Chapter 7

4.9K 461 4
                                    

'ZAYN POV'

Kelas pertamaku selesai. Aku pun segera keluar kelas menuju parkiran. Aku pun menunggu Pricill. 5 menit kemudian dia datang dengan memancarkan senyum termanisnya.

"Kau sudah lama menunggu?" Tanya Pricill sedikit khawatir.

"Tidak. Ayo kita pergi." Aku pun membukakan pintu mobil untuknya dan segera masuk ke mobil.

Di dalam mobil kami berdua saling diam. Aku fokus ke jalan. Dan Pricill fokus dengan handphonenya. Pricill pun memecahkan keheningan.

"Zayn?"

"Iya?"

"Aku sudah tau kau siapa." Ucap Pricill yang membuatku sedikit terkejut.

"Maksudmu?"

"Iya kau seorang penyanyikan? Kau mempunyai grup nyanyi yang sekarang sedang naik daun. Namanya One Di, Di apa ya?"

"One Direction." Aku pun memperbaiki ucapan Pricill tadi.

"Nah itu. Iya benar. Rupanya kau seorang penyanyi. Dan pasti kau banyak fans karena kau sangat tampan dan--"

"Ah kau mengakuinya. Iya memang aku sangat tampan. Sangat tampan." Aku memuji diri sendiri sambil merapikan rambutku dan berkaca.

"Kepede-an sekali kau. Aku salah ngomong tadi." Pricill menggerutu kesal. Dan melipat tangannya di depan dada.

"Kau yakin salah bicara tadi? Huh?" Godaku. Pricill pun membuang wajahnya. Aku hanya terkekeh.

"Sebaiknya kita makan siang dulu." Ucapku. Pricill pun mengangguk.

Kami pun sudah sampai di Nandos. Aku dan Pricill segera turun dan memesankan makanan. Setelah selesai memesankan makanan kami pun duduk di ujung dekat jendela agar bisa melihat keluar jalan.

Kami segera menghabiskan makanan yang sudah kami pesan.

"Kau mau mengajakku kemana?" Tanya Pricill.

"Rahasia. Yang pasti tempat yang sangat menarik." Ucapku sambil tersenyum.

Pricill pun hanya menghela nafas pasrah. "Aku sudah selesai makan. Sebaiknya kita langsung pergi saja. Yuk." Ajakku.

Kami pun bangkit dari tempat duduk dan menuju mobil.

Aku mulai mengendarai mobil. Di dalam mobil lagi lagi kami dilanda keheningan. Kami sudah sampai.

Kami sekarang sedang berada di sebuah taman yang sangat indah. Dan sepi. Aku dan Pricill masuk ke dalam taman. Dan aku menggenggam tangan Pricill.

"Hey taman ini sangat indah. Kau tau?" Ucap Pricill kagum.

"Iya taman ini memang sangat indah."

"Tapi tempat ini sangat sepi. Dan dari mana kau tau tempat ini Zayn?" Tanya Pricill masih kagum dengan taman ini.

"Iya setiap aku sendiri atau stress aku selalu ke sini. Kau suka?"

"Iya aku sangat suka."

"Ayo kita duduk disana." Tunjukku pada sebuah kursi. Kami pun berjalan menuju kursi tersebut dan duduk.

Ku perhatikan Pricill sangat menikmati pandangan disekitar kami. Aku melihat ada kedai es krim. "Pricill aku akan segera kembali. Tunggu sebentar." Aku pun segera berlari menuju kedai es krim. Aku memesan vanilla untuk Pricill dan aku coklat. Setelah selesai aku kembali menuju kursi yang Pricill duduki.

Aku terkejut melihat Pricill tidak ada di tempat duduk. Aku melihat kanan kiri depan belakang tapi tak kutemui Pricill.

Aku pun berteriak memanggil nama Pricill.

"Pricill!!!! Pricill...!!!! Where are you now?"

"Pricill!!!!! Yuhuuuu!!! Aku membawakanmu es krim. Tiba tiba saja.....

"BBBBAAAAAA!!!"

Dari belakang ada yang mengejutkanku. Aku pun terkejut. Karena aku terkejut es krim coklat ku mengenai hidungku. Sangat dingin.

Pricill yang melihatnya tertawa terpingkal pingkal. Dia tertawa sangat lepas. Aku jadi merasa malu.

"Hey Pricill. Kemana saja kau?"

"Hahahah!!! Aku bersembunyi.. Hahahha!!! Kau sangat lucu Zayn. Kau belang ya? Hidung mu berwarna coklat putih. Hahahahaha!!!!!!"

"Kau sangat jahil Pricill. Akan ku tangkap kau!" Pricill pun segera berlari mengelilingi kursi yang kami duduki tadi. Saat berlari es krim yang ku genggam terjatuh. Tawa Pricill pun semakin menjadi jadi. Lelah sekali mengejarnya. Tidak pernah dapat menangkapnya. Dia sangat lincah.

Aku pun terduduk di kursi. "Hey, aku sangat lelah. Susah sekali mengejarmu." Pricill pun tertawa. Dan Pricill duduk disebelahku. "Masih mau melawan wanita lagi?" Tanya Pricill mengejek.

"Iya." Jawabku ketus.

Pricill segera bangkit dari tempat duduk dan ingin berlari. Tapi aku langsung menarik tangannya dan masuk ke dalam dekapanku. Sangat sangat sangat nyaman.

"Aku tidak akan melawan wanita. Apalagi wanita yang kusayang. Yaitu kau." Ucapku terus terang. Sepertinya Pricill sedikit terkejut. Tapi tiba tiba saja dia memelukku erat tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Aku pun membalasnya.

"Zayn, sebaiknya kita pulang. Ini sudah sore. Aku takut Dad and Mom khawatir terhadapku." Kata Pricill. Aku pun mengangguk. Dan menggenggam tangan Pricill erat. Kami segera berjalan menuju mobil. Aku membukakan pintu buat Pricill. Aku pun segera masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil lagi lagi kami di landa keheningan. Tanpa di sadari kami sudah sampai.

"Terima kasih Zayn kau sudah menjemputku, makan siang, dan mengajak ke tempat yang sangat indah." Ucap Pricill.

"Sama sama, Princess. Ini semua demi kebahagiaanmu. Aku akan sangat senang melihatmu senang juga. Besok aku akan menjemputmu lagi. Sampai jumpa." Ucapku sambil tersenyum.

"Sampai Jumpa." Ucap Pricill dan keluar dari mobilku.

Aku akan berusaha untuk mendapatkanmu, Pricill.

--

VOMENT!!! VOMENT!!! VOMENT!!!

MAAF KALO ADA YANG TYPO ATAU GAK NYAMBUNG.
TYSM YANG UDH BACA.

ILY!!!!!

Stole My Heart × z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang