Jisoo menarik tanganku dengan paksa
"Jisoo maafkan dia" Irene mencoba membantu ku
"Kau jangan ikut campur jika kau tidak mau nasibmu seperti dia" ancam rose"Kau mau membawa ku kemana?" Aku memberontak
Semua orang melihat ku tapi tidak ada yang berani untuk menolong ku.
Jisoo dan Rose membawa ku ke ruangan yang sepi dan dipenuhi dengan asap.
Lisa muncul dari balik pintu
"Kau? Jadi ini benar suruhan mu?"
Dia menyalakan korek api untuk membakar rokok nya.
Lisa menggunakan isyarat dari wajahnya untuk menyuruh rose dan jisoo pergi.
Dia tidak mengatakan apa-apa, dia hanya duduk dengan santai sambil menghisap rokoknya.
"Jawab pertanyaan ku!!"
"Apa yang harus ku jawab? Setiap perbuatan pasti ada balasan nya kan?" JawabnyaLisa bangun dan berjalan mendekati ku, dia berdiri tepat di depanku. Dia menghisap rokoknya lalu menghembuskan asap nya pada wajah ku.
"Kau sungguh tidak sopan ! Apa orang tua mu tidak mengajarkan sopan santun padamu?"
Dia mencengkeram tanganku dengan keras
"Jangan bawa nama orang tua ku!!" Dia membentak ku
"Sikapmu sangat berbeda, tadi pagi kau sangat baik menolongku, tapi sekarang.."
"Ini hidupku, aku akan melakukan apa yang aku suka""Kau anak dari orang yang punya sekolah ini, tapi sikapmu itu seperti brandalan"
"Aku seperti brandalan?"
"Ya, semua orang tahu itu"
"Akan ku tunjukkan seperti apa seorang brandalan itu"Dia menepuk tangan nya satu kali, dan asap diruangan itu bertambah semakin banyak.
Aku batuk karena menghisap asap itu
"Bagaimana?" Dia menunjukkan senyum jahil nya padaku
Aku terus batuk dan tidak bisa berkata apa pun, karena sesak aku berpegangan pada Lisa.
Aku mencoba keluar dari ruangan itu, tapi pintunya terkunci.
"Lisa buka pintunya, dada ku sesak aku tidak bisa bernafas dengan baik"
Aku hampir terjatuh tapi Lisa menahan tubuhku.
"Hentikan!!" Lisa berteriak lalu asap diruangan itu mulai menghilang
Lisa masih mehahan tubuhku
"Heh jangan mati" kata nya
Nafasku masih terasa sesak karena asap yang terhirup banyak sekali.
"Jangan pura-pura, cepat bangun"
Lisa pergi meninggalkan ku begitu saja
Tapi langkahnya terhenti di dekat pintu, lalu dia kembali menghampiri ku.
"Ayolah jangan membuat ku takut" wajahnya terlihat cemas
Dia mendekati wajahku lalu menjepit hidungku dengan tangan nya, bibirnya perlahan menyentuh bibirku.. seakan dia sedang memberikan nafas buatan untuk ku.
Karena terkejut aku mendorong Lisa dengan kencang
"Apa yang kau lakukan?" Aku bicara dengan terengah-engah
"Aku hanya akan menolong mu"
"Nafas mu itu tidak higenis, karena hanya ada asap rokok di dalamnya""Yasudah jika kau tidak mau ku bantu" Lisa beranjak pergi.
Aku menahan tangannya "tolong antarkan aku ke rumah sakit,kumohon"Lisa terdiam, tapi saat mendengar aku batuk dia langsung menggandeng ku untuk keluar. Dia mengantar ku dengan mobilnya.
Saat sampai di rumah sakit aku bisa bernafas dengan baik setelah dokter memberikan oksigen padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Romanceaku tidak perlu mendeskripsikan bagaimana inti dari cerita ini, kalian akan mengetahui nya jika kalian sudah membaca nya.