Ciuman mereka semakin panas, tiara yang baru merasakan ciuman hanya terdiam saja menikmati sentuhan suaminya.
Khimar Tiara sudah Januar lepas, dari bibir ia berpindah menghisap telinga Tiara, Tiara pun menggeliat merasa geli tapi candu ingin menikmati terus.
Tangan Januar sudah tak terkedali ia meraba pinggang tiara mencoba menyelusup, namun sialnya tiara memakain dress panjang hingga ia tak mampu menjangkaunya karna terlalu bawah.. ngakak gak tuhCumbuan mereka semakin panas, Januar sudah tak bisa menahan lagi.
"Dek, buka ya bajunya," Januar meminta ijin terlebih dahulu takutnya nanti ia di tolak jika memaksa.
"Tiara malu, Mas" ucap Tiara sambil menunduk.
"Mau Mas padamkan Lampunya?"
Tawaran Januar.Tiara hanya terdiam, sungguh ia merasa malu tapi tak ingin mengecewakan suaminya.
"Terserah Mas aja," Tiara semakin menunduk.
"Gak usah malu, kan sama suami,"
Januar mulai meraba resleting belakang Tiara, ia menciumi tengkuk Tiara. Ia meraih pakaian tiara dari bawah menariknya keatas dan melepasnya. Terpampanglah punggung seorang wanita memakai bra berwarna merah muda dan celana dalam berwarna senada.
Tiara semakin malu ia memeluk dirinya sendiri lalu meraih selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Bagus, jadi gak usah mati ya lampunya," cengir Januar dari belakang tiara sambil memeluk tubuhnya.
Wow mulai panas nih yang lagi ma suami, siap hantam suaminya. Buat yang belum halal sabar- sabar yoy.
Percumbuan panas kian berlangsung mereka sudah bernampilan polos tanpa sehelai benang pun yang menutupi mereka hanya sebuah selimut berwarna merah muda.
Kini saatnya puncak dari percumbuan mereka, Januar menatap wajah istrinya yang memerah sedang menatapnya lalu mencium bibirnya dan berbisik di telinganya.
"Kamu sudah siap, Tania,"
Jlebbb
Aktivitas semua terhenti, mereka berdua seperti patung, tak ada gerakan dari seorangpun.
Tiara menatap Januar, siapa Tania? Kenapa ia salah menyebut namanya? dalam hatinya bertanya.
Januar terdiam seribu bahasa, ia tak menyangka akan menyebut nama Tania. Apa aku menganggap Tiara Tania sejak tadi. Ia langsung berdiri meninggalkan Tiara dan menuju kamar mandi.
Tak ada kata sepatah pun dari Januar saat meninggalkan Tiara.
Tak terasa buliran air mata Tiara mulai menetes, rasanya ia seperti tak berguna. Awalnya ia mengira itu hanya kesalahan tapi sepertinya ada sebuah makna dari nama tersebut.
Tiara malu, sekujur badannya terasa terhina. Bagaimana tidak, ketika semua sudah siap lalu di tinggal pergi, gimana menurut kalian? Apa yang akan kalian rasakan kalau di posisi Tiara?
Setelah tak terdengar suara air di kamar mandi, Tiara langsung mengusap air matanya. Ia berusaha terlihat baik-baik saja walaupun hatinya hancur.
"Sudah selesai mandinya?" Tiara bertanya pada seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk.
"Oh, iya," jawab Januar dengan sedikit ragu, lalu ia memunguti bajunya satu persatu dan memakainya.
"Mau makan dulu gak?"
"Enggak usah, Mas mau ke tempat kerja lagi, ada yang belum selesai." Jelas Januar yang sedang memasang kancing kemejanya.
"Oh, lagi sibuk ya," Tiara berusaha tegar, seluruh tubuhnya bergetar menahan rasa sakit hatinya.
"Mas, pergi dulu ya, kalau ada masalah pernikahan langsung hubungi Mas aja,"
"Oke, hati-hati," Tiara memalingkan wajahnya dan menarik selimut menutupi tubuhnya sampai telingannya.
Pintu pun terbuka, seseorang telah keluar dari kamar ini.
Tangis Tiara pun pecah, isak tangisnya tak bisa tertahankan. Tiara pun langsung lari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dengan masih memakai selimut.
Di depan cermin ia menatap dirinya, banyak sekali bekas merah di leher dan dadanya. Itu semua membuatnya semakin terisak.
"Aku hanya seorang ibu sambung ternyata, bukan pengganti istrinya atau ibu anaknya. Aku pasti bisa, karena gak mungkin aku bisa kembali ke status ku dulu, dan akupun gak mau jadi janda. Ha ha ha ha ha."
Tiara mengusap air matanya sambil tertawa. Lalu ia mandi besar untuk membersihkan bekas percintaannya.
Ia yakin bisa melalui semua ini.______________________________________
Masih proses perbaikan, mohon maaf kalau banyak typo...🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak ya teman-teman. Kasih vote dan komen ya.
18102021
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiara, Aku Memilihmu
Romance"Assalamu'alaikum," ucap pria itu dari arah pagar dengan tersenyum dan juga melambaikan tangannya. "Siapa dia?" pikir Tiara. "Waalaikum salam," jawab Bu Dania dan Bu Syamsiah "Loh kok ke sini juga kamu?" Ucap Bu Syamsiah membalas senyumannya. ...