"Mommy!! Mommy!!" teriak Deva padaku yang sedang duduk berdua disofa dengan Zayn.
"Ada apa sayang?"
"Delsa mengambil chipsku Mom." rengek Deva padaku. Dari belakang Delsa berjalan dengan santai sambil memakan chips Deva.
"Delsaa!"
"Salah Deva Mom. Aku meminta chipsnya sedikit saja tidak boleh." cibir Delsa.
"Ya sudah siapa yang ingin ikut Dad ke supermarket?"
"Aku aku aku!!" teriak Deva dan Delsa kompak.
"Tapi ada syaratnya. Kalian tidak boleh bertengkar lagi okay?" Delsa dan Deva mengangguk dan berlari keluar.
"Aku pergi dulu okay." aku mengangguk dan Zayn mengecup keningku singkat.
Tinggalah aku sendiri disini. Ya aku sudah menikah dengan Zayn lima tahun yang lalu. Berbicara tentang pernikahan aku dan Zayn menikah lebih dulu dari pada the boys. Dan kami melaksanakannya dipantai. Ini diluar pemikiranku. Ini rencana Zayn. Kalian tau setelah Zayn selesai membuat persiapannya, barulah dia memperlihatkannya padaku. Aku sangat kagum sekali. Dan tidak sedikit juga yang menghadiri acara pernikahanku dengan Zayn. Banyak kerabat Zayn yang datang, termasuk para artis.
Dan kami honeymoon ke Maldives dan Dubai. Sebenarnya itu pilihanku. Dari dulu aku ingin sekali mengunjungi kota itu, tapi belum tercapai. Rencana aku dan Zayn hanya ingin mengunjungi satu tempat saja, tapi saat Zayn mendengar impianku ingin pergi kedua tempat tersebut dengan alasan 'aku ingin kau menggapai impianmu itu karenaku'. Aku tersenyum ketika mengingat itu semua.
Dan aku mempunyai dua anak. Anak pertamaku seorang perempuan bernama Delsa Cytya Malik. Iya nama tengahnya diambil dari namaku dan nama akhirnya diambil dari nama Zayn. Saat aku mengandung Delsa, aku begitu menyusahkan Zayn. Terkadang aku bangun pada pukul 2 pagi hanya untuk meminta pizza. Aku juga suka sekali cemberut tanpa alasan. Tapi Zayn sangat wajar dengan sikapku yang seperti itu. Dia mengerti jika wanita sedang hamil, pasti sikapnya aneh dan permintaannya juga aneh. Dan anak keduaku adalah Deva Javvad Malik. Nama tengah dan akhir diambil dari nama Zayn. Saat aku mengandungnya aku tidak terlalu banyak permintaan pada Zayn dan sikapku juga biasa saja.
Kalau nasib the boys mereka juga sudah menikah. Louis menikah dengan Ele dan dikaruniai satu anak perempuan bernama Gani Tomlinson. Liam menikah dengan Sophia dan dikaruniai dua anak laki laki bernama Jace Payne dan Jonathan Payne. Mereka kembar. Niall menikah dengan Raina dan dikaruniai dua anak perempuan bernama Lena Horan dan Bella Horan. Jika kalian bertanya tentang Harry, dia tidak jomblo lagi. Harry menikah dengan Kendall dan baru dikaruniai satu anak laki laki bernama Mack Styles.
Kalau nasib sahabatku juga sudah menikah. Kalian tau Vhita menikah dengan Zedd. Siapa yang tidak tau dengan Zedd? Awal mereka bertemu ditempat pernikahanku. Tapi mereka belum dikaruniai seorang anak. Sherly menikah dengan directur perusahaan bernama Nathan. Hebat bukan? Mereka baru dikaruniai satu anak perempuan bernama Jessie Mcgoul. Emy menikah dengan salah satu anak teman ayahnya. Kalau bisa dibilang mereka dijodohkan. Dan mereka juga belum dikaruniai seorang anak. Ferrie menikah dengan Charlie Puth. Keren bukan? Dan dikaruniai dua orang anak. Anak pertama seorang perempuan bernama Resa Puth dan anak kedua seorang laki laki bernama Zackie Puth.
Kalau tempat tinggal, kami semua masih di London, tapi tidak bertetangga. Ya begitulah kehidupan kami sekarang. Jujur aku sungguh merindukan masa masa sekolah. Masa aku menjadi anak baru, bertemu sahabat sahabatku Vhita, Sherly, Emy, bertemu para the boys yang sangat konyol, bertemu Ferrie yang awalnya musuh sekarang menjadi sahabat baikku. Sungguh itu sangat menyenangkan. Benar tidak?
Dan tanpa aku sadari aku sudah menikah dengan Zayn, seseorang yang aku cintai dan dikaruniai dua orang anak yang sangat aku sayangi. Aku tidak percaya semua ini akan terjadi. Kupikir aku dan Zayn tidak akan sampai ke tahap pernikahan. Memang rencana tuhan itu indah.
"Mommy! Lihat, Daddy banyak membelikan kami chips." seru Deva sambil memperlihatkan chips yang dibelinya.
"Punya Delsa juga banyak Mom." ucap Delsa sambil berjalan masuk disusul dengan Zayn dari belakangnya. Zayn pun duduk disampingku.
"Zayn."
"Ya sayang."
"Aku sangat merindukan the boys dan sahabat sahabatku. Kita sudah lama tidak menemui mereka bukan?" Zayn mengangguk.
"Iya. Bagaimana kalau kita berkumpul lagi seperti dulu. Menurutmu?"
"Aku sangat setuju." Zayn pun merogoh handphone dan menghubungi pata the boys, Vhita, Sherly, Emy, dan Ferrie.
Setelah sekian lama mereka telfonan Zayn pun memutuskan sambungan. "Bagaimana? Mereka bisa?"
Zayn mengangguk "Ya. Mereka juga ingin sekali berkumpul kembali seperti dulu."
"Kapan kita akan berkumpul?"
"Mereka bilang kalau kita berkumpul sore ini aja." aku mengangguk. Aku dan Zayn bangkit menuju kamar untuk bersiap siap.
Aku berjalan menuju kamar Deva dan Delsa ketika sudah selesai bersiap siap. "Mom mau kemana?" tanya Deva.
"Mom mau berkumpul dengan teman teman Mom. Kalian bersiap siap ya sekarang." Mereka berdua mengangguk.
-
"Waa Pricill!! Kau tidak berubah ya, masih terlihat cantik." puji Vhita. Aku tersenyum.
"Bisa saja."
"Hey Deva, Delsa!" sapa Vhita pada anak anakku.
"Hey Aunt Vhita." jawab mereka kompak.
Setelah semua berkumpul, kami banyak berbagi cerita tentang kehidupan kami sekarang. Kadang kami tertawa mendengar Ele bercerita tentang sikap konyol Louis yang belum hilang sampai sekarang.
"Bagaimana denganmu Zayn?" tanya Liam.
"Aku, Pricill dan anak anakku masih seperti dulu, tidak ada yang berubah. Tetap harmonis." ucap Zayn sambil merangkulku. Semua yang ada disini ber 'aw' ria, membuatku terkekeh.
"Hey! Mari kita abadikan moment ini." aku mengeluarkan handphoneku.
"Sikapmu tidak pernah berubah Pricill. Selalu saja ingin berfoto di setiap moment." aku hanya menyengir. Aku meminta tolong pada salah satu pelayan untuk memfoto kami semua.
Setelah beberapa jepretan foto, aku lun berterima kasih pada pelayan tersebut. "Bagaimana hasil fotonya? Bagus?"
Aku mengangguk "Tentu. Kita disini terlihat seperti keluarga yang harmonis." mereka hanya terkekeh mendengar jawabanku.
Kami semua mulai berbincang lagi dengan dipenuhi oleh gelak tawa, ejek ejekkan, dan sifat sifat konyol para the boys. Aku sangat merindukan moment ini. Aku berharap moment ini bukan akhir dari pertemuan keluarga besar One Direction.
The End~
ווווווו
OhMyGod, gue gak nyangka ini udahhh last chap huhu( ' ▽ ' )ノ
waaa gimana ni buat chap ini?!?!?! feelnya dapet?!?!
gue mau blg 'MAKASIH BUAT PARA READERS YANG UDAH NGEVOTE DAN NGE COMENT CERITA AKU SELAMA INI.' untuk para silent readers juga makasih udaa baca crta aku sampai abisss:(:(......
aku mintaa maaf selama ini ceritanya mungkin gaje batt wkwk, soalnya ini cerita pertama gue jugaaa:D. and minta maaf juga karna banyak typo(s) di ceritaa gue yekan?! atau mungkin gak nyambunggg huhu:'D. gue minta maaf atas semua kekurangan guee di cerita ini... so i'm sorry:'D
pokoknyaaaa makasihhhh yang banya banyak buat kaliannn semuaaa.. gue lagi mikir mikir untuk buat cerita baruuu('∀')
tunggu ceritaaa aku selanjutnyaa okay....┐( ̄ヮ ̄)┌
וווווווו
KAMU SEDANG MEMBACA
Stole My Heart × z.m
Fanfiction"Zayn Malik: Aku sangat susah jatuh cinta sebenarnya. Dan pasti tidak ada yang bisa mencuri hatiku. Mantan mantanku? Mereka baru bisa membuat aku 'menyukai' mereka, bukan 'mencintai' mereka. Tapi setelah bertemu dengannya, begitu cepatnya dia membua...