Aku menggerutu sendiri di kamarApa aku harus menuruti perkataan mama agar bisa berteman dengan Lisa? Apa aku bisa membuat nya jadi lebih baik? Aku tidak yakin itu akan berhasil.
Tapi sebenarnya dia mempunyai sisi baik, buktinya tadi dia panik ketika melihatku sesak nafas dan dia mau menolongku lagi.
Dia juga tidak berfikir panjang saat memberikan nafas buatan untuk ku..
Kenapa aku jadi membayangkan saat dia melakukan nya ya..bibirnya yang hangat menyentuh bibirku tapi, aku mencium aroma bau rokok dari nafasnya itu.
"Jennie jangan berpikiran yang aneh-aneh" aku menyadarkan diriku sendiri
Seseorang mengetuk pintu kamarku
"Ruby cepat siap-siap, Ayahnya Lisa akan segara datang"
Itu suara mama, selain kata sayang, mama juga memanggil ku dengan nama Ruby
"Iya mam aku akan turun sebentar lagi"
"Mama tunggu di bawah"Tak lama kemudian suara klakson mobil terdengar dari luar, seperti nya Ayah nya Lisa sudah tiba.
Aku turun ke bawah untuk menyambutnya.
Saat aku sampai di bawah aku terkejut melihat Lisa juga datang untuk menghadiri acara makan malam ini.
"Kau? Jadi ini rumah mu?" Lisa bicara padaku
"Iya nak, Ruby itu anak tante" mama menjawab pertanyaan Lisa
Raut wajah Lisa terlihat keheranan
Aku memberi salam pada ayahnya Lisa
"Lihat Lisa, dia sungguh sopan, belajarlah darinya" ayah Lisa memuji ku
"Angkat saja dia jadi anakmu" semua orang terkejut dengan apa yang Lisa katakan
Ayah Lisa tertawa untuk mencairkan suasana
" anak ku memang suka bercanda"
"Tidak apa-apa, mari makan" jawab papa kuAku duduk tepat di depan Lisa
"Tante beruntung sekali mempunyai suami yang bertanggung jawab dan juga baik" kata Lisa
"Iya nak, memang seharusnya seperti itu kan tugas dari seorang suami"
"Tidak seperti.." mata Lisa mendelik ke arah ayahnya"Jika sedang makan jangan banyak bicara itu tidak sopan" ayah Lisa memotong pembicaraan
"Jennie jika sudah selesai makan ajak Lisa berkeliling di rumah kita" kata papa
"Hmm tentu papa""Aku ingin segera pulang" keluh Lisa
"Kenapa? Apa kau tidak senang disini ?Mengobrol lah dengan Ruby agar kalian semakin akrab" jawab mama
"Bukan seperti itu tante.."
" Apa kau akan menolak permintaan tante?"
"Baiklah aku akan menuruti permintaan tante, aku tidak bisa menolak seorang ibu""Anak baik, ayo Ruby ajak Lisa, jangan sampai kalian bertengkar lagi" mama tertawa
"Iya mama, ayo Lisa ikuti aku"
Aku mengajaknya ke teras di lantai atas, karena pemandangan nya sangat indah.
"Apa kau merasa senang?"
"Biasa saja" jawabnya dengan ketus
"Kenapa kau sangat menyebalkan"
"Lalu aku harus bagaimana?"
"Aku tidak yakin jika jisoo dan rose bahagia berteman denganmu""Kau ini ya.. selain suka mengurusi hidup orang ternyata kau so tau juga ya"
Lisa mengeluarkan rokok dari saku jaket nya
"Jangan coba-coba untuk merokok di rumah ku !"
"Kenapa? Ibumu pun tidak melarang ku"
"Apa kau lupa kejadian tadi? Aku hampir mati karena asap itu"
"Kau itu sangat lebay, aku hanya merokok tidak mungkin asapnya akan banyak seperti tadi"
"Ku bilang jangan ya jangan"Lisa hendak pergi karena marah tapi aku menahannya
"Minggir, jangan halangi jalanku"
"Kau mau kemana?"
"Aku akan pulang"
"Jangan pulang dalam keadaan marah seperti ini, mama bisa marah padaku nanti""Aku tidak peduli, awas" Lisa menyingkirkan tanganku yang berusaha menghalangi jalan nya.
Aku memegangi tangan nya agar dia tidak pergi
"Baiklah kau boleh merokok disini"
"Aku sudah tidak berselera"
"Yasudah maafkan aku, kumohon jangan pergi, kau bebas melakukan apa yang kau suka disini""Karena kau memaksa, baiklah aku akan tetap disini"
Aku menatapnya dengan kesal
"Apa?" Wajahnya terlihat tengil
"Aku ingin bertanya padamu, apa kau merasa keren jika merokok?"
"Tentu saja"
"Padahal tidak keren sama sekali"
"Aku tidak ingin terlihat keren olehmu"
"Jika ibumu masih hidup dia akan sedih melihat mu seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Romanceaku tidak perlu mendeskripsikan bagaimana inti dari cerita ini, kalian akan mengetahui nya jika kalian sudah membaca nya.