Aku tersenyum padanya

1.5K 104 0
                                    


"Selain sekarang kau sudah sukses, kau juga terlihat semakin cantik ya"
"Apa kau mempunyai maksud ketika mengatakan nya?"

"Tidak" dia menjawab nya dengan tertawa

"Kau memjiat kaki ku, lalu sekarang kau memuji ku, apa itu tidak terlihat mencurigakan?"

"Kau masih mempunyai janji yang belum kau tepati Ruby"
"Janji? Janji apa? Kapan aku berjanji?"
"Kau sungguh melupakan nya?" Dia mencubit kaki ku
"Janji apa? Ayo katakan?"
"Kau berjanji akan berdansa dengan ku saat ulang tahun ku, sekarang aku mau menagih janji itu"
"Oww astaga kau masih mengingat nya?"
"Aku tidak akan lupa, apalagi jika menyangkut tentang dirimu"

Tangannya terus saja mengelus paha ku, aku tidak bisa tenang karena itu. Sentuhan nya membuat tubuhku menjadi merinding, jantungku pun berdegup kencang sekarang.

"Lisa hentikan, aku tidak bisa fokus karena mu"
"Ayo tepati janji mu Ruby"
"Aku sudah lupa caranya berdansa, itu sudah lama Lisa"
"Aku yang akan melakukan nya, kau diam dan nikmati saja"
"Bagaimana bisa?"

"Bisa.. kau turuti saja apa yang aku katakan"
"Baiklah ayo" aku berdiri untuk berdansa dengan nya
"Tidak perlu" dia menarik tanganku
"Ish kau ini bagaimana sih?"

Dia menarik ku lalu mendorongku ke tempat tidur

"Lisa kau bilang akan mengajak ku berdansa, tapi kenapa.."
"Syuttt, sudah kubilang diam dan nikamati saja"

Tubuh nya berada tepat di atas ku sekarang, dia mencium bibirku tapi tangan nya bergerak untuk membuka kancing baju ku.

"Lisa.."

Dia menghisap bibirku dengan penuh nafsu, aku bisa mendengar nafasnya yang tidak beraturan.

Setelah dia berhasil membuka baju ku, bibir nya turun untuk mencium leherku. Dia melakukan hal yang sama ketika dia mencium bibirku, kali ini tubuhku terasa terbakar ketika Lisa melakukan nya di leherku.

Dia kembali mencium bibirku, tapi tangan nya bergerak meremas pay*dara ku. Aku menutup mataku karena sentuhan nya, aku bisa merasakan gerakan jari nya yang mencoba memainkan pay*dara ku..sekarang bibirnya mengarah ke pay*dara ku, dia mengisapnya lalu mengigit nya dengan keras

"Arghhh Lisa" aku berteriak cukup keras

"Astaga Ruby apa ku tidak bisa tenang"
" Kau yang tidak bisa tenang Lisa"

Aku mendengar suara pintu kamarku diketuk

"Nyonya apa nyonya baik-baik saja?" Itu suara pelayan ku

Aku membuka mataku karena terkejut

"Iya bi, hanya ada serangga kecil yang mengganggu ku"
"Bibi akan mengusir serangga nya nyonya"

Lisa terus memainkan permainan nya

"Nyonya? Bibi masuk ya?"
"Jangan bibi ! Jangan masuk, aku bisa menangani sendiri serangga ini, bibi pergilah"
"Baiklah Nyonya"

Aku kembali menikmati suasana nya

"Aku seperti bunga yang sedang dihisap oleh serangga"
"Dan aku adalah serangga paling beruntung karena memiliki bunga yang indah beserta madu manis di dalam nya"

Sementara bibirnya yang sibuk memainkan payudaraku, tangan nya mulai bergerak menuju celana dalam ku.

Dia membuka nya seperti orang yang sudah ahli melakukan nya. Tangan nya menyentuhnya..

"Oughhh Lisa.."

Aku merasakan sentuhan nya, jari nya yang bergerak dengan lembut dari atas lalu ke bawah dan kadang dia memutar nya.

Aku baru pertama kali melakukan nya dan rasanya oww, aku sampai meremas rambut Lisa karena permainan nya yang hebat.

Jari nya mulai perlahan masuk ke dalam v ku

"Ahhh" tanganku meremas selimut yang ada di sampingku

Lisa melakukan nya dengan lembut, Tapi sekarang menjadi tiba-tiba sakit.

"Arghh Lisa sakit.."

Dia bangun dari tubuhku, lalu duduk di depan kaki ku yang kini sedang mengangkang.

Dia membuka nya semakin lebar lalu memandangi nya sesaat.

Dia menggantikan jari nya itu dengan lidah nya

"Ahhh sshhh"

Lidah nya berputar, kadang dia menghisap lalu mengigitnya.

"Dua jari ya?" Lisa berbisik

Aku hanya mengangguk

Dia memasukan dua jari nya ke dalam v ku, rasanya sakit tapi aku tetap menikmati nya

"Lisa.. pelan-pelan"
"Iya Ruby"

Bukan nya menuruti perkataan ku, dia melakukan nya dengan kencang, tangan nya bermain dengan cepat.

Aku tidak berhenti mendesah karena itu.

"Lisaaa ..sudah.."

Tubuhku menjadi sangat panas.
Lisa mengakhiri nya dengan kecupan di keningku.

Tubuhku menjadi sangat lemas.

"Ruby kau tertidur?"

Aku bisa mendengar suaranya, hanya saja aku tidak ada gairah untuk menjawabnya

"Kau lelah ya?"
"Iya Lisa"
Lisa memakaikan kembali pakaian dalamku, sementara aku terlelap

"Tidurlah, kau harus beristirahat dengan baik, aku akan pulang"
"Tidak..kau menginap saja disini, aku masih ingin bersama mu"

Aku memeluknya agar dia tidak pergi. Dia pun diam lalu membelai rambutku

"Untuk apa kau pulang? Kau akan merasa kesepian dirumahmu"
"Kau benar Ruby, aku yatim piatu sekarang"

Aku melihat raut wajahnya yang sedih

"Kau bisa menganggap orang tua ku sebagai orang tua mu juga Lisa"
"Aku merasa malu pada ibumu, dia orang baik, tapi aku sudah berpikiran buruk padanya"

"Kau tidak mengetahui kebenaran nya pada saat itu, jadi kau tidak perlu merasa bersalah, orang yang sudah mencelakai ku saja dia hidup dengan tenang"

Lisa kembali mencium kening ku

"Aku akan menemui rose nanti, aku ingin meluapkan emosi ku padanya"
"Jangan Ruby, yang ada kau bisa celaka nanti"
"Tenang saja, aku tidak selemah seperti saat sekolah"
"Kubilang jangan ya jangan!!"
"Kenapa sih? Apa kau tidak mau aku memarahi rose?"
"Astaga..bukan itu maksudku, aku tidak mau kau sampai kenapa-kenapa Ruby"
"Pokoknya aku akan menemui nya !!"

"Apa kau tidak peduli padaku? Kalau sampai terjadi sesuatu padamu lalu bagaimana denganku? Aku hanya mempunyai kau sekarang.. kau tahu kan rose itu seperti apa? Dan kau sudah tahu apa yang dia lakukan pada ibumu? Dia itu nekat"

"Tapi Lisa aku ingin membuat nya menderita"
"Dia sudah menderita, karena aku meninggalkan nya"
"Baiklah terserah kau saja"

"Jangan marah, aku melarangnya itu demi kebaikan mu"
"Iya"
"Sekarang tidurlah, kau harus bekerja besok kan?"
"Bagaimana aku bisa bekerja sedangkan kau tidak mau memberikan tanah nya padaku"
"Tanah itu milikmu sekarang, aku akan mengurus nya besok"
"Terima kasih Lisa, kau baik sekali"

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang