Chapter 9

5.4K 469 10
                                    

'ZAYN POV'

Aku akan menuju ke basecamp sekarang. Aku mulai mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi.

Aku pun sudah sampai di basecamp. Aku pun berjalan munuju ruang dimana kami berkumpul. Di sana sudah ada Harry, Niall, Liam, Louis, dan Paul. Mereka yang melihatku frustasi seperti ini pun bingung.

"Kau kenapa Zayn? Datang datang wajahmu sudah kusut saja?" Tanya Harry.

"Tidak." Jawabku singkat.

"Tidak? Kau tidak bisa membohongi kami. Kami ini sudah tau persis kau bagaimana Zayn. Ceritakan saja. Mungkin kami mempunyai solusi untuk masalahmu ini. Kau mempunyai masalah dengan Pricill?" Tanya Liam.

Aku yang terfokus pada handphoneku melirik ke arah Liam dan kembali memfokuskan pada handphoneku sambil mengangguk.

"Ohh masalah wanita. Ada apa kau dengannya Zayn?" Tanya Paul mulai angkat bicara. Zayn pun mulai menceritakan semuanya.

"Ohh jadi begitu. Ahh lama lama aku muak juga dengannya. Memangnya dia siapa? Mengancam orang segala. Sudah tenang Zayn, kami akan membantumu supaya kembali akrab dengan Pricill. Tenang saja." Ucap Louis mantap.

"Benarkah? Thankyou so much, mate!!" Ucapku mulai tersenyum bahagia.

"Zayn, menurutku secepatnya kau harus mendapatkannya. Dan menjadikan dia sebagai kekasihmu. Aku yakin dia juga menyayangimu. Buktinya ketika kau bilang kepadanya kau menyayanginya dia memelukmu erat. Dan saat Ferrie mendekap tanganmu dan berkata akan pulang bersamamu dia pergi dan menangis kan. Itu tidak bisa diragukan lagi. Dia sangat menyayangimu. Aku yakin. Percayalah." Ucap Liam. "Tapi bagaimana? Sepertinya dia masih kesal dan marah padaku." Kali ini aku sangat frustasi.

"Kau harus datang ke rumahnya dan meminta maaf. Kau harus menjelaskan semuanya sampai dia mau mendengar. Kami akan membantu." Ucap Niall. Louis, Liam, dan Harry pun mengangguk tanda menyetujuinya. "Baiklah. Akan ku coba." Ucapku semangat.

'PRICILL POV'

Sekarang menunjukkan pukul 5 sore. Aku segera pulang dari rumah Vhita karena aku takut Dad dan Mom khawatir terhadapku.

"Sampai jumpa." Pamitku dan segera turun dari mobil Vhita. Iya aku di antar pulang olehnya.

"Aku pulangg!!!" Tapi sepertinya tidak ada orang dirumah.

"MOMM... DADD!!! DIMANA KALIAN???!!!"

Aku pun berjalan menuju dapur. Ku lihat secarik kertas di atas meja. Aku langsung mengambilnya dan membacanya.

"Ternyata Mom dan Dad sedang pergi. Huhh, aku sendiri dong di rumah." Aku pun berjalan dengan gontai ke kamar. Sesampainya di kamar baru saja aku merebahkan diri tiba tiba bel rumah ku berbunyi.

TING.... TONG.... TING.... TONG....

"Siapa sih?" Aku pun berjalan menuruni tangga.

"Sebentar!!" Aku berteriak dari dalam rumah agar orang yang di luar tersebut tau kalau di rumah ini ada orang.

Aku segera membuka pintu. Aku sangat terkejut. Di depanku sudah berdiri Zayn. Tanpa basa basi aku langsung menutup pintu. Tapi ditahan oleh Zayn.

"Pricill dengar aku dulu!! Aku akan menjelaskan semuanya!! Kau harus mendengarkan aku dulu!! Plisss!! Beri aku kesempatan Pricill!!" Aku pun yang sudah tidak tahan kembali membuka pintu.

"Ada apa?" Tanyaku ketus.

"Hey, aku minta maaf. Semua yang kau lihat tadi itu tidak benar. Percayalah." Ucap Zayn sambil menahan tangis. Sudah kudapati bola matanya mulai berkaca kaca. Ahh aku tidak tega melihatnya.

Stole My Heart × z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang