"Aku tidak papa"
"Apa Lisa yang membunuh guru itu?"
"Aku tidak tahu Irene"
"Jika benar syukur lah polisi menangkap nya, dia sudah benar-benar keterlaluan, barusan saja dia menyakiti teman kita dan kau tahu karena apa?"
"Karena apa?"
"Dia cuman tidak sengaja menyenggol tempat duduk Lisa"Aku tahu Lisa sedang marah-marah tadi, pasti dia melampiaskan nya pada orang lain.
"Apa lisa akan di penjara Irene?"
"Mungkin saja..dia juga pernah berurusan dengan polisi waktu itu dan ayahnya membebaskan nya dengan mudah"
"Sebentar aku akan menelpon orang tua ku dulu"Aku mencoba memberitahu mama apa yang sedang terjadi
"Hallo Ruby , kenapa? Apa semua baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja tapi tidak dengan Lisa"
"Kenapa dengan Lisa?"
"Polisi menangkap nya atas kasus pembunuhan mam"
"Astaga..lalu bagaimana sekarang? Apa ayahnya sudah tahu?"
"Tidak tahu mam, apa aku harus menyusul ke kantor polisi?"
"Iya nak siapa tahu Lisa membutuhkan bantuanmu, pergilah"
"Baiklah, mana cepat pulang"Aku menutup telpon nya
"Kau mau ikut?"
"Kemana?"
"Ke kantor polisi"
"Tidak mau, aku tidak mau berurusan dengan Lisa"
"Baiklah aku akan pergi sekarang"
"Hati-hati"Aku pergi keluar dengan mudah karena suasana sekolah sedang kacau sekarang.
Aku tidak tahu Lisa dibawa kemana, tapi aku pergi ke kantor polisi terdekat dulu. Setelah sampai aku langsung masuk ke dalam, tapi suasana nya sangat sepi.
"Maaf pak saya ingin bertanya, apa tadi ada murid sekolah perempuan dibawa kesini atas kasus pembunuhan?" Aku bertanya pada salah satu polisi disana
"Putri dari keluarga Manoban bukan?"
"Iya pak betul"
"Dia sudah pulang barusan dengan ayahnya"Ternyata benar apa yang dikatakan Irene, tidak butuh waktu lama untuk Lisa bebas dari tahanan polisi.
"Baiklah pak, terima kasih"
Aku langsung pergi ke rumah Lisa, saat sampai aku melihat ayahnya masuk ke dalam mobil, sepertinya dia akan segera pergi.
Aku buru-buru turun dari mobil untuk menghampiri nya
"Om..omm tunggu dulu"
"Nak Jennie? Kau mau bertemu dengan Lisa kan?"
"Iya om apa boleh?"
"Jika dia ada dirumah om pasti akan mengijinkan nya, tapi anak itu pergi dengan marah pada saat om berusaha menasehati nya"
"Oh ya?..apa aku boleh minta nomornya?"
"Tentu saja"Aku menyalin nomor Lisa dari ponselnya, setelah itu ayahnya Lisa pergi untuk urusan pekerjaan.
Aku mencoba menelpon Lisa, nomornya tersambung tapi dia tidak mengangkat telpon ku.
Aku sudah mencoba beberapa kali tapi tetap saja tidak di jawab, aku mulai khawatir sekarang.
"Aku akan coba pergi ke apartemen nya semoga saja dia ada disana"
Saat aku sampai di apartemen nya, aku melihat ada mobil Lisa.
"Dugaanku benar, Lisa ada disini" aku menekan bel nya
Aku terus menekan bel nya agar dia mau keluar
Lisa membuka pintunya lalu dia kembali masuk tanpa mengatakan sepatah kata pun, aku mengikuti nya ke dalam."Sudah ku bilang kan kalau aku tidak membunuhnya" dia duduk dengan santai
"Kau bebas karena ayahmu"
"Terserah, lalu apa tujuanmu kemari?"
"Aku hanya ingin memastikan kalau kau baik-baik saja, kata ayahmu kau pergi ketika dia sedang menasehati mu"
"Dia bukan menasehati ku tapi dia memarahiku""Tapi kan dia berhak memarahi mu karena dia ayahmu, dia tahu kalo kau sudah berbuat kesalahan"
"Jika kau terus saja menyalahkan aku, aku tidak akan segan untuk menyakiti mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Storie d'amoreaku tidak perlu mendeskripsikan bagaimana inti dari cerita ini, kalian akan mengetahui nya jika kalian sudah membaca nya.