'ZAYN POV'
"Zayn aku harus kembali ke rumahku. Sampai jumpa." Pamit Pricill kepadaku. Baru satu langkah dia pergi, aku langsung memegang tangannya dengan lembut. Dan dia membalikkan badannya dan menghadap denganku.
"Bisakah kita bertemu lagi?" Tanyaku.
Pricill tidak menjawab. Tanganku masih mengenggam tangannya. Tangan Pricill bergetar. Entah kenapa dia bisa seperti ini. Cukup lama dia terdiam, dan akhirnya dia menjawab.
"Why not?" Jawab Pricill sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya. "Sampai jumpa" pamitnya. Dan dia berlari keluar dari taman. Dan aku duduk di bangku taman sambil berfikir.
Menurutku dia adalah wanita yang berbeda yang pernah kutemui. Padahal gayanya dan sikapnya semua sama dengan wanita lain. Rambut coklat panjang dan bergelombang yang dia ikat, matanya yang indah, senyumnya yang manis, hidung mancung yang kecil, dan pipinya yang merah merona. Aku nyaman di dekatnya.
Setelah beberapa lama duduk di bangku taman, aku segera pulang menuju rumah ku. Sesampai aku di rumah, aku langsung merebahkan diriku di kasur.
"Ahh aku lupa untuk meminta nomor handphone Pricill. Mengapa aku bisa lupa seperti ini?Huh." Aku sangat menyesal lupa meminta nomor handphonenya.
"Jam 3 nanti aku harus segera ke basecamp One Direction. Dan ini masih jam 1. Sebaiknya aku istirahat." Dan aku pun tertidur.
--
'PRICILL POV'
Aku segera berlari keluar dari taman. Dan aku pun berjalan menuju rumah. Sesampai di rumah aku langsung masuk dan melihat Mom sedang duduk menonton televisi tanpa di temani Dad.
"Aku pulang Mom. Dad mana?" Aku mulai menyapa Mom dan bertanya dimana Dad.
"Dad sedang keluar untuk membeli makanan. Karena di rumah kita persediaan makanannya sudah habis." Jelas Mom. Aku hanya mengangguk dan berjalan menaiki tangga menuju kamar. Sesampai kamar aku segera merebahkan tubuhku yang sudah lelah.
Zayn. Tampan, baik, senyumnya yang membuat para wanita meleleh melihatnya, mata hazelnya yang indah. Aku merasa nyaman dekat dengannya. Ada rasa ingin memiliki sepertinya.
"Hey apa yang aku pikirkan. Itu pasti tidak mungkin. Zayn tidak mungkin menyukai wanita biasa sepertiku. Ayolah jangan berpikir tentang Zayn terus." keluhku. Dan tanpa di sadari aku tertidur lelap.
--
'ZAYN POV'
Aku terbangun dari tidurku. Jam sudah menunjukkan pukul 02.30pm.
Aku harus ke basecamp sekarang.
Akupun langsung beranjak dari tempat tidur dan membersihkan diri. Setelah selesai aku memakai baju kaos putih polos dengan jaket hitam dan celana hitam.
Aku segera mengambil kunci mobil dan segera menaiki mobilku.
~~
Sesampai di basecamp One Direction aku segera masuk ke ruangan di mana keempat sahabatku berkumpul.
"Hey Zayn. Aku sangat merindukanmu. Apakah kau tidak merindukan aku Zayn?" Tanya seseorang yang memegang cemilannya dan memasang wajah yang kalau bisa di bilang. Sok imut. Siapa lagi kalau bukan dia. Niall.
"Tidak." jawabku singkat sambil terkekeh.
"Ahh kau tidak merindukanku. Aku ngambek nih." dan lagi Niall memasangkan wajah yang sok imut lagi.
"Kau ingin aku merindukanmu?" Tanyaku dengan senyum jahil. Dan Niall mengangguk dengan wajah sok imut lagi. Aku segera mendekati dia dan segera merampas cemilan miliknya. Niall pun yang terkejut langsung berteriak.
"ZAYNNNN JANGANN AMBILLL KEKASIHKUUUUU. ATAU KAU AKAN KU BUNUH!!!!!!!!!!" Dengan muka yang sudah seperti monster Niall segera mengejarku mengelilingi ruangan tempat kami berkumpul. Liam, Harry, Louis yang melihat tingkah kami berdua hanya menggelengkan kepala.
"Zayn tumben sekali kau jail seperti ini. Biasa nya kau selalu bersikap dingin." Ucap Harry.
Aku yang mendengarnya langsung berhenti. Tiba tiba Niall menggigit tanganku dan merampas cemilannya yang aku pegang.
"Awww Niall... Sakit tau!" Aku meringis kesakitan akibat gigitan Niall.
"Ya sudah. Aku tidak peduli. Sekali lagi kau curi kekasihku, tak segan segan kau ku bunuh!!". Ancam Niall dengan mata melotot. Aku yang mendengarnya hanya terkekeh.
"Iya biasa nya kau selalu bersikap dingin, Zayn. Apakah ada sesuatu yang membuatmu berubah seperti ini?" Tanya Louis yang menyetujui pertanyaan Harry.
Aku segera duduk di sofa tepat dihadapan mereka. "Iya. Mungkin ada seseorang yang membuatku seperti ini."
"Ohh sekarang ada someone yang membuat mu seperti ini. Setelah putus dari 'mantan'mu Ferrie, kau sudah mempunyai yang lain. Baik baik" Sambut Liam dengan tawanya.
"Ahh plis jangan nge Flashback. Sekarang aku berusaha untuk melupakan yang dulu." jawab Zayn dengan santai.
Aku ingin bertemu denganmu lagi, Pricill. Sepertinya ada rasa special buatmu. Batinku
--
'PRICILL POV'
"Honey, bangun. Heyy bangun. Ini sudah sore menjelang malam dan kau belum mandi. Kau masih memakai baju yang kau pakai pada saat lari pagi. Ayo bangun."
Aku terbangun dengan lemasnya.
"Iya Mom" dengan suara yang baru bangun tidur. Mom segera keluar dan aku langsung membersihkan diri. Setelah selesai, aku langsung mengenakan piyama dan segera turun untuk makan malam.
Disana sudah terlihat Mom and Dad sedang makan malam.
"Sekarang mari kita makan." Ucap Dad sambil menyodorkan makan malam punyaku.
"Honey, kau besok sudah mulai masuk ke sekolah mu. Kau tidak sabar pastinya kan?"Ucap Mom mengingatkanku. Dengan semangat aku menjawab.
"Of course Mom. Aku tidak sabar akan bersekolah di tempat favoritku.
"Baik. Kau besok berangkat jam 9 dan di antar oleh Dad." Sambung Dad. Aku pun mengangguk. Dan melanjutkan makan malamku.
Setelah selesai, aku segera berjalan ke kamar. Dan langsung merebahkan diri di atas tempat tidur.
--
HEYYYY PARA READERRRRSSSSSS...
JANGAN LUPA UNTUK VOMENTS CHAPTER YANG SATU INI.KALAU ADA IDE UNTUK CERITA SELANJUTNYA SEGERA DI COMENT YAAAAA.........
ILY GUYSSSS<3456
KAMU SEDANG MEMBACA
Stole My Heart × z.m
Fanfiction"Zayn Malik: Aku sangat susah jatuh cinta sebenarnya. Dan pasti tidak ada yang bisa mencuri hatiku. Mantan mantanku? Mereka baru bisa membuat aku 'menyukai' mereka, bukan 'mencintai' mereka. Tapi setelah bertemu dengannya, begitu cepatnya dia membua...