Di kediaman rose..

1.2K 79 1
                                    


"Rose diluar ada temanmu, dia ingin menemui mu"
"Siapa bu? Aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa"
"Jisoo"
"Baiklah suruh dia masuk kesini bu"

Jisoo menghampiri rose

"Mau apa kau kesini? Belum puas kau sudah menghancurkan hidup ku?" Rose membentak nya

"Aku.. mengkhawatirkan mu"
"Bukankah ini semua tujuan mu? Kenapa sekarang kau merasa khawatir padaku?"
"Aku hanya mengungkapkan kebenaran saja, ku harap kau mengerti itu"
"Sudah tutup mulutmu mu itu!!"

Rose mendekati jisoo

"Kau mau apa?"
Dia mendorong Jisoo ke dalam kolam renang nya

"Aku tahu kau tidak bisa berenang" rose tertawa puas

Seseorang membantu Jisoo yang akan tenggelam, dia adalah ibu nya rose.

"Ibu? Kenapa ibu membantu nya?"
"Rose kau ini kenapa? Jisoo itu sahabat mu sejak kecil, apa kau akan mencelakai nya?"
"Iya ! Aku ingin dia tiada"

Rose ditampar oleh ibu nya
"Ibu menamparku?"

"Tante aku tidak apa-apa, jangan hukum rose" Jisoo mencoba menenangkan ibunya rose yang sedang marah

"Dia sudah keterlaluan Jisoo, tante tidak akan membiarkan nya"

"Kenapa semua orang tidak ada yang memihak ku? Aku cuma ingin kebahagiaan ! Kenapa orang lain merebut nya dariku!"

"Apa yang kau katakan? Apa selama ini kau tidak bahagia? Kau selalu mendapatkan apa yang kau inginkan rose, ibu tidak pernah menolak permintaan mu"

"Ibu tidak akan mengerti, semua itu adalah salah dia" rose menunjuk jisoo

"Apa yang dilakukan nya? Dia baru kali ini bertemu denganmu lagi"
"Ah sudahlah ibu tidak tahu apa-apa"
Rose pergi meninggalkan ibunya dan jisoo
"Kau baik-baik saja kan nak? Entah ada apa dengan rose itu"
"Iya tante aku baik-baik saja, sebaiknya aku pulang sekarang tante"
"Ganti dulu bajumu, kau basah kuyup"
"Tidak apa-apa tante, nanti juga kering"

Keesokan harinya..

Aku membuka mataku di pagi hari, aku begitu bahagia karena yang pertama aku lihat adalah Lisa
"Kau bangun lebih awal dariku"
"Ya, bahkan aku sudah mandi"
"Apa kau akan pergi ke kantor?"
"Tentu saja, aku kan harus mengurus tentang tanah itu"
"Kau akan pergi sekarang?"
"Kenapa? Kau masih ingin bersama ku?" Dia tersenyum
"Aku hanya bertanya saja"
"Ayo cepat bangun" lisa menarik tubuhku
"Tidak.. sebentar lagi, aku masih mengantuk"

"Kau belum mendapatkan ini kan? Makanya kau tidak ingin bangun" lisa mencium pipi ku

"Lisa.. baiklah aku akan bangun"
"Sudah kubilang kan, kau akan bangun setelah mendapat cium dariku"
"Terserah kau saja, aku akan mandi, kau turun kebawah untuk sarapan"
"Tidak, aku akan menunggu mu disini"

Sekarang aku tidak merasa gelisah lagi tinggal disini, karena Lisa sudah kembali padaku.
Tapi aku masih belum tenang jika belum menemui rose, aku akan menemui nya tanpa sepengetahuan Lisa.

Saat aku selesai mandi, aku tidak melihat Lisa di kamarku.

Aku memanggil pelayan ku untuk bertanya padanya.

"Iya nyonya ada apa?"
"Apa Lisa ada dibawah?"
"Tidak nyonya, dibawah tidak ada siapa-siapa"
"Kau tidak melihat nya?"
"Tadi bibi sedang di dapur nyonya"
"Oh baiklah"

Apa aku berhalusinasi dari semalam? Tidak mungkin.. tapi kenapa Lisa pergi tanpa memberitahu ku dulu? Dia bilang akan menunggu ku disini, dia pergi begitu saja setelah mendapatkan kesenangan.

Di kediaman rose..

"Rose bangun ini sudah pagi, diluar ada seseorang yang ingin menemui mu"
"Siapa bu? Apa Jisoo lagi?"
"Bukan, ibu tidak tahu siapa, dia tidak mengatakan nama nya, katanya ada sesuatu yang penting"
"Apa dia Lisa.. dia pasti mau meminta maaf padaku"
Rose pergi keluar dengan semangat

Aku melambaikan tanganku saat dia keluar menemui ku

"Kau? Berani nya kau datang kesini?!"
"Mari kita bicara empat mata"
"Apa yang kau inginkan?"
"Apa kau tidak mau menawari ku untuk duduk? Aku sangat lelah sudah bermalam dengan Lisa...upss"

"Cihhh !! Tidak mungkin Lisa mau bermalam denganmu"
"Kenapa tidak? Dia sangat tergila-gila padaku, dan kau tahu? Dia sangat hebat"
"Omong kosong!! Apa yang kau mau hah?"

"Apa kau tidak mau minta maaf padaku atas apa yang telah kau lakukan pada orang tua ku?"

"Untuk apa aku minta maaf? Itu pelajaran bagimu, karena kau telah berani merebut Lisa dariku dulu..dan sekarang kau melakukan nya untuk yang ke dua kali nya, kau benar-benar tidak tahu malu"
"Aku tidak merebut nya, dia berpaling darimu karena ulahmu sendiri"

"Sebelum kau datang semua baik-baik saja, bahkan saat kau di Paris, Lisa bahagia bersama ku.. kenapa kau kembali untuk merebut Lisa lagi Jennie!!"

"Sudah kubilang aku tidak merebut nya, kau mempunyai masalah denganku tapi kenapa kau melibatkan orang tua mu di dalam rencana busuk mu itu?!"
"Akan kulakukan apapun agar Lisa kembali padaku"

"Dan sekarang itu tidak akan terjadi lagi karena Lisa sudah mengetahui sifat busuk mu itu"

Rose marah lalu dia memukul wajahku dengan keras, aku tidak mau diam saja, aku membalasnya dengan sebuah tamparan.

"Oh kau sudah berani ya sekarang?"
Rose menarik kerah baju ku

"Kenapa kau hadir dalam hidupku dan Lisa?! Kau itu benalu ! Kau merusak kebahagiaan orang ! Apa kau tidak malu?! Sekarang kau bahagia dengannya, tapi lihat saja nanti..dia akan pergi meninggalkan mu saat dia menemukan orang baru ! Camkan itu!!"

Apa yang rose katakan itu akan terjadi padaku? Sungguh perkataan nya sudah mempengaruhi pikiranku.

"Kenapa? Apa yang kau pikirkan? Kau memang bodoh ! Dia sudah lama denganku, lalu kau hadir dalam hidup nya, dia meninggalkan ku demi orang baru seperti mu ! Kau pikir dia akan setia padamu?!"

Aku terdiam mendengar apa yang dia katakan

"Kau mengatakan jika kau bermalam dengan nya, apa kau tidak berpikir saat kau di Paris dengan siapa kah dia sering bermalam?"
"A-aku kemari hanya untuk orang tua ku.."

"Oh ya? Lalu kenapa tadi kau menyombongkan diri bahwa kau sudah bermalam dengan Lisa? Dan kau mengatakan bahwa dia hebat, kau tidak berpikir dia hebat itu karena siapa?!"

"Aku tidak ingin tahu tentang itu, sekarang cepat minta maaf padaku atas apa yang telah kau lakukan pada orang tua ku"

"Kenapa aku harus minta maaf? Kau pun tidak minta maaf padaku karena sudah merebut Lisa dariku"
"Aku mempunyai bukti rekaman kejahatan mu, aku bisa menjebloskan kau ke penjara"
"Cuma Jisoo yang mempunyai bukti itu, dan dia tidak akan membiarkan aku sampa masuk ke dalam penjara"
"Kenapa kau sangat menyebalkan!!"

Aku pergi dari tempatnya, karena percuma saja bicara dengan orang keras kepala seperti dia.

"Hati-hati dijalan" dia mengatakan nya dengan ekspresi yang menyebalkan

Aku pergi ke kantor dengan suasana hati yang buruk

"Dari mana saja kau?" Sekertaris bertanya padaku
"Kenapa kau bertanya seakan kau itu atasanku? Jangan bertindak seenaknya hanya karena kau utusan papa ku"

"Kapan kau akan menemui pria itu? Ayahmu sudah beberapa kali bertanya padaku, dan kenapa kau tidak membalas pesan darinya?"

"Astaga sudah berapa kali kau menanyakan itu padaku? Apa pria itu sangat istimewa bagiku?"
"Ya ! Dia pria yang akan menjadi calon pendamping hidup mu kelak"

"Apa?! Apa aku tidak salah dengar? Apa papa menjodohkan aku dengan nya?"
"Seperti nya begitu"
"Kenapa papa tidak membicarakan nya dulu denganku? Dia hanya mengatakan untuk menemui nya saja"

"Tunggu dulu.. kenapa dengan wajahmu itu?"
"Tidak, ini bukan apa-apa" aku menutupi lebam di bibirku
"Akan kuberi tahu ayahmu jika kau terluka"
"Kau itu kenapa sih? Jangan campuri urusan pribadi ku!!"

Aku pergi dengan kesal menuju ruangan ku

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang