Chapter 1

11.4K 739 3
                                    

Tok tok tok.......

"Pricill bangun, honey!" Mrs. Enson membangunkan Pricill yang masih tertidur lelap. Pricill yang mendengarkan Mrs. Enson mengetuk pintu langsung terbangun.

"Iya Mom."

"Cepetan ya honey. Ada yang mau di bicarakan di ruang makan."

"Baik Mom."

Pricill adalah panggilan sehari hari dia di rumahnya. Pricill pun segera membersihkan dirinya. Setelah selesai, Pricill segera mengenakan baju kaos biru polos dan hotpans nya. Ya hari ini adalah hari minggu.

"Selamat pagii..!!" sapa Pricilla. Di ruang makan sudah ada Mr. Enson dan Mrs. Enson yang sedang melahap sarapan paginya. Dengan tersenyum menampakkan giginya yang putih bersih, Pricill segera duduk di sebelah Mrs. Enson.

"Lama sekali kamu Pricill? Kami telah menunggu mu sedari tadi" kata Mrs. Enson masih fokus pada sarapan paginya.

"I'm sorry Mom. Aku baru saja membersihkan diri agar lebih segar." Mrs. Enson yang mendengarnya hanya mengangguk sambil masih terfokus pada sarapan paginya. "Ya sudah. Sekarang makan sarapanmu. Ada yang ingin kami bicarakan."

Pricill pun langsung melahap sarapan paginya.

Setelah selesai melahap sarapan paginya. Pricill bertanya kepada Mr. Enson dan Mrs. Enson "Apa yang ingin kalian bicarakan Mom, Dad?"

"Kau ingin sekali kan bersekolah di Universitas Oxford?" tanya Mr. Enson.

"Of course Dad. Itu adalah salah satu cita citaku dari dulu yang belum tercapai"

"Kami sudah mendaftarkanmu di sekolah itu, Honey. Jadi kau besok bisa masuk ke sekolah itu. Dan kau mengambil jurusan seni kan?" Ucap Mrs. Enson sambil tersenyum. Pricill yang mendengarnya langsung berteriak sehingga membuat Mr. Enson dan Mrs. Enson menutup telinga.

"AAAAA..... MOMMM, DADDD. Thankyouu very much. I lovee you Mom and Dad.." Pricill pun segera memeluk Mr. Enson and Mrs. Enson. Dan segera berlari menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

--
'Pricill POV'

Ahh aku tidak menyangka salah satu cita citaku akhirnya tercapai juga. Batinnya.

"Ahh bosannya." sambil melirik ke jam dinding. Menunjukkan pukul 08.30. "Apa yang harus aku lakuka? Di rumah sangat membosankan" Setelah berpikir panjang, akhirnya aku pun memutuskan untuk lari pagi.

"Sebaiknya aku lari pagi saja." Aku pun segera beranjak dari tempat tidurku dan segera mengganti pakaian dan mengenakan baju kaos lengan pendek berwarna coklat dan celana training pendek di atas lutut. Aku segera mengambil handphoneku dan earphone. Dan segera menuju lantai bawah untuk memakai sepatu dan meminta izin kepada Mr. Enson dan Mrs. Enson yang sedang duduk di teras rumah.

"Mom, Dad aku ingin lari pagi. Jam 11.30 aku segera kembali. Bye Mom, Dad" Dan mereka pun mengangguk. Aku pun segera berlari sambil melambaikan tangan pada mereka.

Aku berlari kecil di taman sambil melihat kiri kananku dan mendengarkan lagu kesukaanku.

BRUKK!!!

"Aww.." Aku memegang lututku yang berdarah karena jatuh.

"Heyy.. Maafkan aku. Aku tidak sengaja." Kata seseorang yang menabrakku. Aku belum melihat wajahnya. Karena aku masih terfokus pada lututku yang berdarah.

Seseorang yang menabrakku langsung jongkok dan melihat lututku yang berdarah. Dan aku melihat seseorang yang telah menabrakku jongkok dihadapanku. Heyy dia sangat tampan. Jambulnya yang ditata rapi, mata hazelnya. Ohh indahnya ciptaanmu ini tuhan.

"Lututmu berdarah. Aku aku obati."

Tanpa berkata apapun, langsung berdiri dibantu olehnya dan berjalan ke tempat duduk yang hanya bisa diduduki oleh dua orang. "Tunggu disini. Aku akan segera membeli obat untuk menyembuhkan lukamu."

Setelah beberapa menit kemudian dia kembali dengan membawa obat merah dan dia segera mengobati lukaku.

"Aww.." Aku meringis kesakitan. "Pelan pelan. Ini sangat sakit."

"Maaf." kata orang tersebut. "Okay, selesai. Sudah mendingan?" Aku pun segera mengangguk. Dan dia segera memasukka obat merah ke dalam plastik dan duduk di sebelah ku.

"Hhmm kita belum berkenalan. Perkenalkan namaku Zayn. Zayn Malik." Orang yang bernama bernama Zayn tersebut segera mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan denganku.

Nama yang indah. Seperti orangnya. Batinku

Aku pun meraih tangannya dan berjabat tangan dengannya "Aku Pricilla Cytya Enson. Kau bisa memanggil ku Pricill ataupun Pricilla." Terangku.

"Orang terdekatmu sering memanggilmu dengan nama apa?"

"Pricill"

"Baiklah. Aku akan memanggilmu Pricill." Ucapnya dengan senyum yang mungkin bisa membuat para wanita yang melihatnya meleleh. Dan aku pun membalas senyumannya itu.

"Hey bagaimana kalau kita lari pagi bersama?" Ajaknya. Tanpa basa basi aku pun langsung mengangguk ajakannya. Dan kami pun bangkit dari duduk dan segera lari pagi bersama.

Zayn mengajakku ke kedai ice cream di taman ini. "Kau ingin rasa apa?" tanya Zayn. "Vanilla" jawabku singkat. Dan dia segera memesan dua dengan rasa yang sama. "Ini punyamu" Zayn memberikan ice cream yang sudah dia pesan. "Terima kasih" kataku sambil tersenyum. Aku pun melihat jam tanganku. Menunjukkan pukul 11.30. Dan janjiku pada Mom and Dad untuk kembali pada pukul 11.30.

"Zayn aku akan kembali ke rumahku. Sampai jumpa" Pamitku kepada Zayn. Saat aku ingin berjalan, ada sebuah tangan yang menahanku. Dan aku membalikkan badanku dan melihat tangan Zayn yang menahan tanganku.

Mengapa aku jadi deg-degan seperti ini?

--
HEYY PARA READERS SEMUA....
INI ADALAH CHAPTER PERTAMA DALAM CERITAKU. JANGAN LUPA VOMENT YAAAAA.

ILY GUYS<3

Stole My Heart × z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang