Prolog

25.1K 2K 67
                                    

Sosok gadis membuka matanya dengan tersenyum tipis hal pertama yang ia temui adalah keluarganya. Ia berpikir hal yang selama ini ia duga ternyata adalah kesalahan. Ia mencoba menerima semua hal dan perilaku yang dilakukan keluarganya dulu. Namun, sekarang dirinya adalah Elen sosok barbar dibalik wajah dingin di kehidupannya dulu.

 "Kalian siapa?"

"Alle, apa kamu tidak ingat dengan Bundamu sendiri?"

Awal mulanya ia hanya diam kemudian tertawa terbahak-bahak membuat seluruh orang tertegun. Tiba-tiba para dokter mulai datang bahkan membawa suntikan yang membuatnya sedikit khawatir.

"Dokter! Ini putri saya kenapa?"

"Sepertinya putri Bapak memiliki gangguan jiwa dan harus segera dibawa ke rumah sakit jiwa."

Elen yang mendengar itu seketika melotot tajam. Pasalnya, ia masih normal lalu dokter itu bilang gangguan jiwa padahal mereka baru saja bertemu dalam hitungan menit. Ia segera memberontak tapi sialnya mereka tidak mengindahkan perkataannya.

Setelah 4 hari dirinya mendekam di rumah sakit jiwa akhirnya diperbolehkan pulang. Ia sungguh kesal bahkan untuk meminjam cermin atau ponsel tidak diperbolehkan. Namun, saat pulang ia menyadari fisiknya sedikit berubah yang membuatnya keheranan.

"Bangsat! Tubuh gue kenapa bisa begini?!"

"Ini daerah mana?! Kota Kandangan kesayangan gue dimana, woy! Gue orang Banjar asli kenapa bisa nyungsep kesini!" 

Kali ini ia menduga dirinya mengalami transmigrasi seperti di manhua atau novel. Namun, tidak sampai begitu saja kehidupannya saat ini dipenuhi pengkhianatan bahkan teka-teki.

Kita Satu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang