania memotong nyanyiannya sambil cekikikan.

“Bunda ih,” Tiara mengerucutkan bibirnya tanda kesal, “orang lagi enak nyanyi malah di suruh diam, sakitnya toh di sini loh Bun,” sambungnya.

“Aduh anak bunda kasihan,” ledek Bu Dania, “ya sudahlah dek, ini kuenya sudah selesai tapi riasannya masih basah. Nanti kalau ada Bude Syamsiah kesini mau ambil, baru kamu taruh di kotak kuenya ya,” jelas Bu Dania panjang lebar mewanti-wanti.

“Oke, siap bunda” Tiara mengangkat tangannya hormat. “Tapi, memangnya bunda mau ke mana?” tanya Tiara kemudian.

“Bunda mau ke pasar dulu bantuin ayah,” jawab Bu Dania, kemudian pergi menuju kamarnya.

    Setengah jam kemudian, Bu Dania pun sudah pergi sejak dari tadi. Sedangkan Tiara masih asyik dengan piringnya yang berisi nasi, kemudian dari arah pintu terdengar suara ketukan.

Tok tok tok

“Assalamualaikum,” teriak seseorang di luar sana.

“waalaikum salam, tunggu sebentar,”

    Tiara pun berlari menuju kamar untuk mengambil hijabnya, karna dalam rumah dia tidak memakai hijab dan jika memakai hanya sewaktu ada tamu bukan mahram.
     Tiara keluar kamar dengan cepat, lalu ia tak sengaja menendang ujung pintu.

“Aduh, kenapa harus teledor sih,” rutuk Tiara menahan rasa sakit kakinya.

     Tiara membuka pintu, terlihat seorang pria berkulit sawo matang memakai kaos pendek putih dengan celana jeans sedengkul sedang berdiri membelakanginya.

“Maaf Mas, mau cari siapa ya?” tanya Tiara.

“Oh, iya Bu,” ucap pria itu, sebelum menoleh pria itu melempar puntung rokok yang sedang ia hisap.

“Oh, iya Bu,” ucap pria itu, sebelum menoleh pria itu melempar puntung rokok yang sedang ia hisap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Tiara selalu merasa risih dengan pria yang merokok. Setelah pria itu menoleh, ia terkejut dengan siapa ia bertemu sekarang ini.

“Tiara,” tunjuk pria itu, lalu ia tersenyum lebar menunjukkan barisan gigi putihnya.

     Tiara yang mendengar namanya di panggil pun tak kalah terkejut. Tiara membulatkan matanya, mulutnya terbuka dalam pikirannya ada beberapa pertanyaan kok bisa, kenapa, dari siapa, sejak kapan.

Bersambung...

______________________________________

Hai, Tiara masih bernostalgia nih. Sabar yaa.

Jangan lupa vote dan komen ya
👇

Tiara, Aku MemilihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang