Lisa berhenti menghisap rokoknya lalu dia terdiam

1.8K 165 2
                                    


"Dari mana kau tahu ibu ku sudah meninggal?"
"Dari mama"
"Asal kau tahu ya, jika ibuku masih hidup aku tidak akan seperti ini"
"Lalu kenapa kau seperti ini setelah ibumu tiada?"

Lisa tidak menjawab pertanyaan ku

"Ubahlah prilaku mu itu, kau sudah dewasa.. kasihan ayahmu dia itu pengusaha yang terkenal, dia pasti menanggung malu atas sikapmu itu"

"Jika tidak tahu asal-usul nya tidak usah menasehati ku, jika kau ada di posisi ku kau juga akan bersikap seperti aku !!"

Lisa menatap ku dengan tajam

"Apa kau tidak sayang pada ibumu?"
"Diamlah Jennie !!" Lisa membentak ku

Ini pertama kalinya dia menyebut nama ku

"Berubah lah demi ibumu"

Lisa membuang rokoknya lalu pergi meninggalkan aku.

Aku pun ikut menyusulnya, dia melewati orang tua ku dan juga ayahnya.

"Lisa mau kemana kau nak?" Tanya mama

Lisa tidak mendengarkan mama, dia terus saja berjalan menuju keluar

"Hey Lisa" teriak ayahnya

Lisa pergi dengan membanting pintu

"Ada apa Jennie? Kenapa Lisa begitu marah?" Tanya papa ku

Aku pergi ke kamar ku karena merasa kesal

"Maafkan sikap anak ku, dia memang seperti itu" ujar ayahnya Lisa

"Tidak apa-apa, anak-anak seusia mereka memang masih labil, jadi wajar saja" jawab papa

Keesokan harinya..

Hari ini aku sekolah tidak diantar dengan bodyguard, aku merengek pada mama kalau aku tidak membutuhkan bodyguard jika pergi ke sekolah.

Awalnya mama tetap bersikeras agar aku ditemani bodyguard, tapi setelah aku mengancam jika aku tidak akan pergi sekolah akhirnya mama menyetujui keinginan ku.

Semoga hari ini lebih baik, aku berjalan dengan riang karena suasana hatiku sedang bagus. Saat aku berjalan menuju kelas, segerombolan siswa sedang berkumpul di lapangan.

Karena penasaran aku pergi untuk melihat apa yang terjadi.

Aku terkejut ketika melihat seorang siswa duduk dibawah dengan baju nya yang dipenuhi tinta hitam.

Dan orang yang sedang berdiri didepan nya itu adalah Lisa, orang-orang berkumpul hanya sedang menyaksikan Lisa membully orang itu.

Disamping Lisa juga ada rose dan jisoo, mereka hanya tertawa puas menyaksikan apa yang sedang terjadi.

Aku mencoba untuk membantu orang itu untuk bangun

"Heh heh heh apa yang kau lakukan" kata Jisoo
"Apa salah dia sehingga kalian memperlakukan nya seperti ini?"
"Astaga kenapa dia selalu ikut campur sih?"

"Lisa ini pasti ulah mu kan?"
"Dia telah mengambil tempat parkir mobil yang biasa ditempati Lisa" jawab rose
"Cuma karena itu kalian menghukum nya seperti ini?"

"Kau ini benar-benar ya" tangan Jisoo menamparku

"Jisoo!!" Lisa berteriak

"Kenapa kau berteriak padaku?"
"Aku tidak suka jika kau menampar seseorang tanpa sebab" Lisa terlihat marah

"Tapi dia menyebalkan, dia selalu ikut campur urusan kita"

Lisa menatapku sesaat lalu dia pergi dari lapangan

"Awas saja kau" Jisoo menunjuk wajahku

Aku memasuki kelas..disambut dengan teriakan Jisoo

"Lihatlah, pahlawan kesiangan sudah datang"
semua orang memperhatikan ku karena nya

Aku berjalan mendekati nya "Lihatlah satu bos dengan dua kacung ini" semua orang tertawa dengan lelucon ku itu.

Rose bangun dari tempat duduknya, dia ingin menghampiri ku tetapi Lisa menahan nya.

Lisa menggebrak meja lalu semua orang jadi diam, dia benar-benar sangat di takuti disini.. mungkin hanya aku saja yang tidak merasa takut padanya.

Pelajaran hari ini cukup lancar, Lisa juga hadir di setiap pelajaran.
Bel pulang pun berbunyi, aku berjalan menuju tempat parkir untuk segera pulang.

Tapi saat di dalam mobil aku tiba-tiba ingin sekali buang air kecil, aku turun dari mobil lalu bergegas pergi ke toilet sekolah.

Saat aku sedang buang air kecil aku mendengar suara tangisan seseorang, aku berpikir ketika aku kesini suasana sudah sepi, jadi siapa yang sedang menangis?

"Apa itu hantu" aku sempat berpikir seperti itu

Aku mencoba mendengarkan dengan pasti dari mana arah suara tangisan itu, suara nya terdengar semakin jelas di tempat ketika Lisa mencelakai ku.

Aku memberanikan diri untuk membuka pintu itu, tapi tidak ada siapapun disana. Tubuhku seketika langsung merinding, aku hampir berlari karena takut tapi teriakan seseorang menghentikan langkahku.

"Arggghhh kenapa takdirku seperti ini"

Aku terkejut karena suara nya terdengar sangat dekat denganku, tapi disini tidak ada siapapun.

Aku melihat lagi ke sekeliling lalu.. mataku tertuju pada pintu lain berwarna coklat yang baru saja aku lihat.

"Apa ada ruangan lain disini?" Aku mendekati pintu itu

"Aku tidak pernah meminta apapun darimu, tapi kali ini tolong pertemukan aku dengan ibuku.. aku ingin sekali memeluknya..aku sudah lelah merindukan nya" suara nya terdengar jelas.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang