Chapter 14

3.5K 314 2
                                    

Happy reading^^

>>>>>>>>>

'ZAYN POV'

Arrghh!! Menyebalkan. Kenapa harus dia yang menjadi siswi baru?

"Hai!" sapa siswi baru itu. Semua siswi disini pun menyapa balik, kecuali aku dan Pricill.

"Namaku Amela Hechles. You can call me Amel. Aku pindahan dari kota Bradford." ucap Nona bitches. Aku enggan menyebut namanya.

"Okay, Amel. Kau bisa duduk dia tempat kosong. Silahkan." ucap Mr. David.

Nona bitches pun berjalan menuju meja kosong. Ya tuhan semoga tidak disampingku. Dia menuju meja sampingku. "Sial!" umpatku. Kenapa meja kosong harus berada disampingku? Mungkin tuhan sedang tidak berpihak padaku. Hft.

"Hi Zayn." sapanya dengan suara yang (sok) lemah lembut. Aku tidak membalas sapaannya. Aku hanya terfokus kepada Mr. David.

"Kita bertemu lagi, Zayn! Apa maksud semua ini? Apa kita jodoh Zayn? Semoga saja ya." ucapnya yang membuat aku ingin muntah mendengarnya. Terlalu berharap sekali dia.

"Zayn aku ingin sekali kita kembali bersama seperti dulu. Dimana kau selalu berada disampingku, mencintaiku dengan tulus, dan selalu melindungiku."

"Shut up, bitch!!" amarahku sudah mulai memuncak. Berharap sekali dia. Aku tidak akan mau kembali dengannya. Dan aku tidak mau jatuh kedalam jurang yang sama. Aku sudah sangat bahagia bersama Pricill.

"Hey, slow down, babe! Lihatlah kita akan kembali bersama suatu saat nanti. Tenang saja. Aku akan membuktikan itu.

"Mrs. Hechles. Tolong diam! Aku sedang menerangkan. Tolong hargai aku." tegur Mr. David. Amel pun terdiam. Aku hanya memasang senyum sinis terhadapnya. Pricill hanya menggelengkan kepala.

Kelas pertama pun selesai. Aku pun bangkit dan segera menuju meja Pricill. Tiba tiba tanganku ditahan oleh sesuatu yang kasar. Oh tangan si Nona bitch rupanya. Pantas saja kasar.

"Zayn, kekantin bersamaku yuk!" Ewh, tidak akan.

Aku pun menepis tangannya dan segera pergu menuju meja Pricill.

"Hey, babe. Ayuk kita kekantin bersama." ajakku kepada Pricill. Pricill pun mengangguk dan bangkit dari duduknya. Aku pun merangkulnya. Kulihat Amel cemburu melihat aku dan Pricill. Hahaha rasakan itu Nona bitch.

Sesampai dikantin aku segera memesan makananku dan Pricill. Di meja makan hening sekali.

"Zayn?" Pricill pun memecah keheningan

"Ya sayang?"

"Aku tidak habis pikir Amel bisa pindah kesini. Apa mau dia?" tanya Pricill frustasi.

"Me too. Hftt populasi bitch menambah." Pricill pun tertawa tebahak bahak.

"Hahaha, Zayn!! Aku sangat setuju padamu hahaha!! Ya ampun, aduh perutku sakit haha!!" Aku pun hanya tertawa.

Makanan kami-aku dan Pricill pun sampai. Kami berdua segera menghabiskan makanan kami.

Setelah selesai, aku dan Pricill berjalan dikoridoor.

"Zayn, aku harus menuju toilet dulu. Kau mau menunggu atau mau duluan?" tanya Pricill.

"Tentunya aku menunggumu, babe!"

Pricill pun masuk toilet wanita. (Ya iyalah Zayn. Masak toilet pria?) *author mulai ngelantur*

Saat aku menunggu Pricill, seseorang memanggilku.

"Zayn!!" rupanya Ferrie, Queen of bitch!

Aku yang malas menjawab, segera memalingkan wajah.

"Zayn, ke kantin bersama yuk! Kita sudah lama tidak ke kantin bersama. Ayuk!!" Ferrie pun menarik tanganku. Aku pun segera menepis tangannya.

"Hey, dengar ya!! Jangan pernah memanggil namaku lagi!! Dan jangan pernah dekati aku lagi!! Kita ini sudah tidak mempunyai hubungan lagi!!" tegasku. Aku sudah muak dengannya.

"Zayn!! Aku yakin kamu pasti masih mencintaiku!! Kamu tidak mungkin dengan cepat melupakanku dan berpaling pada wanita pecundang itu!! Zayn, aku itu lebih cantik daripada wanita pecundang itu!!" rasanya ingin sekali aku menampar mulutnya itu. Enak saja dia mengatai Pricill pecundang. Bukannya dia yang pecundang ya?

"Percaya diri sekali kau, huh!?!?!! Asal kau tau saja ya. Aku tidak mencintaimu lagi!! Aku sudah mempunyai kekasih yang lebih baik, perhatian, dan sangat sempurna. Yaitu Pricilla!! Untuk apa aku selalu mengingat wanita yang dulu pernah menduakanku, hah?? untuk apa?? Dan mulai sekarang jauhi aku dan jangan pernah menggangguku dan Pricill!! Dan jangan pernah sekali pun ku mengeluarkan kata kalau Pricill itu pecundang dari your dirty mouth itu. Mengerti??!???" amarahku sudah memuncak. Aku pun menekankan kata 'your dirty mouth'.

"hahaha!! ohh aku tidak boleh berkata kalau PRICILL ITU PECUNDANG, hah? hey!! PRICILL ITU ADALAH SEORANG PECUNDANG!!" Arrgghh!! dia membuat amarahku semakin memuncak. Tangan kiriku siap menampar dirty face nya itu.

Sebelum tanganku mendarat diwajahnya itu, tiba tiba tanganku ditahan oleh... Pricill. Kenapa ditahan sih?

"Pricill?" ucapku sedikit terkejut.

''Sudah, Zayn. Tak perlu kau menamparnya. Kasian....." hah? Apa Pricill bilang? Kasian? Kasian terhadap wanita jalang ini?

Kulihat Ferrie tersenyum sinis. Apa maksudnya?

"Kasian 'dirty face' miliknya terlukai, Zayn." Hahaha!! Nice thought, babe. Pemikiran Pricill sama denganku. Dan sekarang kulihat wajahnya mengekspresikan kekesalan. Hahaha dan sekarang aku yang membalasnya dengan tersenyum sinis.

"Sebaiknya kita kembali menuju kelas, Zayn. Bye Ferrie" aku dan Pricill pun berjalan menelusuri koridoor sekolah menuju kelas.

"Nice thought, baby!!" Pricill hanya terkekeh.

"Dia pantas mendapatkan itu." ucap Pricill. Aku pun mengacungkan jempol.

------------

HEYHOOO!! W'SUPPP??!!??

JANGAN LUPA VOMENTT GAESSSS!!! ILY ILY

Stole My Heart × z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang