"mereka sudah tahu bagaimana sifatku"

1.5K 160 5
                                    


"Aku ragu mereka itu tidak tulus berteman denganmu, buktinya saat kau sedang sakit pun mereka tidak datang kesini"

"Biarkan saja lah"
"Sepertinya mereka hanya memanfaatkan popularitas mu saja"

"Aku tahu, tidak ada yang tulus denganku, dan aku juga tahu kau kesini ada maksud tertentu"

"Maksud tertentu apa?"
"Mana aku tahu, tapi mungkin saja ada hubungannya dengan bisnis orang tua mu"

"Pikiran mu itu dipenuhi dengan kelicikan, aku dan keluarga ku tidak seperti apa yang kau pikirkan, aku tidak gila harta"

"Ya aku hanya mengira saja, aku tidak tahu maksud mu apa yang sebenarnya"
"Terserah kau saja"

"Yang jelas tidak ada yang tulus padaku kecuali kasih sayang dari ibu ku"
"Perluaslah pikiran mu, bagaimana jika nanti ada pria yang akan menikahimu karena cinta tulus nya , apa kau akan menolak?"

"Sudah kubilang kan aku membenci seorang pria"
"Lalu apa kau akan menikah dengan wanita begitu?"
"Jika mungkin"
"Apa? Sungguh?"

"Kau ini membuat kepalaku semakin sakit saja, kau terus bertanya ini itu .. bawel sekali kau ini"
"Jika kau sakit ayo ke dokter"
"Tidak mau"
"Turuti perkataan ku kali ini saja"
"Perkataan ayahku saja selalu ku bantah, apalagi kau yang bukan siapa-siapa"

"Astaga baru kali ini aku bertemu orang seperti mu"
"Pergilah, aku tidak membutuhkan mu"
"Yasudah jika kau tidak mau ke dokter, makan lagi buah ini"
"Kau itu benar-benar tidak punya malu ya, sudah ku usir tapi masih tetap disini"

"Ayo makan" aku menyuapi jeruk ke dalam mulut nya

"Kau selalu saja marah-marah kau itu cantik seharusnya sifatmu itu lemah lembut"

Lisa menyumpal mulutku dengan jeruk

"Akhirnya kau diam juga" lisa tertawa kecil

"Eh hey kau tertawa barusan, apa aku tidak salah lihat? Seorang lisa tertawa? Seharusnya aku tadi memotret nya karena ini momen langka"

"Ishhh kau ini sungguh berisik"
"Aku tidak bisa diam ketus seperti mu"

Lisa mengangguk lalu dia tiba-tiba tertawa

"Kau tertawa lagi? Sungguh?"
"Apa kau mau membawa sisa makanan itu ke rumah mu?"
"Maksudmu buah-buahan ini? Tentu saja tidak"
"Kemarilah dekati aku"

Aku menuruti nya untuk mendekat padanya

"Kau ini" Lisa mengambil sisa serat jeruk yang menempel di bibirku

Aku tersipu malu karena nya

"Biarkan saja ini menempel di bibirku, karena dengan ini bisa membuat mu tertawa"

Kali ini Lisa tertawa dengan leluconku, aku pun ikut tertawa bersama nya. Aku melihatnya dari dekat saat dia sedang tertawa, dia sangat manis sekali.

Lisa berhenti tertawa ketika melihatku yang sedang memperhatikan nya. Kemudian kontak mata yang tidak biasa terjadi antara aku dan dia.

"Terima kasih" ucap Lisa

"Lisaaaa.." seseorang berteriak dari luar

Mereka membuka pintu kamar Lisa, Lisa yang tadinya sedang tertawa mendadak mengubah raut wajahnya menjadi kaku dan dingin seperti biasa, ketika rose dan jisoo datang.

"Kenapa dia ada disini?" Jisoo menunjuk padaku
"Kita datang untuk menjenguk mu Lisa" ujar rose
"Iya,terima kasih" jawab Lisa

"Lisa kau tidak menjawab pertanyaan ku" Jisoo mendelik padaku

"Aku juga ingin menjenguk Lisa apa itu salah?"
"Tentu saja salah, kau kan bukan teman nya"
"Aku disuruh oleh orang tua ku"

Mata Jisoo melirik pada Lisa untuk memastikan apa aku bicara benar atau tidak, dan Lisa pun mengangguk padanya.

"Kenapa kalian saling berdekatan seperti itu?" Rose terlihat marah

Aku yang baru sadar langsung bangun dari tempat tidur Lisa

"Minggir kau" jisoo mendorong ku

"Jisoo !! " Lisa berteriak
"aww kepalaku" karena berteriak kepalanya jadi sakit

"Kau tidak apa-apa Lisa?" Rose mengusap kepala Lisa

Aku melihat sifat rose berbeda dengan jisoo, dia sedikit tenang dan juga penyayang.

"Jisoo sudahlah jangan bertengkar disini, Lisa sedang sakit"
Rose memarahi Jisoo

"Aku akan pulang saja" kata ku
"Kenapa? Bukan nya ibumu menyuruh mu agar menginap disini?" Jawab Lisa
"Tidak perlu, sekarang kan ada mereka yang menjaga mu.. semoga kau cepat sembuh" aku pergi dari kamar nya

Saat sedang menuruni anak tangga seseorang menarik tanganku

"Lisa? Kenapa kau bangun dari tempat tidurmu? Kau kan sedang sakit"
"A-aku hanya ingin mengucapkan terimakasih padamu" jawabnya dengan gugup

"Itu saja? Itu tidak perlu Lisa, kembalilah istirahat"
"Aku akan mengantarmu sampai depan"
"Tidak perlu Lisa"
"Aku tidak suka jika ditolak"
"Astaga baiklah"

"Kau jalan duluan"
"Baik,tapi lisa.."
"Tapi apa? Cepat jalan"
"Ini" aku menggunakan isyarat mataku untuk menunjukkan tangannya yang dari tadi sedang memegang tanganku

"Oh oww maaf aku tidak sadar" wajahnya memerah sekarang

Saat sampai diluar Lisa bertanya

" Kau menyetir sendiri? Dimana bodyguard mu itu?"
"Aku malu jika harus ditemani bodyguard"

Dia masuk ke dalam begitu saja tanpa menunggu ku berangkat dulu

"Dasar aneh" gumamku

Saat aku akan masuk ke dalam mobil, bibi menghampiri ku

"Non kata nyonya hati-hati di jalan nya"

Jadi Lisa masuk hanya untuk menyuruh bibi mengatakan itu padaku? Aku tertawa sendiri memikirkan nya.

"Astaga Lisa.. Lisa.. gengsi mu itu sangat besar, aku sampai tidak habis pikir"

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang