Chapter 12

3.6K 336 0
                                    

Happy Reading

---------

PRICILL POV

"Zayn?" Ucap seorang gadis cantik.

Siapa dia? Batinku.

Zayn pun melirikku bingung. Aku hanya memasang wajah datar.

"Ahh yaa?" Ucap Zayn masih dengan wajah bingungnya.

"Apakah kau masih ingat denganku?" Ucap gadis tersebut.

Zayn menundukkan kepala berusaha untuk mengingat siapa gadis tersebut. Zayn pun mendongak untuk menatap gadis tersebut.

"Amel?"

"Tepat, Zayn. Untung kau masih ingat kepadaku." Ucapnya. "Apa kabar Zayn? Senang bertemu denganmu kembali. Aku sangat merindukanmu." Gadis yang kurasa bernama Amel ini mulai memeluk Zayn. Hey apakah dia tidak menyadari keberadaan ku disini.

"Baik. Bagaimana denganmu? Aku juga. Kenapa kau bisa di London?" Ucap Zayn.

"Ehemmmm...." Aku pun berdehem.

"Ah ya, Amel. Perkenalkan ini Pricill. Kekasihku." Ucap Zayn. Amel yang tadinya berwajah senang, tiba tiba saja wajahnya berubah menjadi ketus.

"Amel." Ujarnya singkat dan mengulurkan tangan niat berjabat tangan denganku.

"Pricill." Ucapku dengan senyum 'dipaksa' dan berjabat tangan dengannya. Baru saja berjabat tangan dengannya, langsung saja dia melepaskannya. Huh dasar gadis sombong.

"Zayn bagaimana kalau kita lari pagi bersama?" Tanyanya.

"Hmm......" Zayn melirikku seperti bertanya 'bagaimana?'. Aku yang meliriknya datar seakan akan aku berkata 'terserah'.

"B.. Baiklah." Zayn pun bangkit. Amel langsung memeluk tangan Zayn dengan tampang tanpa dosa. Aku yang melihatnya terkejut.

Dasar bitch batinku. Katakan aku kasar. Bagaimana tidak, dia tau bahwa aku kekasihnya Zayn. Tapi seenaknya saja dia memeluk tangan Zayn. Aku hanya bisa bersabar.

ZAYN POV

"B.. Baiklah." Aku pun bangkit. Tiba tiba saja ada yang memeluk tanganku. Kupikir itu Pricill.

"Ayo!!" Hey, ini bukan suara Pricill. Suara Pricill lembut. Aneh sekali. Saat aku melihat siapa yang memeluk tanganku, betapa terkejutnya aku melihat Amel memeluk tanganku.

Aku pun melihat ke arah belakang tepat dimana Pricill berdiri. Dia diam membeku dengan tampang terkejut.

Aku segera menepis tangan Amel dan berjalan menuju tempat dimana Pricill berdiri. Aku segera merangkulnya dan membawanya menuju mobil.

"Pricill. Maafkan aku atas sikapku tadi. Ku kira yang me--"

"Sudah Zayn. Tidak apa. Lupakan ini." Potong Pricill dengan suara yang parau saat sampai dimobil. Aku pun tersenyum melihatnya. Aku terus memperhatikannya yang sedang bermain handphone.

Pricill melirikku sebentar. Sepertinya dia mulai menahan senyum.

"Kenapa kau melihatku sepeti itu, huh?" Ucap Pricill yang sepertinya mulai risih. Dan masih menahan senyum.

"Kalau kau ingin senyum ya senyum aja. Tidak perlu ditahan seperti itu." Ucapku mulai menggodanya.

"Hey, kau belum menjawab pertanyaanku bodoh!"

"Hahahaha baiklah. Aku melihatmu terus karena aku bangga memilikimu. Bangga karena kau selalu bersikap dewasa. Dan kau juga cantik. Bukan hanya wajahmu saja yang cantik, tapi hatimu juga cantik." Ucapku panjang lebar.

Dan kulihat Pricill menunduk. Sepertinya dia blushing.

"Okayy!! Someone has blushing!!" Ucapku terkekeh yang mulai menghidupkan mesin mobil.

"Ya Zayn. Kau pandai sekali menggodaku. You win."

Aku melirik ke arahnya yang cemberut itu. Hahahaha lucu sekali.

"Imut." Ucapku dengan mata masih fokus pada jalan.

"Zaynn!!!! Kau tak habis habisnya menggodaku!!!" Ujar Pricill.

"Heyy,, siapa yang menggodamu?"

"Tadi. Kau bilang 'Imut' untukku."

"Percaya diri sekali kau Pricill. Aku bilang untuk anak kecil yang dijalan tadi. Dia sangat imut." Aku hanya terkekeh. Sebenarnya 'imut' itu untuk Pricill. Aku sengaja berbohong. Supaya tidak disiram dengan cerewetnya itu.

Pricill pun terdiam menahan malu.

"Kita sampai." Aku pun memakirkan mobil didepan rumah Pricill. Pricill masih saja dengan tampang cemberutnya itu.

Aku pun mengalihkan pandangannya yang tadi menghadap keluar jendela, menjadi menghadapku.

"Masih saja cemberut, huh?" Tanyaku.

"Seperti yang kau lihat." Ucap Pricill dingin. Aku pun mencium bibirnya lembut. Dan sepertinya Pricill terkejut.

Aku pun menyudahinya. Pricill masih saja membeku.

"Jangan cemberut lagi, Princess." Ucapku sambil mengacak acak rambutnya.

"K.. Kau tak m.. Masuk?" Tanya Pricill

"Tidak. Lain kali saja." Ujarku sambil tersenyum.

"Baiklah. Aku masuk dulu. Sampai jumpa." Ucap Pricill keluar dari mobil. Aku membuka kaca mobil.

"Sampai jumpa." Aku pun langsung mengendarai mobil menuju rumah.

-----------------

HEYYYYY!!!! VOMENT VOMENT!!!!!!

MAAF KAN AKUUU YANG LATE POST.......!!!!

MAAF JUGA KALO INI CHAP NYA PENDEK BANGET. ATAU ADA YANG TYPO DAN GAK NYAMBUNG.

THNKSSSSS. LYS!!!!!!!<3

Stole My Heart × z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang