Chapter 33

3.6K 287 14
                                    

Aku berpelukan pada keempat sahabatku. Tidak terasa aku sudah lulus bersama keempat sahabatku.

"Kita akan tetap sama sama kan? Aku tidak ingin pisah dari kalian." tanya Vhita. Dia membuat sebuah suasana menjadi sedih.

"Vhitaa kita akan tetap sama sama. Walaupun kita akan berpisah, kita akan tetap bisa berkomunikasi lewat skype." kami kembali berpelukan. Mungkin aku akan merindukan pelukan pelukan dari sahabatku.

"Hey! Selamat!" Raina menghampiriku dan memberikan pelukan hangat.

"Terima kasih. Kau juga. Selamat ya." Raina tersenyum. Raina pun beralih pada Vhita, Sherly, Emy, dan Ferrie. Mereka saling berpelukan.

"Hey sebagai kenang kenangan, mari kita berfoto ria." kami mulai berfoto ria dengan bermacam gaya. Setelah puas, kami kembali berpelukan.

"Hey!" aku memalingkan wajahku ke arah belakang. Aku tersenyum melihat siapa yang datang dan memeluk mereka erat.

"Congratulation, hun!"

"Thanks, Mom and Dad."

"Hey, babe!" sapa Zayn. Aku tersenyum kearahnya. Aku memeluk Zayn erat.

"Congratulation, babe." ucap Zayn.

"Thanks, Zayn. Kamu juga. Congratulation, Zayn."

"Thankies babe." aku tersenyum.

"Hey Pricill!!! Selamat yaa!!" teriak the boys. Sungguh mereka masih saja terlihat seperti childish.

"Thanks, boys!!! Kalian juga!! Congratulation, boyss!!!!" balasku dengan teriakan juga. The boys hanya tertawa.

"Bagaimana kalau kita berfoto. Ayo semua berkumpul." semua berkumpul dan akhirnya kami berfoto dengan gaya yang konyol.

"Pricill kalau kau menikah dengan Zayn nanti, undang undang kami ya." Aku tertawa.

"Tentu saja aku akan mengundang kalian." Ucap Zayn. Sherly, Vhita, Emy, dan Ferrie kegirangan.

"Waa terima kasih. Aku akan penasaran bagaimana kalian akan menikah nanti."

"Iya. Best couple menikah itu kayak ada manis manisnya." aku dan Zayn tertawa karena ucapan Ferrie.

"Beb, kita kapan nikah?" ucap Niall kepada Raina.

"Iyaya, kita kapan nikah? Ngebet nikah kita ya." Niall mengangguk.

"Niall berlebihan sekali. Niall dari wajahnya tidak cocok untuk menikah dengan Raina. Sini sama aku aja." Niall menatap Harry tajam.

"Gay. Harry belum dapat perempuan jangan gay dong." ejek Niall.

"Ya sudah kalau tidak mau. Louis sini sama aku!!" Louis menghampiri Harry dan berpelukan.

Louis melepas pelukan dari Harry. "Aku baru ingat kalau aku punya Ele. Bye jomblo."

Kami semua tertawa. "Liam ka--"

"Punya Sophia." Harry mencibir.

"Sudahlah Harry terima kenyataan saja jika kau belum mempunyai kekasih." ucap Zayn yang disusul dengan tatapan tajam Harry.

"Hey, Zayn! Kuambil Pricill ya?!" Harry menarik tanganku.

"Hey, Pricill punyaku!! Touch her, i'll kill you!!" Harry melepas genggaman pada tanganku.

"Zayn horor." Kami tertawa. Kami semua menghabiskan hari hari kami dengan tertawa. Awet muda.

"Pricill kita makan siang ya." aku hanya mengangguk. Zayn melajukan mobil menuju sebuah restaurant.

Stole My Heart × z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang